Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebuah Piala (yang Terlambat) untuk Judy

image-profil

Oleh

image-gnews
Renee Zellweger dalam Judy (2019)
Renee Zellweger dalam Judy (2019)
Iklan

Bagi Hollywood Judy Garland adalah segaris pelangi penuh warna yang memberi harapan. Persis  seperti yang dinyanyikan Garland di masa remajanya melalui lagu “Over the Rainbow” dalam film klasik “Wizard of Oz”. Bagi dunia, Judy Garland adalah ledakan gunung api  yang suara emasnya tak tertandingkan.

Di dalam film “Judy” , sutradara Rupert Goold memilih untuk memotret pekan-pekan terakhir aktris/penyanyi legendaris ini. Diawali dengan pertunjukan Judy Garland (Renee Zellweger) di atas panggung yang melibatkan kedua anaknya dari suaminya ketiga, Sydney Luft, kita seolah melihat kehidupan Judy yang gemerlap. Usai pertunjukan, mereka kembali ke hotel mewah yang ternyata  sudah mendepaknya. Dan kita menyadari, Judy Garland, bintang film yang namanya lekat dengan studio besar MGM itu; yang pernah menjadi aktris kaya raya itu; bukan saja sudah bangkrut, tetapi juga sedang dienyahkan oleh Hollywood. Dia terpaksa menitipkan kedua anaknya kepada suaminya Luft (Rufus Sewell), yang sudah berpisah dengannya, sementara Judy yang tak punya rumah itu lantas menghadiri sebuah pesta untuk kemudian berkenalan dengan lelaki berikut yang akan menjadi suaminya.

Film ini mengambil format biopik yang sudah sangat dikenal formula Hollywood. Ambillah bagian tragis sang aikon, pusatkan pada perjuangan dia untuk tetap hidup. Meski si aikon akhirnya tewas (oleh virus ataupun narkoba), jangan perlihatkan kematian itu, karena penonton ingin mengenang sinarnya, bukan gelapnya. Itulah formula yang digunakan film seperti “Bohemian Rhapsody” (Bryan Singer, 2018) dan “Rocket Man” (Dexter Fletcher, 2019).

Tetapi bercerita tentang Judy Garland (lahir tahun 1922 dengan nama asli Frances Ethel Gum) tak bisa tak melibatkan  kegelapan. Sejak usia balita, Judy dan kakak-kakaknya sudah disorong ke atas panggung untuk bernyanyi. Karena sejak kecil suara Judy memang terbalut emas, dialah yang paling menonjol dan sudah disamber oleh studio MGM. Sejak masih belajar membaca itu pula si kecil  Judy sudah dicekoki berbagai pil agar dia bisa bertahan untuk akting di dalam film-film produksi MGM termasuk film “Wizard of Oz” di mana nama Judy Garland remaja kemudian melekat selamanya dengan tokoh Dorothy Gale.

Sutradara Goold jelas  memihak pada Judy Garland. Dalam film ini, Goold menunjukkan bahwa kerusakan tubuh dan jiwa Judy adalah   akibat rakusnya studio dan juga para suami yang betul-betul memperlakukan sang aktris sebagai komoditi. Bos MGM diperlihatkan sebagai sosok yang keji dan tidak manusiawi pada si remaja Garland.Tentu saja ada satu dua suaminya yang betul mencintai Judy, tetapi sutradara Goold memfokuskan pada suaminya yang terakhir yang sangat memanfaatkan sosok aikon Garland untuk duit.

Sementara itu, film ini juga memperlihatkan bagaimana nama Garland yang meteorik karena suaranya yang  menaklukkan panggung dunia itu juga identik dengan sikap diva: Judy selalu terlambat, temperamental (karena diguncang candu obat) dan kehidupan pribadi yang mengganggu pekerjaan. Begitu banyak kritikus yang memujanya dalam film “A Star is Born” namun tak juga membuat anggota Academy menggamjarnya sebagai Aktris Terbaik adalah ‘utang’ Hollywood pada aikon ini.

Judy sangat mencintai anak-anaknya dan sangat terluka karena harus meninggalkan mereka saat mencari duit  di London adalah adegan yang menusuk. “Mari kita bayangkan hidup di dalam lemari ini seolah ini rumah kita,” katanya masuk ke dalam lemari pakaian dan memeluk kedua anaknya. Garland kehilangan rumah karena utang pajak dan utang-utang lainnya, sehingga dia merelakan kedua anaknya menetap (sementara) dengan bapak mereka. Liza Minneli, puterinya dari sutradara Vincent Minnelli sudah dewasa dan mulai menempuh karir seperti ibunya.

Jika Renee Zellweger terus menerus diganjar penghargaan pada musim festival awal tahun 2020, termasuk Golden Globe, BAFTA dan Academy Awards,  tentu saja karena dia berhasil memerankan sang aikon dengan baik. Dia menggunakan suara sendiri (meski tetap tak bisa mencapai vibrasi Garland); dia juga sama sekali tak menggunakan bahan prosthetic untuk menambal wajahnya. Tentu saja Garland versi Zellweger terkadang seperti Zellweger yang memiliki ciri khas memainkan raut wajah; sementara Garland di atas panggung dan di hadapan kamera dikenal sangat ekspresif. Tetapi Zelwegger berhasil menampilkan Garland yang penuh lebam biru dalam jiwanya, seorang ibu yang dijauhkan dari anak-anaknya tetapi terus menerus mengharapkan kebahagiaan dari satu suami ke suami berikutnya.

Adegan akhir yang sungguh mencekam ketika Garland yang tengah menyanyi mendadak terhenti di tengah bait “Over the Rainbow”  karena tak tahan oleh kepedihannya. Bahwa kemudian penonton memberi tanggapan yang mengharukan dengan meneruskan sisa lagu itu bersama-sama tentu saja formula gaya Hollywood untuk membuat kita merasa lega seusai film, dan kematian Garland akibat overdosis obat cukup dituliskan saja dengan teks di layar.

Piala untuk Renee Zellweger tahun ini, seperti yang diutarakan sang aktris, adalah piala (yang terlambat diberikan) untuk Judy Garland.

 

JUDY

Sutradara: Rupert Goold

Skenario: Tom Edge

Pemain: Renee Zellweger, Jessie Buckley, Finn Wittrock, Rufus Sewell, Michael Gambon, Richard Cordery, Royce Pierreson, Darci Shaw, Andy Nyman

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

21 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

22 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

42 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

52 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.