Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tabir Dalang Penyerang Novel

Oleh

image-gnews
Massa yang tergabung dalam Satgas Pergerakan Aktivis Tangkap Novel Baswedan melakukan aksi di depan Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. Demo ini digelar bersamaan dengan kedatangan Novel ke Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan. TEMPO/Muhammad Hidayat
Massa yang tergabung dalam Satgas Pergerakan Aktivis Tangkap Novel Baswedan melakukan aksi di depan Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. Demo ini digelar bersamaan dengan kedatangan Novel ke Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

Terasa menghina akal sehat jika publik diharapkan percaya begitu saja terhadap pengakuan dua tersangka penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, yang pekan lalu ditahan polisi. Di hadapan puluhan wartawan, salah satu tersangka, Brigadir Rahmat Kadir Mahulette, mengaku tak suka kepada Novel karena penyidik antikorupsi itu dinilai telah berkhianat.

Pengakuan itu mengindikasikan upaya Rahmat dan rekannya, Brigadir Ronny Bugis, membatasi kasus ini sebagai perkara penyerangan bermotif dendam pribadi. Padahal temuan tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Kepala Kepolisian RI (ketika itu) Jenderal Tito Karnavian jelas menunjukkan keterkaitan penyiraman air keras yang membutakan sebelah mata Novel itu dengan sejumlah kasus korupsi kakap yang dia tangani.

Penahanan Ronny Bugis dan Rahmat Mahulette, dua polisi aktif dari kesatuan Brigade Mobil Polri, meski sudah amat terlambat, memang bisa disebut langkah maju dalam penyidikan kasus penyerangan Novel. Namun Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih punya pekerjaan rumah untuk menjelaskan beberapa kejanggalan dalam proses penetapan Ronny dan Rahmat sebagai tersangka.

Misalnya soal kronologi penyidikan. Pada 23 Desember 2019, polisi merilis surat pemberitahuan dimulainya penyidikan yang isinya menyatakan pelaku penyerangan Novel belum diketahui. Tiga hari kemudian, tiba-tiba beredar kabar bahwa pelakunya sudah ditangkap.

Kejanggalan lain adalah perbedaan wajah dua pelaku yang dirilis kepolisian dengan sketsa wajah yang disampaikan Tito Karnavian dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (ketika itu) Inspektur Jenderal Idham Azis pada akhir 2017. Sketsa wajah yang diedarkan polisi waktu itu berbeda dengan keterangan sejumlah saksi yang sempat melihat wajah pelaku.

Rekam jejak Ronny dan Rahmat di Brimob juga sama sekali tak pernah bersentuhan dengan KPK ataupun kerja-kerja Novel sebagai penyidik. Lazimnya, motif dendam hanya mungkin terjadi bila pelaku dan korban sudah saling mengenal dan kepentingan pelaku secara langsung terganggu oleh tindakan korban.

Masalahnya: apa bisa Komjen Sigit Prabowo menunaikan harapan publik dan membongkar berbagai kejanggalan itu? Skeptisisme khalayak ramai bukan tanpa alasan. KPK dan kepolisian selama ini kerap berkonflik. Pimpinan kedua institusi penegak hukum itu bahkan pernah saling menyandera dengan penetapan status tersangka. Konflik ini kerap disebut cicak versus buaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketegangan kronis itu hampir semua bermula dari upaya KPK menyidik kasus korupsi di lingkungan polisi, dari dugaan suap kepada Kepala Badan Reserse Kriminal (ketika itu) Komjen Susno Duadji sampai korupsi simulator yang melibatkan Kepala Korps Lalu Lintas (ketika itu) Irjen Djoko Susilo. Terungkapnya peran Ronny dan Rahmat, yang notabene polisi aktif, sebagai pelaku lapangan dalam penyerangan Novel menambah panjang riwayat konflik antara KPK dan kepolisian.

Terlebih, ada dugaan, penyerangan Novel tak bisa dilepaskan dari upaya KPK menelusuri kasus dugaan suap kepada sejumlah perwira polisi yang tercatat dalam buku merah. Buku merah ini catatan keuangan internal Basuki Hariman, terpidana suap hakim Mahkamah Konstitusi, yang juga pengusaha impor sapi.

Meski spekulatif, dugaan ini tak bisa dikesampingkan begitu saja, seperti dugaan keterkaitan penyerangan Novel dengan penyidikan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik, suap Mahkamah Agung, dan sederet kasus penting lain di KPK. Karena itulah sulit mengharapkan polisi mampu bekerja profesional dalam mengungkap kasus penyerangan Novel ini. Ada terlalu banyak konflik kepentingan di dalam tubuh kepolisian sendiri.

Sebagai solusi, Presiden Joko Widodo bisa membentuk mekanisme tambahan untuk membantu pengungkapan kasus ini secara menyeluruh. Mekanisme itu bisa berupa pembentukan tim independen yang bertugas mengawasi kerja penyidikan polisi dalam kasus ini.

Terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki kecakapan serta pengalaman penegakan hukum dan-yang terpenting-dipercaya publik, tim itu bisa membantu polisi mengungkap tabir di balik kasus penyerangan Novel, bahkan mengungkap siapa dalang sesungguhnya.

Investigasi yang tuntas atas kasus ini akan menjadi titik balik yang krusial bagi rekam jejak Presiden Jokowi, yang selama ini kurang cemerlang dalam memberantas korupsi. Ia bisa menyerahkan semuanya kepada polisi dan menafikan segala kritik publik, atau memperkuatnya dengan sebuah tim independen. Pilihan ada di tangan Jokowi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.