Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intelijen yang Mencemaskan

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Pelaku penyerangan (dilingkari putih) berada dibelakang polisi saat bersiap melakukan penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar, Pandeglang, 10 Oktober 2019. Istimewa
Pelaku penyerangan (dilingkari putih) berada dibelakang polisi saat bersiap melakukan penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, di Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar, Pandeglang, 10 Oktober 2019. Istimewa
Iklan

Aksi penusukan yang menimpa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menimbulkan pertanyaan besar seputar keandalan lembaga intelijen negara kita. Lembaga telik sandi itu bisa dikatakan kecolongan dan kurang tangkas dalam mengantisipasi serangan terhadap pejabat negara. Ini mencemaskan, karena jika keamanan pejabat negara saja tak terjamin, bagaimana pula dengan rakyat sipil?

Wiranto diserang oleh Syahrial Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya, Fitria Diana, pada Kamis pekan lalu di alun-alun Menes, Pandeglang, Banten. Wiranto mengalami dua tusukan di bagian perut dan masih dirawat di rumah sakit hingga saat ini. Selain Wiranto, ada dua orang lagi yang menjadi korban serangan.

Polisi dan intelijen sudah membantah tudingan bahwa mereka kecolongan. Tapi fakta bahwa Wiranto diserang dalam jarak amat dekat dan di tempat terbuka menunjukkan kelengahan intelijen dan keamanan. Lagi pula ini bukan kunjungan kerja mendadak. Jadi, semestinya antisipasi atas kemungkinan ancaman bisa dilakukan lebih baik.

Abu Rara dan Fitria diketahui terkait dengan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Bekasi pimpinan Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba. Pemimpin dan anggota kelompok ini telah ditangkap Detasemen Khusus 88, September lalu. Jauh sebelumnya, intelijen sudah mengendus nama Abu Rara sebagai sosok yang terpapar ide radikalisme agama. Abu Rara juga diketahui mengumpulkan aneka senjata tajam. Ia sudah dalam pengawasan.

JAD, tempat Abu Rara menggabungkan diri, adalah organisasi yang terkait dengan peristiwa bom panci Surabaya, Mei 2018. Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom Surabaya yang menewaskan 13 orang itu. Oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat, JAD dikategorikan sebagai organisasi teroris. Semua latar belakang ini pasti sudah dipahami intelijen. Tapi, di alun-alun Menes itu, pasangan suami-istri yang sudah menunggu Wiranto tersebut terlewat dari perhatian.

Peristiwa ini harus menjadi momentum bagi intelijen dan petugas keamanan untuk berbenah. Menghadapi kegiatan-kegiatan yang mengancam keselamatan negara (terorisme dan lain-lain), kita tidak hanya membutuhkan tentara dan penegakan hukum, tapi juga analisis dan perkiraan intelijen yang akurat dan berkesinambungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, lembaga intelijen harus memperkuat diri. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, tugas utama lembaga intelijen adalah mendeteksi hingga menyajikan data intelijen yang akurat guna mencegah ancaman yang membahayakan keselamatan nasional. Untuk itu, lembaga dan aparat intelijen mesti profesional dan kredibel.

Namun tetap harus diwanti-wanti, peristiwa penusukan terhadap Wiranto ini jangan dimanfaatkan oleh aparat untuk melakukan operasi-operasi represif, seperti yang belakangan ini menimpa para pengkritik pemerintah. Jangan pula melakukan penangkapan sewenang-wenang atas nama pemberantasan terorisme. Operasi pemberantasan teroris yang semena-mena dan mengabaikan hak asasi manusia hanya akan menciptakan teror baru bagi masyarakat.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 14 Oktober 2019

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

3 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

22 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

23 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

43 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

46 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

46 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

52 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

53 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.