Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bingungnya Kampus Kita

image-profil

image-gnews
Ilustrasi perguruan tinggi. shutterstock.com
Ilustrasi perguruan tinggi. shutterstock.com
Iklan

Lukito Edi Nugroho
Dosen Fakultas Teknik UGM dan Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

Dalam tulisannya yang berjudul "Pendidikan Tinggi Tersembunyi" (Kompas, 23 November 2019), Profesor Sulistyowati Irianto menyampaikan beberapa masalah struktural yang menyebabkan institusi perguruan tinggi (PT) di Indonesia sulit berkembang. Kemalangan itu masih ditambah dengan fakta yang akhir-akhir ini banyak bermunculan: ternyata banyak PT kita yang gagap ketika diminta untuk menceritakan pandangannya terhadap posisi, arah, dan tujuan pengembangannya, strategi pencapaian, dan bagaimana mereka menjamin keberhasilan upaya-upaya pencapaian tersebut.

Fakta ini muncul dengan jelas ketika Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) meluncurkan instrumen akreditasi yang baru. Instrumen ini menekankan pada kemampuan mengevaluasi diri institusi PT dan program-program studinya. Hampir semua pengelola PT mengeluhkan hal yang sama: kesulitan untuk menyusun laporan evaluasi diri, dokumen yang menjelaskan pandangan PT terhadap kondisi dan rencana pengembangannya. Masalah yang dihadapi seragam: kesulitan untuk mengenali berbagai potensi, peluang, kekuatan, ancaman, dan kelemahan, serta menggunakannya sebagai dasar perencanaan pengembangan dan merumuskan strategi penjaminan mutu untuk memastikan program-program pengembangan berjalan dengan baik.

Fakta ini menunjukkan masalah yang serius: PT kita lemah dalam pengembangan institusi secara berkelanjutan. Pengembangan institusi tidak dilakukan berdasarkan perencanaan berbasis evaluasi diri. PT memang memiliki dokumen rencana strategis (renstra), tapi dalam banyak kasus, rencana itu sekadar dokumen. Tujuan, sasaran, dan indikator di dalamnya tidak disusun berdasarkan proses pengenalan diri yang jernih dan obyektif, tidak pula digunakan sebagai pedoman dalam menjalankannya. Pada akhirnya, banyak program dan kegiatan yang muncul sebagai respons impulsif terhadap berbagai rangsangan atau tekanan sekitarnya.

Pengembangan diri yang bersifat reaktif tentu saja berpotensi tidak sesuai dengan jati dirinya. PT memang akan tumbuh, tapi arahnya tidak dijamin menuju ke optimalisasi relevansi dari eksistensinya. Produksi lulusannya banyak, tapi banyak yang menganggur. Penelitian menumpuk, tapi tidak menjawab kebutuhan industri dan masyarakat. Kata Benjamin Franklin, "If you fail to plan, you are planning to fail." PT yang kehilangan relevansinya tinggal menunggu waktu untuk hilang dari peredaran.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena di atas berakar dari ketidakmampuan PT membaca dirinya sendiri. Kesadaran terhadap diri sendiri lemah karena PT selalu dikondisikan untuk melihat ke luar dirinya. Salah satu penyebabnya adalah kondisi overregulated yang dialami PT. Semuanya serba diatur dan diseragamkan. Ibarat anak kecil, PT selalu dipaksa untuk mengikuti kata orang tuanya. Sedikit sekali diberi kebebasan untuk berkembang sesuai dengan kondisi alamiahnya. Lebih parah lagi, diciptakanlah kondisi kompetitif di antara PT. Secara naluriah, berbagai pemeringkatan yang disodorkan ke PT semakin membuat mereka terasing dari jati dirinya. Fokus mereka terpaku pada upaya meraih peringkat setinggi-tingginya tanpa peduli apakah yang dikompetisikan itu cocok bagi mereka. Ketika instrumen akreditasi baru menyapa mereka dan menanyakan, "Bagaimana engkau melihat dirimu sendiri dan membuat rencana pengembangan yang paling bersesuaian dengan kondisimu tersebut?", bingunglah mereka.

Bagaimana membuat PT sadar terhadap dirinya sendiri? Strategi yang paling mendasar tentulah dengan memberikan lebih banyak kebebasan bagi mereka. Lingkungan eksternal harus memberikan ruang yang cukup luas bagi PT untuk membangun identitas dan menentukan arah serta fokus pengembangan secara independen. Kondisi overregulated harus dihilangkan dan tidak semuanya harus diseragamkan. Tidak semua PT harus mempublikasikan artikel terindeks Scopus sebanyak-banyaknya. Inisiatif untuk mengembangkan dan mempraktikkan keilmuan berbasis kearifan lokal juga tidak kalah penting. Di negara-negara maju, teaching universities tidak kalah mentereng dibanding research universities. Tentu saja tetap perlu ada standardisasi kualitas dan kerangka regulasi yang berfungsi sebagai platform dasar bagi aktualisasi diri setiap PT. Namun, di atas platform tersebut, kebebasan untuk menentukan arah pengembangan harus diberi ruang untuk berkembang.

Proses penyadaran diri akan lebih mudah dijalankan ketika PT diberi kesempatan untuk berkontemplasi. Kontemplasi bagi institusi berarti membiarkannya mengembangkan diskursus-diskursus internal bertemakan pengenalan diri dalam suasana tanpa intervensi ide, konsep, atau pemikiran dari luar. PT jangan banyak diganggu oleh keriuhan yang muncul akibat kebijakan yang berubah-ubah atau yang mengganggu tugas pokoknya. "Keheningan" akibat isolasi pengaruh eksternal dikombinasikan dengan kebebasan akademis dan kebebasan mimbar akademis yang berlandaskan kejujuran dan obyektivitas dapat menjadi pembuka tabir penghalang PT dengan kesejatian dirinya.

Membebaskan PT untuk menentukan arah pengembangan sesuai dengan jati dirinya dapat memberi dampak strategis. Pertama, rasa kemerdekaan yang timbul pada setiap PT akan memunculkan kepercayaan diri yang besar. Kedua, pengembangan keilmuan dan penerapannya akan lebih beragam karena keunggulan PT dapat diarahkan ke berbagai bidang yang diperlukan oleh masyarakat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.