Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbaiki Tata Kelola Perusahaan Negara

Oleh

image-gnews
Menteri BUMN Erick Thohir saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Menteri BUMN Erick Thohir saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Iklan

SEBAGAI pengusaha yang tidak terikat pada partai politik mana pun, terpilihnya Erick Thohir menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara memberikan harapan positif. Dia mesti menggunakan wewenang sebaik-baiknya untuk membenahi perusahaan negara demi kepentingan yang luas, bukan sekadar sebagai alat politik penguasa atau sarana balas budi.

Ujian pertama bagi pendiri Mahaka Group ini adalah memilih profesional yang kompeten untuk posisi direktur dan direktur utama di sejumlah perusahaan negara. Yang paling mendesak adalah jabatan direktur utama di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Direktur utama kedua perusahaan itu, Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin, ditunjuk Presiden Joko Widodo membantu Erick sebagai wakil menteri.

Posisi direktur utama di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga masih kosong semenjak Suprajarto, eks Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menolak ditempatkan di sana. Posisi lainnya adalah direktur utama di PT PLN dan PT Perkebunan Nusantara III, yang kosong setelah pemimpin utama kedua perusahaan itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu.

Kursi-kursi panas tersebut harus diisi orang yang kredibel dan mampu memperbaiki kinerja perusahaan. Sebanyak 118 perusahaan milik negara dengan total aset Rp 8.092 triliun seyogianya menjadi alat negara untuk mengelola ekonomi demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Prinsip paling penting yang mesti dipegang kuat oleh Erick adalah meritokrasi. Selain mampu secara profesional, pemimpin perusahaan negara harus memiliki rekam jejak yang baik. Pengisian direksi yang sembrono, hanya berdasarkan kedekatan dan kepentingan kelompok tertentu, seperti yang dilakukan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, mesti dihindari karena merusak perusahaan.

Baca Juga:

Setidaknya sepuluh pejabat perusahaan negara ditangkap dan dijadikan tersangka oleh KPK sepanjang periode kepemimpinan Rini. Yang terbaru adalah Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia Darman Mappangara, yang menjadi tersangka pada awal Oktober lalu. Darman diduga memberikan suap sekitar Rp 1 miliar kepada Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Andra Y. Agussalamyang lebih dulu menjadi tersangka KPKagar mendapatkan sejumlah proyek dari Angkasa Pura II.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanpa upaya serius menjalankan prinsip tata kelola yang baik, petinggi perusahaan negara bisa jadi akan kembali terperosok menjadi pesakitan, lalu masuk penjara. Dalam catatan KPK, pada 2004-2018 saja 56 direktur BUMN/BUMD tersangkut korupsi. Jangan sampai Erick mengulangi kesalahan Rini. BUMN harus dikelola secara transparan dan akuntabel, mengikuti aturan tata kelola perusahaan negara yang baik.

Selanjutnya, Erick juga perlu mengawal visi BUMN supaya tidak terjebak pada kapitalisme negara. Tentu saja perusahaan negara mesti dikelola secara baik sehingga terus membesar dan memberikan keuntungan. Tapi jangan sampai, dengan keuntungannya sebagai milik negara, BUMN malah menjadi monster yang mencekik swasta.

Mengacu pada konstitusi, perusahaan negara sebaiknya lebih berfokus pada bidang yang penting bagi masyarakat dan menguasai hajat hidup orang banyak, seperti energi, transportasi, dan air minum. Bidang lainnya serahkan saja kepada swasta. Bagaimanapun, perekonomian kita membutuhkan topangan sektor swasta agar kuat dan terus tumbuh.

Catatan:

Ini merupakan artikel majalah tempo edisi 04-10 November 2019

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

15 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

23 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

43 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.