Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Berhenti pada Nurhadi

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi Abdurrachman, menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 6 November 2018, setelah mangkir dari panggilan sebelumnya. Nurhadi Abdurrachman diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro. TEMPO/Imam Sukamto
Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi Abdurrachman, menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 6 November 2018, setelah mangkir dari panggilan sebelumnya. Nurhadi Abdurrachman diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi untuk pengurusan perkara di pengadilan terbilang terlambat. Status tersangka Nurhadi seharusnya disematkan bertahun-tahun lalu ketika dia masih aktif di Mahkamah.

Bau tak sedap sosok Nurhadi sudah tercium sejak dia masih menjabat Sekretaris Mahkamah pada 2012. Sebagai pegawai eselon I, gaji pokoknya hanya Rp 18 juta per bulan. Tapi, berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara yang ia serahkan ke KPK saat itu, Nurhadi mengaku punya kekayaan senilai Rp 33,5 miliar.

Konon harta sebanyak itu diperolehnya dari usaha sarang walet yang ia rintis sejak 1981. Namun total pendapatannya dari bisnis ini tak pernah tercantum jelas di laporan kekayaannya. Permintaan KPK agar laporan itu dilengkapi tak pernah ia gubris. Pengecekan wartawan Tempo ke Tulungagung, tempat Nurhadi mengaku punya banyak sarang walet, menemukan sebagian rumah walet di sana bukan milik Nurhadi. Sebagian besar bahkan sudah tidak beroperasi.

Sepak terjang Nurhadi terhenti berkat kepiawaian KPK mengendus kasus dugaan suap senilai Rp 46 miliar dari PT Multicon Indrajaya Terminal. Fulus sebesar itu disetor kepada Nurhadi untuk mengatur berbagai kasus perusahaan tersebut di Mahkamah. KPK tentu tak boleh berhenti pada kasus suap ini saja. Komisi antirasuah juga harus mengusut dugaan pencucian uangnya mengingat hingga kini Nurhadi tak pernah berhasil menunjukkan asal-muasal pendapatannya.

Petunjuk lain yang bisa ditelusuri adalah gaya hidup mewah Nurhadi. Dia pernah merombak kantornya dan membeli sendiri meja seharga Rp 1 miliar. Yang menghebohkan, ketika menikahkan putrinya di Hotel Mulia Senayan pada 2014, Nurhadi menghadiahkan iPod seharga Rp 700 ribu per buah kepada 2.500 tamunya, termasuk hakim dan pejabat publik.

Pada 2010, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga pernah mencurigai transaksi miliaran rupiah di rekening milik istri Nurhadi, Tin Zuraida, Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung. PPATK telah menyampaikan laporan itu ke KPK dan Kejaksaan Agung, tapi sampai kini kasus tersebut tak kunjung terang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KPK harus terus menggali semua informasi itu dan mencermati ihwal hubungan Nurhadi dengan hakim agung, pejabat kejaksaan, dan aparat kepolisian. Kasus Nurhadi bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar sekelompok pencoleng yang selama ini telah berpesta-pora di dalam Mahkamah. Patut diduga mereka punya jaringan yang luas dan didukung orang-orang kuat. Itulah sebabnya hingga sekarang amat sulit membongkar komplotan mereka.

Masalahnya, KPK sekarang sedang dilemahkan dengan penerbitan Undang-Undang KPK yang baru. Di tengah situasi sulit ini, para penyidik Komisi tak boleh berputus asa. Mereka harus terus melaksanakan tugasnya, di tengah upaya banyak pihak menghalangi gerakan pemberantasan korupsi.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 18 Desember 2019

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

6 hari lalu

Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia. Tangkapan Layar
Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya menyaksikan laga sepakbola Timnas Indonesia melawan Bahrain semalam.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

9 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

9 hari lalu

Perhelatan event International Kitesurfing Exhibition 2023 di Laguna Pantai Depok Parangtritis Yogyakarta, Sabtu (26/8). Dok.istimewa.
Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

Pertunjukan seni tari Sendratari Sang Ratu pada Desember di kawasan Pantai Parangtritis


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

11 hari lalu

Wisatawan berfoto di depan Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Istana Buckingham memiliki 775 ruangan termasuk 52 kamar tidur anggota kerajaan dan tamu, serta 188 kamar tidur untuk para pekerja. Rob Stothard/Getty Images
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris


Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

13 hari lalu

Ilustrasi koper. Freepik.com
Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

Penurunan tekanan atmosfer di ketinggian dapat menyebabkan botol dan kaleng bertekanan bocor dan mengotori isi koper.


HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

15 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival pada 2022. (Dok. Istimewa)
HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

Event HUT Kota Yogyakarta telah dipersiapkan mulai Oktober hingga Desember 2024 di berbagai titik.


Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

24 hari lalu

IShowSpeed mencoba berjalan di antara dua pohon beringin di Yogyakarta. Tangkapan layar Youtube
Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

IShowSpeed memulai pengalaman menaiki andong di seputaran Malioboro dan berhenti di Pasar Beringharjo.


Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

34 hari lalu

DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat pimpinan pengusulan nama Penjabat Gubernur (PJ Gubernur), menggantikan Heru Budi Hartono, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

DPRD mempertimbangkan pilkada sehingga mengusulkan tiga calon penjabat gubernur Jakarta tanpa Heru Budi.


Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

34 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

Aktivitas pariwisata berangsur-angsur normal di Ha Long Bay Vietnam. Penduduk setempat dan petugas fungsional telah membersihkan area tersebut.


Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

35 hari lalu

Airport Tray Aesthetic (Instagram/@vickirutwind)
Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

Tren Airport Tray Aesthetic memperlihatkan nampan bandara berisi barang-barang pribadi yang ditata rapi di nampan berwarna abu-abu.