Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paradoks Komunikasi Pemerintahan Jokowi

image-profil

image-gnews
Presiden Joko Widodo, berbicara dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi  saat Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis 9 Januari 2020. Diplomasi ekonomi ini dinilai Jokowi sebagai hal yang paling diperlukan Indonesia saat ini. TEMPO/Subekti.
Presiden Joko Widodo, berbicara dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis 9 Januari 2020. Diplomasi ekonomi ini dinilai Jokowi sebagai hal yang paling diperlukan Indonesia saat ini. TEMPO/Subekti.
Iklan

Gun Gun Heryanto
Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute

Pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin telah berjalan kurang-lebih tiga bulan. Ini merupakan fase krusial bagi jalannya periode kedua kepemimpinan Jokowi. Fase awal selalu menjadi perhatian utama, terutama cara pemerintah menumbuhkan kepercayaan publik pasca-pemilihan umum yang begitu gegap gempita dan terpolarisasi tajam. Tentu, publik tak bisa menilai sukses-tidaknya periode kedua dari jangka waktu yang masih singkat, tapi bisa menjadi indikator keseriusan pemerintah untuk berbenah dan komitmen mereka menyelesaikan masalah. Di awal perjalanan periode kedua ini, komunikasi pemerintah masih belum terarah, bahkan muncul sejumlah paradoks komunikasi yang pelan tapi pasti bisa merugikan reputasi kepemimpinan Jokowi.

Jika kita evaluasi, dari sisi komunikasi, awal perjalanan periode kedua ditandai dengan sejumlah pernyataan para menteri yang kontroversial. Contohnya, kontroversi dari Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang sempat menyampaikan rencana penghapusan izin mendirikan bangunan (IMB) dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pernyataan yang disampaikan pada September 2019 itu pada awalnya terkait dengan rencana pemerintah yang terhubung dengan Omnibus Law Bidang Investasi. Sofyan menjelaskan, salah satu alasan penghapusan IMB dan amdal karena banyak pelanggaran dalam pengurusan izin tersebut sehingga proses perizinan semakin lama dan biaya menjadi mahal. Namun ide tersebut banyak mendapat kritik, terutama dampak negatif yang bisa timbul jika IMB dan amdal dihapus. Ide ini pun kini menepi lalu sepi.

Kontroversi juga mengemuka dari pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi tentang cadar untuk mereka yang masuk ke instansi pemerintahan. Fachrul lalu mengklarifikasi bahwa cadar tidak diharuskan dalam agama Islam dan bukan penentu tingkat ketakwaan seseorang. Tapi Fachrul lagi-lagi memantik kontroversi ketika menyebut soal celana cingkrang.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sempat melontarkan wacana evaluasi pemilihan kepala daerah langsung. Namun, Presiden Jokowi, baik secara langsung disampaikan olehnya maupun melalui juru bicaranya, Fadjroel Rachman, memastikan tetap mendukung pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden secara langsung.

Benang merah dari kontroversi para menteri dan orang di sekitar Jokowi ini menandakan bahwa komunikasi pemerintah masih menjadi persoalan. Pertama, soal peran informasi secara tanggap, cepat, dan proporsional serta profesional. Sebuah kebijakan atau pernyataan yang memiliki dampak luas kepada khalayak harus mempertimbangkan kematangan basis informasi untuk dijadikan sebagai konsumsi publik. Supaya tak semata-mata ramai menjadi gelembung isu politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam Teori Manajemen Privasi Komunikasi dari Sandra Petronio dalam Boundaries of Privacy: Dialectics of Disclosure (2002), seharusnya komunikator memiliki pertimbangan dan pilihan peraturan sendiri mengenai apa yang harus dikatakan dan apa yang harus disimpan dari publik. Seseorang harus mempertimbangkan dan mengatur pesan yang diproduksi, dibagikan, dan diredistribusikan ke khalayak luas. Orang sekelas menteri, staf khusus, dan juru bicara adalah orang-orang yang harus selektif menyampaikan rencana kebijakan atau implementasi kebijakan serta siapa yang paling berwenang menyampaikan, kapan, dan melalui cara seperti apa.

Kedua, substansi isi pesan atau narasi yang dikonstruksikan ke khalayak luas. Hal ini memerlukan manajemen komunikasi yang wajib diperbaiki. Temuan, penyimpulan, dan rekomendasi kebijakan maupun gagasan pemerintah harus dikoordinasikan antara presiden, menteri, staf khusus, juru bicara, dan kementerian serta lembaga. Jokowi pernah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik yang ditandatanganinya pada 25 Juni 2015. Kenyataannya, instruksi itu tidak optimal dilaksanakan.

Clarke E. Cochran, dalam American Public Policy: Introduction (1999), menyebut kebijakan publik adalah hasil dari pertarungan dalam pemerintahan sehingga seseorang mendapatkan sesuatu (who gets what). Lahirnya sebuah kebijakan tentu tak berada di ruang hampa. Ada pergulatan, dialektika, bahkan mungkin pertarungan nilai, gagasan, dan kepentingan. Namun, saat kebijakan diambil dan sudah menjadi "barang jadi", pemerintah seharusnya memiliki pandangan dan sikap yang sama, tidak membingungkan rakyat yang akan terkena dampak kebijakan tersebut.

Efektivitas komunikasi pemerintah akan terjadi jika dimulai dengan pembenahan pola koordinasi di lingkaran kabinet. Keluaran informasi publik menyangkut kebijakan harus berkarakter resmi dan memberi pengarahan. Namun, zaman sudah berubah, sehingga pemerintah juga harus banyak mendengar dan berdialog dengan rakyat sebelum kebijakan dieksekusi.

Kita bisa merefleksikan catatan ilmuwan Michel Foucault, dalam Power/Knowledge: Selected Interviews and Other Writings 1972-1977 (1980), bahwa kekuasaan kerap dipahami keliru, yakni sebagai kapasitas agen memaksakan kehendaknya atas kehendak orang atau pihak yang tak berdaya. Kekuasaan tidaklah demikian. Pemerintah jangan mengabaikan kehendak publik. Jika terus memantik ketidakpuasan atau membuat publik ketakutan, suatu hari hal itu akan menjadi gerakan perlawanan.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

2 hari lalu

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

Terowongan silaturahmi yang dikunjungi Paus Fransiskus bukan sekadar untuk penyeberangan, melainkan juga simbol toleransi antarumat beragama


Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

9 hari lalu

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

Kelompok rentan disabilitas, lanjut usia, juga ibu hamil bisa menikmati layanan antar-jemput Benteng Vredeburg Yogyakarta mulai awal Agustus 2024


Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

10 hari lalu

Mead Lake, Nevada-Arizona, Amerika Serikat (visitarizona.com)
Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

Kedua pria tersebut mendorong bongkahan formasi batuan kuno ke tepi tebing dekat Redstone Dunes Trail di Area Rekreasi Nasional Danau Mead Nevada.


Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

11 hari lalu

Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja Jakarta Job Fair 2024 di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Pusat menggelar Jakarta Job Fair yang diikuti oleh 40 perusahaan selama dua hari pada 28-29 Mei 2024. Dok. Pemprov DKI Jakarta
Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.


PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

13 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri Muktamar PKB di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali pada Sabtu, 24 Agustus 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

Cak Imin merespon peluang pencalonan Anies oleh PDIP untuk Pilkada Jakarta.


26 hari lalu


BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

28 hari lalu

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.


Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

38 hari lalu

Terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon Saka Tatal menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu 24 Juli 2024. Saka Tatal yang telah bebas murni setelah menjalani hukuman 3 tahun 8 bulan itu mengajukan PK untuk memulihkan nama baiknya karena merasa tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

Dalam sidang PK Saka Tatal, Liga Akbar mencabut seluruh BAP yang ia berikan dalam kasus Vina Cirebon. Merasa lebih tenang.


Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

41 hari lalu

Pesawat N250 karya Presiden RI ketiga, BJ Habibie saat menjabat sebagai Menristek dan Dirut IPTN di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 11 September 2019. Pesawat N250 adalah karya monumentalnya yang menerapkan teknologi kendali otomatis fly by wire pertama di dunia. TEMPO/Prima Mulia
Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional.


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

52 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)