Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Miskin

image-profil

Oleh

image-gnews
Warga beraktivitas di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa 5 November 2019. Presiden Joko Widodo mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 10.96 persen pada tahun 2014 menjadi 9.41 persen pada Maret 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga beraktivitas di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa 5 November 2019. Presiden Joko Widodo mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 10.96 persen pada tahun 2014 menjadi 9.41 persen pada Maret 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Menjadi orang miskin di negeri ini, tak usah panik. Juga jangan takut. Pemerintah sudah begitu kreatif mengentaskan orang dari kemiskinan itu. Yang terbaru adalah ide Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Beliaumengusulkan kepada Menteri Agama Fachrul Razi agar menerbitkan fatwa tentang pernikahan antar-tingkat ekonomi. Orang-orang kaya harus kawin dengan orang miskin. "Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin," kata Muhadjir.

Karena diucapkan dalam forum terbuka oleh seorang menteri, pastilah ini kebijakan Presiden Jokowi. Bukankah ada "fatwa presiden" yang isinya "tidak ada visi dan misi menteri, yang ada visi dan misi presiden"? Kecuali Muhadjir tak melaksanakan "fatwa presiden" itu.

Sekarang terserah kepada Menteri Fachrul, apakah akan membuat fatwa atau tidak. Bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, bisa melebar penafsirannya. Orang kaya yang belum ketemu jodoh orang miskin, berarti sedang "menghadapi cobaan dari Tuhan". Teruslah berupaya mencarinya. Pakai akal, karena Tuhan memberi akal yang lebih canggih kepada manusia dibanding hewan. Misalnya, calon jodoh itu mencari "surat miskin" ke kantor kepala desa atau kelurahan.

Ada yurisprudensinya-maaf pakai bahasa hukum. Sudah sejak dulu, masyarakat yang ingin ikut program BPJS Kesehatan ramai-ramai mencari "surat miskin" ke kantor kepala desa. Dengan mengantongi "surat miskin", orang langsung dikelompokkan sebagai peserta BPJS kelas III. Tapi iurannya dibayar pemerintah lewat APBN dan APBD dengan program Penerima Bantuan Iuran (PBI). Lumayan, karena jika membayar iuran sendiri tarifnya Rp 42 ribu.

Baca Juga:

Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, dari 222 juta peserta BPJS, ada 96,8 juta yang iurannya dibayar oleh pemerintah lewat PBI. Total uangnya untuk 2019 sebesar Rp 48,71 triliun dari dana APBN, dan tahun 2020 ini anggaran naik sedikit menjadi Rp 48,74 triliun. Itu belum dari APBD. Luar biasa saktinya "surat miskin" itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angka kemiskinan pun jadi membingungkan, tergantung untuk keperluan apa. Kalau untuk menunjukkan bagaimana perhatian pemerintah terhadap pelayanan kesehatan, angkanya luar biasa, 96,8 juta. Ini jadi kebanggaan pemerintah karena sangat memperhatikan orang miskin.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan persentase penduduk miskin pada September 2019 hanya 9,22 persen atau 24,79 juta orang. Angka ini menurun 0,19 persen poin atau 0,36 juta dibanding pada Maret 2019. Ini pun membanggakan karena pembangunan itu sukses mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, karena angkanya terus turun setiap bulan.

Berapa data orang miskin di tangan Menteri Muhadjir? Dia tak bicara jiwa, melainkan rumah tangga. "Rumah tangga Indonesia 57.116.000, yang miskin 9,4 persen, sekitar 5 juta," kata dia. Agar tak bertambah keluarga miskin lagi, Muhadjir pun mengusulkan kepada Menag Fahrul Razi agar menerbitkan fatwa yang mengharuskan orang kaya menikah dengan orang miskin.

Jadi, kalau fatwa itu jadi dibuat dan kalian termasuk orang kaya tapi ketemu jodoh yang juga kaya, salah satu harus rela datang ke kelurahan. Cari surat keterangan miskin, seperti peserta BPJS yang mau gratisan. Tapi, kalau kalian benar-benar orang miskin, bujuk orang kaya untuk dijadikan jodoh. Katakan kepada mereka, fatwa harus diikuti karena diterbitkan oleh Menteri Agama, dan sistem perkawinan yang disebut antar-tingkat ekonomi ini demi bangsa dan negara.

Maka jangan takut menjadi orang miskin, dan berdoalah agar fatwa itu segera turun. Dan tidak salah ketik.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

15 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

23 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

43 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.