Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Pesawat Tempur MiG-17 Menyerang Istana

image-profil

Pengamat penerbangan militer. Mantan editor majalah kedirgantaraan ANGKASA (1989-2003)

image-gnews
Pesawat tempur MiG-15, MiG-17, MiG-19, dan MiG-21, merupakan pesawat andalan Uni Soviet untuk mencegat dan menjatuhkan pesawat asing yang menyusup, pada era Perang Dingin. Pesawat-pesawat tempur itu buatan Mikoyan-Gurevich. wikipedia.org
Pesawat tempur MiG-15, MiG-17, MiG-19, dan MiG-21, merupakan pesawat andalan Uni Soviet untuk mencegat dan menjatuhkan pesawat asing yang menyusup, pada era Perang Dingin. Pesawat-pesawat tempur itu buatan Mikoyan-Gurevich. wikipedia.org
Iklan

Hari Rabu siang, 9 Maret 1960, saya baru saja selesai sekolah.

Sebagai murid kelas 2 Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar) GIKI, di Jalan Cilamaya, Petojo, Jakarta Pusat, kegiatan belajar selesai pukul 11.00. Cuaca cukup cerah hari itu. Ayah saya menjemput dengan sepeda motor. Di depan sekolah, kami menunggu bubarnya kelas Abang saya yang duduk di kelas 4. Kelas 4 baru akan usai sekitar pukul 12.30.

Kurang lebih pukul 12.00, terdengar dentuman menggelegar, disusul deru suara pesawat jet. Saya dan ayah serentak mendongak ke arah asal dentuman tersebut. Sekejap kemudian sebuah pesawat jet tempur berwarna metalik terlihat melesat menanjak dengan posisi miring ke kiri, dari arah daerah Gambir (dari sebelah kanan tempat saya dan ayah menunggu). Seingat saya, pesawat itu terbang melintas, mungkin di atas sekitar daerah Roxy atau Jalan Biak, Petojo, Jakarta Pusat), lalu melintas di atas banjir kanal Tomang, kemudian tampak menghilang ke arah selatan.

Saya lalu bertanya: "Suara apa itu, Yah?" Ayah saya menjelaskan bahwa itu mungkin dentuman "sonic boom" yang ditimbulkan pesawat jet yang terbang melampaui kecepatan suara (Mach 1.0, sekitar 1.100 km/jam). Ayah saya menambahkan: "Kalau itu tadi MiG-17, maka mungkin dentuman tadi berasal dari pesawat tersebut." Beliau juga menjelaskan dengan ringkas bahwa walau pun belum tergolong pesawat tempur supersonik, saat manuver menukik, MiG-17 mampu mencapai kecepatan melebihi suara. Ayah mengatakan ini mungkin latihan AURI (sekarang TNI AU).

Perlu saya jelaskan, bahwa walau pun ayah saya bukan militer, di masa itu ayah saya sudah cukup banyak membaca buku terkait aviasi. Salah seorang adik ayah, adalah perwira penerbang Kepolisian. Beliau pernah sekolah di Amerika Serikat, antara lain di firma pembuat pesawat helikopter Bell. Selesai belajar di AS, paman saya membawa banyak buku mengenai pesawat dan penerbangan. Beberapa buku beliau, masih tersimpan dalam koleksi saya saat ini.

Setelah pukul 12.30, Abang saya keluar dari sekolah, kami lalu pulang ke rumah nenek di Jalan Cideng Timur no 76, Petojo, Jakarta Pusat. Ternyata manuver hebat pesawat tempur yg kami kira latihan itu, menimbulkan kehebohan besar. Siang atau sore hari itu juga, saya tidak ingat jam berapa tepatnya, melalui Radio Republik Indonesia, publik mendapat berita mengejutkan bahwa Istana Merdeka Jakarta diserang dengan tembakan meriam pesawat tempur MiG-17 milik AURI! Niatnya membunuh Presiden Sukarno.

Posisi sekolah saya, jika ditarik garis lurus, jaraknya sekitar dua kilometer dari Istana Merdeka di sisi utara Lapangan Gambir (sekarang lapangan Monumen Nasional). Sehingga dentuman meriam pesawat tersebut (atau mungkin juga "sonic boom"nya) bisa terdengar jelas oleh saya.

Surat kabar ramai memberitakannya (waktu itu siaran televisi belum ada di negeri kita). Sebagai siswa kelas 2 sekolah rakyat, tentu banyak informasi dan cerita yang tidak saya pahami. Saya hanya mencoba mengikuti pembicaraan orang tua dan saudara yang lebih senior. Itu pun juga tidak mampu saya cerna. Berhari-hari topik ini menjadi pembahasan masyarakat, termasuk di sekolah saya. Tentu tidak lepas dari aneka macam bumbunya.

Terungkap bahwa tanggal 9 Maret 1960, Istana Merdeka diberondong sebuah MiG-17 dengan  sedikitnya 2 pucuk meriam otomatik Nudelmann-Rikhter kaliber 23mm. Pesawat dari Skadron Udara 11 Kemayoran itu dikendalikan Letnan Udara Dua Penerbang Daniel Alexander Maukar. 

Setelah menyerang Istana Merdeka Jakarta, Letnan Udara Dua Maukar mengarahkan pesawatnya ke Bogor,   sempat juga menembaki Istana Bogor, kali ini dengan meriam yang lebih besar, ukuran 37mm. Dia lalu melesat ke arah Bandung, dan akhirnya karena kehabisan bahan bakar, mendarat darurat di persawahan, di daerah Leles, Garut, Jawa Barat. Maukar selamat dalam pendaratan tersebut, MiG-17 sendiri relatif utuh, ia akhirnya ditangkap pihak militer.

Letnan Udara Dua Penerbang Maukar,  kemudian diadili pengadilan militer. Rupanya Maukar dihasut oleh kalangan anti Presiden Sukarno yang saat itu dirongrong berbagai pemberontakan di daerah. Atas perbuatan makar tersebut, Maukar dijatuhi hukuman mati. Presiden Sukarno kemudian mengampuni Maukar dari hukuman tersebut. Bulan Maret 1968, di era Soeharto, Maukar yg sudah dipecat dari AURI, dibebaskan.

Sudah lama sekali peristiwa kelam itu terjadi. Persis 60 tahun yang silam! Dari tahun ke tahun, tentulah banyak detil yang sudah pupus dari ingatan saya.  Namun masih lekat dalam benak saya dentuman hebat pesawat, boleh jadi kombinasi "sonic boom" dan ledakan tembakan meriam  MiG-17 yang diterbangkan Letnan Udara Dua Penerbang Daniel Alexander Maukar.   

Suatu kebetulan jika saya melihat sendiri bagaimana pesawat tersebut melesat miring menanjak setelah menembaki Istana Merdeka Jakarta. Masih terbayang jelas warnanya yang metalik mengkilat diterpa sinar matahari siang kota Jakarta di bulan Maret 1960 itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.