Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panik

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Seorang ibu memakaikan masker pada anaknya saat  Lembaga Falakiyah PCNU Gresik membagikan masker gratis di Gresik, Jawa Timur, Kamis, 5 Maret 2020. Pembagian tersebut disertai sosialisasi cara penggunaan masker. ANTARA/Zabur Karuru
Seorang ibu memakaikan masker pada anaknya saat Lembaga Falakiyah PCNU Gresik membagikan masker gratis di Gresik, Jawa Timur, Kamis, 5 Maret 2020. Pembagian tersebut disertai sosialisasi cara penggunaan masker. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Apakah Anda belum bosan dengan hiruk-pikuk virus corona? Atau masih mengikuti berita menghilangnya masker dari pasaran dan heran bagaimana orang memborong masker hanya untuk ditimbun? Jika jawabannya belum, Anda layak mendapatkan predikat "sahabat tangguh", istilah yang terkenal untuk urusan bencana alam.

Sayangnya, ketangguhan Anda disertai ketakutan dan berujung kepanikan. Anda menunggu-nunggu kabar buruk itu seraya berujar dalam hati: "Jangan-jangan keluarga kami juga kena." Maka Anda pun sibuk membentengi diri. Masker harus ada. Bahan makanan harus tersedia banyak. Kalau tetangga tertular, Anda bisa mendekam di rumah dengan makanan yang cukup untuk berhari-hari.

Pejabat tinggi kita memang gemar berceloteh. Niatnya bagus agar masyarakat waspada sehingga terhindar dari penularan virus asal Cina itu. Cuma cara komunikasinya tidak bagus, masyarakat pun bingung. Siapkan diri dengan masker jika berada dalam kerumunan, kata seorang pejabat. Maka rakyat sibuk mencari masker yang harga jualnya sudah begitu tinggi. Ketika ada pejabat lain menyebutkan bahwa "orang sehat tidak perlu memakai masker, yang sakitlah harus memakainya", rakyat yang sehat tetap mencari masker.

Imbauan jangan panik terus dilontarkan. Tapi sang pemimpin membatasi segala gerak orang berkerumun. Pertandingan bola tak boleh. Konser musik dibatalkan. Bersalaman pun disarankan tidak memakai adu telapak tangan, cukup dengan senyum mengatupkan kedua tangan. Karena ketika tangan bersentuhan, ribuan virus akan berpindah. Lho, dari mana datangnya virus?

Media televisi terus menayangkan virus corona. Padahal isu lain bisa dijadikan penyeimbang. Ya, misalnya, soal Harun Masiku dan Nurhadi. Apakah polisi dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terus mendeteksi keberadaannya? Lebih sulit mana mendeteksi buronan itu dibandingkan dengan mendeteksi virus corona?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atau berita lain yang menyangkut urusan bangsa. Tahapan pemilihan kepala daerah serentak pada 2020 sudah dimulai. Meski pemilihan itu baru berlangsung pada 23 September, dalam beberapa hari ini partai politik harus memutuskan siapa pasangan calon yang akan diajukan dalam pemilihan. Apakah calon itu benar-benar merupakan aspirasi dari bawah dan mumpuni atau dari kalangan kerabat pemimpin partai? Ada istilah keren dalam urusan ini, politik dinasti.

Ini yang seharusnya juga dicermati masyarakat. PDI Perjuangan sebagai partai yang banyak mencalonkan tokohnya sudah mengumumkan 50 calon pasangan yang akan bertarung. Namun 50 calon itu belum termasuk daerah tempat politik dinasti diduga sedang ditumbuhkan.

Misalnya, apakah Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Jokowi, dicalonkan oleh PDIP sebagai Wali Kota Solo? Apakah Bobby Nasution, mantu Jokowi, dicalonkan sebagai Wali Kota Medan? Apakah anaknya Pramono Anung tetap dicalonkan sebagai Bupati Kediri? Apakah putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah, dicalonkan sebagai Wali Kota Tangerang Selatan? Apakah calon Bupati Tabanan, Bali, adalah adik bupati yang sekarang, yang juga anak bupati sebelumnya? Wow, masih banyak bau-bau dinasti lagi kalau semua disebutkan.

Banyak yang berkata, tak ada yang salah dengan politik dinasti, toh itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Yang perlu diawasi adalah jangan sampai kekuasaan disalahgunakan untuk hal-hal tersebut. Jokowi, Ma’ruf, dan siapa pun yang sedang berkuasa jangan sampai mempengaruhi proses pemilihan untuk memenangkan anaknya. Masyarakat harus memantau semua ini.

Tapi bagaimana masyarakat memantau kalau kita sibuk dengan virus corona dan panik mencari masker?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.