Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koalisi Pengubur Oposisi

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berswafoto bersama awak media usai bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, 11 Oktober 2019. Foto: Joko Widodo
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berswafoto bersama awak media usai bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, 11 Oktober 2019. Foto: Joko Widodo
Iklan

Upaya Presiden Joko Widodo merangkul partai politik yang seharusnya menjadi oposisi merupakan pertanda buruk bagi demokrasi. Bila hampir semua partai bergabung dalam pemerintahan, demokrasi akan mengalami disfungsi. Demokrasi yang sehat selalu memerlukan oposisi yang kuat.

Pertemuan terakhir Jokowi dengan Prabowo Subianto menguatkan sinyal bahwa Partai Gerindra akan bergabung dalam koalisi besar pendukung pemerintah. Sinyal serupa muncul ketika Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Praktis, tinggal Partai Keadilan Sejahtera yang belum digoda untuk merapat ke Istana.

Berbekal sokongan koalisi yang menguasai 60 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, Jokowi sebetulnya tidak perlu merayu Gerindra, Demokrat, dan PAN. Merangkul mereka ke dalam pemerintahan hanya akan mematikan mekanisme pengawasan dan penyeimbangan (checks and balances) dalam sistem demokrasi.

Di DPR, pemerintah tak hanya memerlukan barisan politikus yang selalu memuji-muji. Pemerintah juga membutuhkan oposisi yang kritis untuk menguji setiap usulan kebijakan dan rancangan anggaran. Oposisi yang kuat dan substantif-bukan asal beda-juga akan menjaga pemerintah agar tak melenceng dari rel aturan.

Dalih bahwa pemerintah perlu terus memperbesar koalisi untuk menjaga stabilitas politik dan kelancaran pembangunan jelas mengada-ada. Ketika DPR dikuasai satu blok politik besar, yang bakal terjadi justru konsolidasi oligarki dan kartel politik. Setelah bertarung keras dalam pemilu, para anggota kartel politik itu akan bahu-membahu mempertahankan kekuasaan dan segala hak istimewa mereka, tanpa mempedulikan lagi aspirasi pemilihnya.

Bahaya hilangnya checks and balances di DPR sudah terbukti dalam pembahasan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi serta sejumlah rancangan undang-undang bermasalah lainnya. Dalam hal pelemahan KPK-yang bisa membuat para politikus lebih leluasa menjarah uang negara-tak ada satu partaipun yang bersuara berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetenger lain menguatnya oligarki adalah rencana Majelis Permusyawaratan Rakyat mengamendemen Undang-Undang Dasar 1945. Lewat pemberlakuan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara, MPR akan memaksa presiden pilihan rakyat menjalankan program pembangunan ciptaan politikus Senayan. Melalui amendemen konstitusi, MPR juga bisa menghapus sistem pemilihan presiden langsung. Bila terjadi, hal ini merupakan kemunduran besar dalam demokrasi.

Menguatnya oligarki dan lenyapnya partai oposisi hanya akan memicu lahirnya kembali oposisi jalanan, yakni unjuk rasa mahasiswa yang berkolaborasi dengan kekuatan masyarakat sipil. Hal ini akan menciptakan suasana politik yang panas dan tidak stabil-situasi yang justru bertolak belakang dengan harapan pemerintah saat merangkul hampir semua partai.

Presiden Jokowi semestinya menyadari bahwa penguatan oligarki cenderung mengundang perlawanan masyarakat sipil karena aspirasi mereka tidak tersalurkan. Memberi ruang bagi sebagian partai untuk menjadi oposisi justru akan menyehatkan sistem politik.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 16 Oktober 2019

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.