Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korupsi Berulang di Papua

Tempo.co

Editorial

Iklan

Penyimpangan dana otonomi khusus Papua dan Papua Barat tak bisa dibiarkan. Pemerintah tidak boleh tutup mata atas kebocoran dana itu di mana-mana. Kebocoran itulah yang menyebabkan sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di sana tertinggal jauh dari daerah lain.

Pemerintah semestinya segera bertindak setelah Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan dugaan kebocoran dana otonomi khusus sebesar Rp 556 miliar, dua hari lalu. Menurut Suahasil, pengeluaran dana otonomi khusus tidak jelas pertanggungjawabannya. Pengadaan barang dan jasa dari dana ini pun banyak yang menabrak aturan.

Sayangnya, temuan berulang atas penyimpangan dana otonomi khusus seperti tidak ada kelanjutannya. Padahal bukan kali ini saja Badan Pemeriksa Keuangan menemukan kejanggalan. Sembilan tahun lalu, lembaga ini menerbitkan hasil audit investigatif terhadap dana otonomi khusus 2002-2010. Hasil audit itu menemukan indikasi penyimpangan dana otonomi khusus sebesar Rp 4,2 triliun. Penyelewengan itu menyebabkan kerugian negara Rp 319,7 miliar.

Modus yang kerap ditemukan, antara lain, menempatkan dana untuk didepositokan di bank. Tak sedikit dana otonomi khusus yang kemudian digelapkan. Padahal dana tersebut semestinya disalurkan untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di sana. Inilah yang menyebabkan pemanfaatan dana otonomi khusus oleh pemerintah daerah Papua dan Papua Barat masih belum maksimal.

Tak mengherankan bila kemudian muncul syak wasangka: korupsi dana otsus ini sengaja dipendam demi menjaga "persatuan dan kesatuan" dengan provinsi di ujung timur Indonesia tersebut. Pemerintah pusat terkesan tidak mau menuntaskan perkara korupsi karena khawatir membuka konflik dengan tanah Papua. Bila sinyalemen itu benar, pembiaran terhadap korupsi atas nama integrasi bangsa bisa menjadi bumerang.

Buktinya, kucuran dana yang meningkat setiap tahun tidak mampu memupus kemiskinan dan keterbelakangan di sana. Padahal, sejak 2002, pemerintah telah mengguyurkan dana otonomi khusus sebesar Rp 126,99 triliun. Rinciannya, Papua menerima dana otonomi khusus Rp 93,05 triliun dan Papua Barat mendapat Rp 33,94 triliun, sejak 2009.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ironisnya, aliran dana ini tidak berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) di dua wilayah itu. Dana kesehatan, yang seharusnya digunakan untuk perbaikan gizi dan pencegahan penyakit, dihabiskan untuk kegiatan seperti lokakarya dan biaya administrasi. Tahun lalu, skor IPM Papua 64,7. Adapun skor IPM Papua Barat 60,84. IPM Papua dan Papua Barat masih tercatat pada urutan terakhir di Indonesia. Bandingkan, misalnya, dengan daerah yang tak jauh dari Papua, yakni Sulawesi Utara, yang skor IPM-nya mencapai 72,2.

Pemerintah pusat harus bersikap tegas untuk memutus lingkaran korupsi di sana. Sudah sepantasnya pejabat daerah yang terbukti menilap dana otonomi khusus menerima hukuman seberat-beratnya. Tanpa sikap tegas, korupsi akan terus berulang dan kucuran dana itu hanya menguntungkan segelintir elite daerah.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 28 febuari 2020

 
Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

1 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan mobil listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. Kendaraan dinas pejabat Kementerian Perhubungan resmi berganti dari yang berbahan bakar fosil menjadi bahan bakar listrik. ANTARA/Sigid Kurniawan
Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

Mobil listrik untuk pejabat dan operasional Kementerian dan lembaga tidak perlu dan percuma. Bisa menambah kemacetan.


Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

6 hari lalu

Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

Para peniru dan penebar kabar bohong itu nekat membuat tanda verifikasi yang menyerupai verification badge asli yang dibuat oleh platform media sosial.


Pesta Selebritas di Partai Politik

8 hari lalu

Artis dan presenter Aldi Taher sempat didiagnosa memiliki kanker kelenjar getah bening. Benjolan kanker yang sempat bersarang di leher Aldi Taher telah hilang setelah melakukan rangkaian pengobatan dan kemoterapi. Dok.Tempo/ Agung Pambudhy
Pesta Selebritas di Partai Politik

Jangan hanya melihat popularitas calon legislator, tapi perhatikan rekam jejak mereka secara utuh. Kita sedang memilih mereka yang mampu memperjuangkan hak-hak rakyat dalam lima tahun mendatang


Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

8 hari lalu

Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

Keanekaragaman hayati mampu menjadi benteng pertahanan perubahan iklim dan mengawal pemerintah dalam upaya menguatkan komitmen melindungi Bumi.


Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

9 hari lalu

TikToker, Bima Yudho Saputro yang viral setelah membuat video berjudul Alasan Lampung Gak Maju-Maju. Foto: TikTok/@Awbimaxreborn
Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

Respons kritik dengan verifikasi. Jika kritik di media sosial itu terbukti salah, bantahlah di media yang sama.


Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

10 hari lalu

Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

Dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan. Hal ini tercermin dari peringkat pendidikan negara-negara di dunia.


Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa

11 hari lalu

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian RI, Taufiq Bawazier pada acara Kick Off di Beerhall, SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 28 November 2022. (Foto: TEMPO/ Kholis Kurnia Wati)
Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa


Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

14 hari lalu

Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

Yandri memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Petir Kabupaten Serang, Banten.


Sesat Klaim Janji Investasi

14 hari lalu

Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 28 Februari 2023. Pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri tersebut tengah memasuki tahap pematangan lahan dan ditargetkan rampung pada Juni 2024 sebagai salah satu persiapan untuk penyelenggaraan upacara bendera Hari Kemerdekaan RI di IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sesat Klaim Janji Investasi

Komitmen pendanaan transisi energi melalui skema JETP masih terkatung-katung. Pemerintah sebaiknya introspeksi.


Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

15 hari lalu

Hendrik Dikson Sirait
Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

Omong-omong, aku senang melihat fotomu yang ditaruh di depan pusara. Kau tersenyum. Rapi dalam balutan jas dan dasi. Badanmu berisi. Mirip aku jugalah.