Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jagat Joker yang Kelam

image-profil

Oleh

image-gnews
Joaquin Phoenix, The Joker, Johnny Cash, Commodus, Yesus, Freddie Quell
Joaquin Phoenix, The Joker, Johnny Cash, Commodus, Yesus, Freddie Quell
Iklan

JAGAT JOKER YANG KELAM

Sebuah cerita asal muasal Joker yang menyimpang dari komik dan justru menampilkan drama yang brilian.

JOKER

Sutradara     : Todd Phillips

Skenario       : Todd Phillips, Scott Silver

Pemain         : Joaquin Phoenix, Zazie Beetz, Robert De Niro

Jack Nicholson, Heath Ledger, lalu jauh nun di sana di ujung spektrum ada nama Joaquin Phoenix.

            Tokoh Joker yang diwujudkan oleh Joaquin Phoenix dengan luar biasa ini tentu saja bukan hanya karena dia menampilkan satu sosok ‘baru’ dan juga bukan sekedar kontroversi. Tetapi sesungguhnya sutradara Todd Phillips dan penulis skenario Scott Silver  telah berhasil menulis ulang asal muasal bagaimana terbentuknya sosok Joker.

            Mengaku sekedar terinspirasi dari tokoh villain Batman di jagat DC

yang lahir dari tangan Bob Kane, Jerry Robinson dan Bill Finger di komik Batman tahun 1940, duo  Phillps dan  Silver  mengambil ‘sumsum’ kisah “Batman: The Killing Joke” (1988) yang menampilkan tokoh Joker sebagai seorang pelawan gagal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka awal dari film ini  menampilkan Gotham City di tahun 1981 yang kacau balau yang dikuasai para tikus (metafora dan nyata) dan perbedaan kaya dan miskin semakin parah.  Arthur Fleck  (Joaquin Phoenix)  mencoba tersenyum, sembari memaksa kedua ujung bibirnya melebar hingga telinga sementara sebutir airmata meluncur di atas pipinya. Pada menit pertama, dia adalah seorang badut yang penuh kepedihan.

            Dia bukan saja badut yang habis digocoh remaja sialan di jalan; atau yang dikhianati kawan sesama badut yang diam-diam membekalinya dengan sepucuk pistol; atau yang sehari-hari harus mengurus ibunya yang sakit-sakitan sembari menemaninya menyaksikan Murray Franklin Show, komedian terkemuka (Robert de Niro) yang menjadi idolanya. Dia adalah seseorang yang tak diingini kehadirannya sejak awal, tak disadari kehadirannya dan hingga dewasapun –menurut dirinya—tak penting. Bahwa dia pernah dirawat di rumah sakit jiwa dan masih tergantung tujuh macam obat penenang, tak juga membuat dia bisa mengatasi sarafnya yang sering membuat dia tertawa terpingkal-pingkal tanpa sebab.

            Film ini bukan saja jauh dari hiruk pikuk dan berisiknya jagat superhero yang serba CGI (Computer-Generated Imagery)  dan serba gagah dan cantik. Film “Joker” sengaja merekam seorang lelaki yang hanya terdiri dari tulang belulang –Phoenix meluruhkan 24 kilogram tubuhnya hingga kita bisa melihat betapa kurusnya tubuhnya – dan kesengsaraan batin. Seorang lelaki yang hanya bisa bermimpi tampil bersama komedian pujaannya di televisi Murray Franklin, atau bisa intim dengan perempuan cantic di pojok lorong apartemen. Fantasi pribadi itu semua ditambah lagi setelah dia menemukan tentang masa lalu ibunya yang menyedihkan. Dan upaya pengejaran masa lalu itupun ditautkan pada pertemuan Joker dengan keluarga Wayne, yang mempunyai putera si kecil Bruce Wayne – yang kelak kita kenal sebagai Batman.

            Tentu,tentu, Batman tak penting. Bahkan Bruce pun tak terlalu penting. Tetapi jagat ini tetap penting dijaga, meski kini kita sibuk dengan perasaan sendiri apakah kita harus berempati pada Arthur dan ngeri pada Joker atau kita dengan mudah menyalah-nyalahkan masyarakat dan pejabat korup saja? Todd Phillips tampak sengaja membuat sosok Joker sebagai bangunan baru, sosok baru,  hingga tak mudah buat kita untuk membandingkannya dengan penampilan Jack Nicholson atau Heath Ledger. Sudah tak mungkin lagi kita menengok ke belakang atau mencari-cari jejak mereka, karena Joaquin Phoenix di dalam film ini mencipta ulang sosok Joker sebagai tokoh yang luar biasa kompleks.

            Kecerdasan Phillips untuk membuat homage pada film “The King of Comedy (Martin Scorsese, 1983), yang juga menampilkan Robert de Niro justru pada posisi seseorang yang obsesif ingin menjadi pelawak. Dalam film “Joker” justru Robert de Niro berperan sebagai Host acara yang menyebalkan dan dengan gayanya menghina Arthur.

            Film yang gelap dan mengulik sisi paling kelam dari manusia ini bukan sebuah film hiburan ringan ; ini justru antithesis dari segala yang sudah dijejali DC apalagi Marvel. Di dalam jagat Joker ciptaan Todd Phillips, mereka yang miskin, buruk rupa dan marjinal akan tetap menjadi orang-orang kalah. Dan para orang-orang kaya, pejabat korup dan semacamnya yang jahat-jahat itu adalah penguasa dunia.

            Sungguh kelam. Sungguh nyata. Dan sungguh relevan.

Leila S.Chudori

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.