Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bujet Janggal Pemerintah Jakarta

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan di Balai Kota Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019. Dalam konferensi pers tersebut, ia menyampaikan hasil kerja selama 2 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Muhammad Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan di Balai Kota Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019. Dalam konferensi pers tersebut, ia menyampaikan hasil kerja selama 2 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus mengevaluasi skema perencanaan dan kinerja para kuasa pemegang anggaran di bawah kendalinya, agar pos-pos belanja janggal tak ada lagi. Terungkapnya sejumlah rencana belanja bernilai besar namun tak sesuai dengan kebutuhan menjadi cermin buruknya administrasi dan tata kelola pemerintahan.

Kasus anggaran janggal terungkap setelah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, berceloteh di Twitter mempertanyakan anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk membeli lem merek tertentu senilai Rp 82,8 miliar. Bukan cuma lem, ada temuan belanja pulpen senilai Rp 123,8 miliar, pembelian peranti penyimpanan data komputer dan server hingga Rp 65,9 miliar, dan pengadaan ratusan komputer dengan harga Rp 15 juta per unit.

Nilai belanja barang-barang tak penting tapi dengan bujet ekstra-besar itu menimbulkan pertanyaan, terutama mengenai aspek kewajarannya. Terbukti, belakangan kepala dinas yang berwenang mengatakan ada kesalahan saat mengisi data untuk dokumen rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020. Yang mengejutkan adalah pengakuan dari pejabat administrasi, yang menyatakan dirinya asal memilih komponen belanja agar segera memenuhi pagu anggaran.

Menghadapi kondisi tersebut, Gubernur Anies tak boleh berdiam diri atau hanya berkelit dengan menyebutkan E-budgeting, sistem pengisian anggaran secara online, tidak sempurna karena masih mengandalkan manusia yang rawan kealpaan. Dia seharusnya bertindak tegas menegur atau memberikan sanksi kepada pejabat ataupun pengunggah data yang bekerja asal-asalan, tak memiliki komitmen untuk menjalankan tata kelola administrasi dengan baik.

Jika sadar ada kelemahan dalam sistem E-budgeting, Anies tak sepantasnya hanya mengeluh dan menyalahkan pejabat sebelumnya. Segeralah perbaiki, agar sistem yang dirancang untuk memudahkan pekerjaan itu juga memiliki perangkat pengawasan atau peringatan tatkala ada mata anggaran atau nilai belanja yang tidak wajar. Sebagai gubernur, Anies juga bisa melecut para kepala dinas dan pejabat di bawahnya untuk terus memelototi pencatatan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikap Anies yang menyatakan tidak akan membuka rancangan KUA-PPAS 2020 juga menimbulkan pertanyaan ihwal komitmennya terhadap transparansi anggaran. Tertutupnya akses publik menimbulkan peluang besar timbulnya kesalahan dan terutama penyelewengan anggaran. Sebagai kepala daerah, tak sepatutnya dia khawatir akan kontroversi yang muncul jika mekanisme penyusunan anggaran dibuka kepada publik. Anies justru harus membuktikan kepada publik jika prosedur penyusunan anggaran di lembaganya andal dan bisa dipertanggungjawabkan.

Kasus yang terjadi di Jakarta sangat mengkhawatirkan, mengingat sistem dan tata kerja yang diterapkan pemerintah Ibu Kota seharusnya lebih baik dibanding daerah lain. Jika sistem digital saja memiliki celah untuk kesalahan, atau bahkan penyelewengan seperti korupsi dan penggelembungan anggaran, bagaimana dengan daerah yang masih menerapkan administrasi konvensional?

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 01 November 2019

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

44 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.