Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Janggalnya Kematian Golfrid

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Golfrid Siregar, advokat lingkungan hidup di Walhi Sumatera Utara. Kredit: Walhi
Golfrid Siregar, advokat lingkungan hidup di Walhi Sumatera Utara. Kredit: Walhi
Iklan

Kepolisian semestinya mengusut tuntas meninggalnya aktivis lingkungan hidup Golfrid Siregar. Kematiannya jelas tidak wajar, bahkan diduga ia dibunuh. Kemungkinan ini cukup beralasan karena ia sedang menangani kasus lingkungan yang cukup besar sekaligus melibatkan tokoh penting.

Golfrid ditemukan terkapar di underpass Titi Kuning, Medan, pada 3 Oktober lalu. Seorang tukang becak menolongnya. Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara itu sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan, sebelum akhirnya meninggal pada 6 Oktober lalu.

Polisi menyatakan Golfrid tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Tapi rekan-rekannya tak mempercayai hal itu. Soalnya, tempurung kepala aktivis tersebut hancur seperti terkena benda tumpul. Tidak ada pula lecet di tubuh layaknya korban kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor Golfrid pun tidak rusak parah. Adapun barang miliknya, seperti komputer jinjing, tas, dan telepon seluler, raib.

Sebelumnya, korban sempat menghilang selama sekitar sembilan jam. Saat pergi, Golfrid pamit kepada istrinya untuk mengirim barang ke agen ekspedisi dan bertemu dengan seseorang di kawasan Marendal, Medan. Namun, setelah itu, telepon selulernya tak bisa lagi dihubungi.

Walhi Sumatera Utara menduga kematian Golfrid berkaitan dengan kasus yang ditanganinya. Golfrid pernah bercerita kepada koleganya bahwa ia mendapat ancaman melalui telepon agar menghentikan kasus yang ia pegang. Tidak terlalu jelas kasus mana yang memicu teror. Yang pasti, Golfrid menangani sejumlah kasus besar, seperti pembalakan liar di Karo dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kasus proyek PLTA, ia menggugat surat keputusan Gubernur Sumatera Utara yang memberikan izin lingkungan untuk proyek itu. Gugatan ini sudah ditolak oleh PTUN Medan pada Maret lalu, tapi Golfrid belum menyerah. Ia juga melaporkan tiga penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Utara ke Mabes Polri. Mereka diduga menghambat penyidikan kasus pemalsuan tanda tangan saksi ahli berkaitan dengan proyek PLTA Batang Toru.

Kepolisian harus segera membongkar misteri kematian sang aktivis. Sejauh ini polisi baru menangkap dua tersangka yang mengambil barang-barang milik korban. Tanpa pengungkapan yang gamblang, kasus Golfrid akan terus meninggalkan tanda tanya. Apalagi selama ini banyak aktivis menjadi korban kekerasan.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat pada 2017 saja ada 73 aktivis yang menjadi korban kekerasan. Penyerangan terhadap para aktivis meningkat menjadi 156 kasus pada tahun berikutnya. Kekerasan terus berulang antara lain karena pemerintah tidak serius mengusut kasus-kasus kekerasan itu.

Jika kepolisian tak tuntas mengusut kasus Golfrid, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia harus turun tangan. Jangan biarkan kematian sang aktivis menambah tinggi tumpukan kasus kekerasan dan pelanggaran hak asasi yang tak terusut di negeri ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

13 jam lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

21 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


23 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

29 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

33 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

48 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

49 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.