Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Rasa dari Pojok Shinjuku

image-profil

Oleh

image-gnews
Midnight Diner (Netflix)
Midnight Diner (Netflix)
Iklan

Tepat ketika kedua jarum jam saling berhimpit, sebuah pojok Shinjuku. Sebuah izakaya, warung kecil membuka dirinya mulai tengah malam hingga jam tujuh pagi hanya menyajikan tonjiru (sup miso), atau mie rebus yang dikupyur tumis sayur-sayuran, bir, sake dan shochu. Yang unik dia menerima pesanan masakan apa saja “sepanjang materi tersedia” atau “jika pengunjung membawa bahannya.”

Koki warung ini dikenal sebagai Sang Master. Sepanjang dua musim tayang yang sedang tayang di saluran digital Netflix ini, kita tak kunjung mengetahui latar belakang sang Master (Kaoru Kobayashi) kecuali dia seseorang yang sangat mendengarkan keluhan langganannya sembari sesekali menyarankan sesuatu jika diminta. Pada pembuka, suara sang Koki akan menembus malam sembari menceritakan izakaya atau warung yang meladeni siapa saja, dari pekerja malam, penyanyi klab malam, aktor aktris film porno, waria, direktur perusahaan atau komikus yang tak mengenal tidur. Setiap awal episodenya pula dia memperkenalkan salah satu masakannya, lengkap dengan adegan memotong, menulis atau merebus dengan bumbu Jepang yang cenderung sederhana-dibanding masakan Indonesia.

Para pelanggan inilah yang selalu menarik diceritakan dan menjadi satu episode sepanjang 30 menit. Misalnya pada episode pertama, seorang supir taksi perempuan masuk dan memesan Tan Me, masakan mie rebus lengkap dengan tumis sayur, tanpa mie. Pesanan itu membuat para pelanggan lain takjub dan ikut-ikutan memesan Tan Me tanpa mie yang kemudian ternyata sama dahsyatnya. Mereka kemudian menyadari sang supir taksi itu di masa lalu adalah aktris terkemuka dari sebuah serial laga yang disukai pemirsa televisi. Problemnya, dia sama sekali tak ingin mengingat masa-masa ‘jaya’ ketika dia dikenal sebagai aktris. “Saya aktris buruk,” katanya mengelak kekaguman para pelanggan yang merupakan fansnya di masa lalu.

Ada lagi cerita seorang isteri bersuami lelaki sepuh yang senang memesan ubi goreng di warung yang kemudian mempertemukan mereka pada seorang aktor film porno. Belakangan ternyata sang isteri adalah aktris pasangan aktor film tersebut sekaligus penggemarnya.

Ada lagi episode-episode mengharukan tentang seorang pengusaha IT muda yang berhasil, yang selalu mengenakan jas berwarna merah yang selalu memesan omelet nasi goreng. Dia berkisah dalam film dokumenternya, bahwa dia anak yatim piatu yang berusaha sendiri agar bisa sukses dan setelah itu berdatanganlah sejumlah perempuan yang mengaku sebagai ibunya. Episode ini berakhir dengan pertemuan sang pengusaha dengan ibu kandungnya dan teka-teki mengapa dia selalu mengenakan baju berwarna merah dan mengapa dia selalu menyukai nasi goreng omelet.

Pada akhir episode lazimnya para pelanggan akan ‘menembus’ tembok tembok penonton alias ngobrol dengan penonton, membagi resep masakan kesukaan mereka yang menjadi menu utama episode tersebut.

Serial yang sangat populer di Jepang ini—sebelumnya komik manga serial ini meledak—pada dasarnya membawa makanan sebagai sebuah medium hubungan antar manusia: ibu dan anak yang terpisah; dua sahabat yang berseteru; adik-kakak yang tak bertegur sapa hingga usia sepuh; seorang aktor laga terkemuka yang belakangan di masa tuanya akhirnya memutuskan dirinya hidup sesuai keinginan hati: sebagai perempuan.

Makanan, aroma dan rasa bukan sebagai penanda memori di masa lalu tetapi juga sebagai rangsangan untuk menata emosi saat ini yang ternyata belum selesai. Sang pengusaha yang selalu mengenakan baju merah itu akhirnya mengaku, sembari terisak mengunyah nasi goreng, bahwa dia selalu mengenakan baju warna merah karena itulah saat terakhir ibunya meninggalkannya, dan dia berharap “bahwa suatu hari dia ditemukan lagi oleh ibunya” dan nasi goreng itu adalah menu yang dimasak ibunya.

Kepahitan cinta yang tak terbalas, atau popularitas yang telah merosot juga adalah episode-episode yang menyedihkan meski akhir cerita lazimnya diselesaikan dengan sebuah rekonsiliasi atau kebahagiaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sang Master hingga kini tetap berperan sebagai koki yang ‘misterius’ yang mungkin suatu hari akan diungkap latar belakangnya termasuk codet di wajahnya atau mengapa dia memilih membangun warung kecil yang jam operasionalnya di tengah malam.

Pada dasarnya inilah yang saya anggap sebuah ‘cerita’ atau film kuliner yang memperlakukan makanan sebagai pimpinan atau pusat cerita. “Midnight Diner” adalah sebuah kisah kasih manusia di pojok Shinjuku yang populer bukan saja karena serangkaian makanan yang menyentuh rasa dan penciuman, tetapi juga merebut hati kita, karena kisah-kisah keseharian tentang orang-orang biasa itu adalah kisah kita.

MIDNIGHT DINER (Shinya Shokudo)

Sutradara: Joji Matsuoka dan Nabuhiro Yamashita    

Skenario: Yarö Abe, Kensaku Kojima, Katsuhiko Manabe, Kösuke Mukai, Marina Oshima

Berdasarkan serial manga karya Yaro Abe

Pemain: Kaoru Kobayashi, Joe Odagiri, Asako Kobayashi, Mansaku Fuwa, Kaoru Hirata

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

4 jam lalu

Ilustrasi gaya liburan (pixabay.com)
Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

Mulai dari memilih tempat yang tepat sampai jadwal penerbangan, berikut traveling saat musim hujan.


Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

Agar pemilihan presiden dan wakil presiden terhindar dari mudarat kecurangan dan ketidakadilan, semestinya para menteri dan kepala daerah yang menjadi calon melepas jabatan.


4 hari lalu


Bapak-isme

8 hari lalu

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
Bapak-isme

Adakah jalan untuk mencegah kemunduran demokrasi? Panduan dari Bung Hatta perlu dijadikan pedoman


Wajah Kusam Penegakan Hukum

8 hari lalu

Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro (depan) dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 November 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap 4 orang tersangka baru Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, dua orang pengendali CV. Wijaya Gumilang, Yossy S. Setiawan dan  Andhika Imam Wijaya, serta mengamankan barang bukti uang tunai sebesar Rp.225 juta dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji dalam rangka pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri Bondowoso Jawa Timur. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah Kusam Penegakan Hukum

Satu per satu aparat penegak hukum tertangkap kasus korupsi. Nasib penegakan hukum kian buram.


Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

8 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

Ada sebuah tantangan besar bagi penyelenggara pemilu dan Pemerintah dalam pengejawantahan demokrasi tersebut yakni fanatisme politik dari sebagian pemilih di Indonesia.


Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi penguji ahli disertasi mahasiswa S3 Ilmu Hukum UNPAD yang mengangkat tema tentang Urgensi Pengaturan Penggandaan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.


Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

14 hari lalu

Sebagian demonstran di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)  hari ini, Senin 16 Oktober 2023. MK membacakan putusannya atas sejumlah gugatan terhadap batasan usia capres dan cawapres. Tempo/ I Gusti Ayu Putu Puspasari.
Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

Majalah Tempo pada Maret lalu menyebut Mahkamah Konstitusi atau MK mengalami kemerosotan sejak 2020.


Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

15 hari lalu

Ekspresi Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu 8 November 2023. Rakornas diikuti sekitar 1.200 penyelenggara pemilu yang terdiri dari dari Ketua KPU dan Ketua Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota serta Sekretaris KPU se-Indonesia. TEMPO/Subekti.
Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

Intimidasi menimpa sejumlah kalangan dan kelompok yang menentang dinasti politik keluarga Jokowi. Meniru tindakan lancung Soeharto.


Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

22 hari lalu

Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie memimpin rapat rapat MKMK di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023. Rapat dengan  agenda klarifikasi kepada pihak-pihak terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi. TEMPO/Subekti.
Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi akan membuat putusan penting besok. Kesempatan menyelamatkan demokrasi.