Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sembunyi-sembunyi Anggaran Pertahanan

image-profil

image-gnews
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA
Iklan

Alvin Nicola
Peneliti Transparency International Indonesia

Masyarakat sudah sepatutnya curiga atas penolakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membuka rincian anggaran Kementerian Pertahanan tahun 2020. Dalam rapat kerja perdana dengan Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, dua pekan lalu, Prabowo berdalih bahwa informasi seputar postur pertahanan merupakan rahasia negara.

Sebagai penerima alokasi anggaran terbesar di antara kementerian/lembaga lainnya, yakni sebesar Rp 127,357 triliun, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020, sangat wajar apabila Prabowo dimintai kejelasan tentang peruntukan anggaran tersebut. Apalagi dominannya belanja pegawai dalam komposisi anggaran justru bertolak belakang dengan semangat modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebagaimana arah kebijakan presiden.

Informasi yang terbuka dan rinci merupakan prasyarat penting dalam membangun tata kelola sektor pertahanan yang efisien dan efektif. Di tengah situasi elite-elite politik telah terkonsolidasi, kembali menguatnya ikatan bisnis-militer dan pendekatan kekuatan militer yang eksesif dalam mengontrol ruang-ruang sipil, keberadaan dokumen anggaran yang transparan dan akuntabel menjadi satu-satunya alat bagi publik untuk mengawasi kebijakan pertahanan dari hulu hingga ke hilir.

Klaim kerahasiaan anggaran dalam sektor pertahanan tidak lagi bisa diterima pada masa kini. Pengecualian informasi mungkin saja dapat dibenarkan dalam tingkatan tertentu jika dalam kondisi perang. Faktanya, doktrin kerahasiaan anggaran atas nama "keamanan nasional" lebih sering digunakan sebagai pelindung untuk melanggengkan praktik korupsi dan suap.

Retorika yang sama sudah banyak digunakan di beberapa negara totaliter, seperti Cina dan Korea Utara, yang anggaran negara yang telah disetujui parlemen pun bahkan tidak dapat diakses oleh publik. Di Indonesia, slogan-slogan populisme, seperti "kepentingan umum", "produk dalam negeri", dan "bela negara", berkali-kali digunakan demi menjustifikasi belanja anggaran yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Dalam rentang 10 tahun terakhir saja, cukup banyak kasus korupsi di sektor pertahanan yang terungkap, seperti pengadaan pesawat tempur Sukhoi 30 MK2 dari Rusia (2012), korupsi pembayaran pesawat F-16 dan helikopter Apache (2010-2014), dugaan suap dalam penambahan anggaran Badan Keamanan Laut untuk pengadaan satelit monitoring dan drone (2016), hingga kasus korupsi pengadaan helikopter Agusta-Westland-101.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Klaim "keamanan nasional" ini juga bermasalah secara hukum. Anggaran di sektor pertahanan, baik pemasukan maupun belanja, bukan informasi yang dikecualikan menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Maka, Kementerian Pertahanan wajib membuka rincian anggaran tersebut setiap tahun.

Kondisi sekarang menunjukkan bahwa Kementerian Pertahanan belum memahami Prinsip-prinsip Tshwane tentang Keamanan Nasional dan Hak Atas Informasi 2013. Prinsip yang dirancang oleh 22 organisasi masyarakat sipil dan pusat-pusat akademik internasional ini telah memberikan pedoman konkret tentang sejauh mana kerahasiaan informasi dapat dibenarkan, termasuk anggaran sektor pertahanan. Ketika informasi harus dibatasi, prinsip ini mendorong pemerintah meregulasi aturan pengecualian tersebut dalam undang-undang dan harus membuktikan urgensi kepentingan keamanan nasional.

Upaya mendorong keterbukaan anggaran ini menjadi bagian penting dalam pembenahan tata kelola sektor pertahanan. Indonesia masih berada dalam kategori risiko "Band D", atau berarti berisiko korupsi tinggi, dalam Indeks Risiko Korupsi di Tata Kelola Sektor Pertahanan (2013 dan 2015) oleh Transparency International. Indeks itu menegaskan bahwa pekerjaan rumah terbesar Indonesia terdapat dalam aspek keterbukaan penganggaran, selain perlunya pembenahan menyeluruh di aspek politik, personel, operasional, serta pengadaan barang dan jasa. Dengan kata lain, jaring pengaman antikorupsi harus dikembangkan di setiap area tersebut, termasuk penguatan fungsi kontrol parlemen.

Kementerian Pertahanan seharusnya hanya menerapkan alasan keamanan nasional ketika benar-benar dibutuhkan dengan menyertakan indikator yang proporsional, alih-alih digunakan untuk menghindari pertanggungjawaban publik. DPR bersama Kementerian Pertahanan perlu mengatur definisi terukur tentang "keamanan nasional" dan mengintegrasikannya dalam pedoman klasifikasi informasi untuk mencegah penggunaan pengecualian yang berlebihan.

Apa pun alasannya, Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo seharusnya tidak perlu khawatir membuka anggarannya. Banyak negara, seperti Amerika Serikat, Kosta Rika, dan Selandia Baru, telah membuktikan komitmen untuk menginformasikan anggaran pertahanan dapat terlaksana secara paralel dengan penegakan akuntabilitas. Secara alamiah, jika keterbukaan anggaran beranjak baik, mekanisme akuntabilitas internal dan eksternal akan terus berjalan.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.