Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Strategi Mengejar Kemajuan Ekonomi

image-profil

image-gnews
Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Iklan

Kiki Verico
Wakil Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia

Semua negara mau menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi, tapi tak semua negara mampu mencapainya. Banyak negara tertahan dalam kategori negara berpendapatan menengah dengan rentang pendapatan per kapita yang memang panjang, yakni US$ 3.996-12.375. Lalu bagaimana caranya agar bisa lulus dari kategori negara berpendapatan menengah? Ada strategi ideal tapi sulit dan butuh waktu lebih dari 20 tahun. Ada pula strategi praktis, tidak lebih mudah, tapi lebih realistis. Apa itu?

Strategi sulit adalah membangun sektor manufaktur sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan devisa negara. Membangun manufaktur membutuhkan kestabilan nilai tukar mata uang lokal terhadap dolar Amerika Serikat. Jepang dan Korea Selatan merasakan percepatan pembangunan manufaktur lokal ketika nilai tukar dunia masih tetap (fixed exchange rate), sementara Cina mempercepat pembangunan manufaktur ketika nilai tukar dunia sudah bersifat mengambang (flexible exchange rate), tapi nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika cenderung tetap.

Selain oleh kestabilan nilai tukar, akselerasi manufaktur ditentukan oleh kekuatan riset industri dan kemampuan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Sebuah produk, katakanlah mobil, terdiri atas lebih dari 4.000 komponen dan melibatkan setidaknya 25 negara untuk membuatnya.

Lalu apa yang membuat sebuah negara bisa dikatakan sebagai produsen mobil nasional? Jawabannya terdiri atas tiga unsur: negara memproduksi bagian termahal, menikmati nilai tambah tertinggi, dan menjadi investor terbesar dalam proses produksi. Alokasi investasi terbesar adalah riset dan pengembangan. Sebuah negara dikatakan menguasai manufaktur produk tertentu bila menguasai riset dan teknologi tertinggi dari rantai teknologi produk tersebut. Tentu ini tidak mudah karena sangat mahal dan memakan waktu lama.

Strategi praktis adalah membangun sektor pertanian dan industri pertanian sebagai sumber devisa serta sektor jasa sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Dua hal ini dipisah karena menjadikan sektor jasa sebagai sumber devisa sama sulitnya dengan menguasai manufaktur dunia. Data menunjukkan, sepanjang waktu, sektor jasa Indonesia mengalami defisit karena sumber utama penerimaan devisa dari turis asing tidak mampu menutupi defisit jasa pengangkutan, komunikasi, dan keuangan internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk sumber devisa, lebih mudah bagi Indonesia untuk mengembangkan daya saing pertanian, perikanan, perkebunan, dan industri turunannya, seperti makanan dan minuman. Sebab, beberapa jenis makanan, bumbu, dan minuman kemasan Indonesia sudah menguasai pasar dunia. Adapun untuk sumber pertumbuhan, karena 59 persen ekonomi Indonesia adalah konsumsi, Indonesia dapat mengoptimalkan peran sektor perdagangan dan jasa transportasi melalui sentuhan teknologi digital pada perdagangan (e-commerce), transportasi online, dan keuangan (fintech).

Ihwal sumber daya manusia, saat ini yang dibutuhkan oleh digital platform adalah ketersediaan ahli teknologi informatika dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Ketersediaan ahli di bidang ini layak menjadi salah satu fokus pengembangan SDM di Indonesia.

Dunia menyaksikan fenomena negara dengan pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen dan rata-rata laju inflasi sekitar 7 persen karena menguasai manufaktur dunia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Di sisi lain, dunia juga menyaksikan negara yang tumbuh pada kisaran 5-7 persen dengan laju inflasi 3-5 persen tapi tetap bisa menjadi negara berpendapatan tinggi melalui sektor primer dan jasa, seperti Australia dan Selandia Baru.

Untuk mencapai kategori negara berpendapatan tinggi, persoalannya tidak bergantung pada sektor ekonomi, melainkan indikator sumber daya manusia atau Human Development Index (HDI) dan kualitas institusi (good governance) di negara tersebut. Data HDI 2018 menunjukkan bahwa Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan masuk kategori Very High Human Capital Development dengan peringkat Australia dan Selandia Baru berada di atas Jepang dan Korea Selatan. Cina masuk kategori High, sedangkan Indonesia Medium. Dari peringkat Ease of Doing Business (EODB), sebagai salah satu proksi kualitas institusi, juga terlihat bahwa, misalnya, Selandia Baru mengandalkan sektor ekonomi non-manufaktur tapi berada di peringkat pertama EODB dunia, bahkan dalam tiga tahun berturut-turut.

Pada akhirnya, kemajuan-pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita-bukan soal sektor ekonomi semata, melainkan bagaimana kualitas SDM dan institusinya.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.