Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Resesi Ekonomi

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

Pemerintah semestinya segera berbenah menghadapi ancaman resesi ekonomi global. Masa suram yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi negatif selama dua triwulan berturut-turut tak bisa dianggap remeh. Dalam waktu mendesak, pemerintah harus sekaligus menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan laju inflasi, meningkatkan ekspor, serta mendorong pertumbuhan investasi.

Pemerintah tidak boleh lamban bertindak lantaran tanda-tanda resesi sudah di depan mata. Institute for Supply Management Amerika Serikat mengumumkan bahwa Indeks Manajer Pembelian (PMI) yang menunjukkan kinerja industri manufaktur negara itu pada September lalu turun dari bulan sebelumnya 49,1 menjadi 47,8. Angka itu merupakan yang terendah sejak Juni 2009.

Baca Juga:

Begitu pula di Indonesia. IHS Markit merilis PMI Indonesia hanya sebesar 49,2 pada kuartal III 2019 atau terendah sejak 2016. PMI di bawah 50 menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur. Di sektor finansial, peringatan dini datang dari Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham gabungan melemah 3,85 persen pada pekan lalu, diiringi dengan keluarnya dana asing sebesar Rp 840 miliar.

Perlambatan bisnis global ini merupakan imbas dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif bea masuk barang-barang asal Cina. Dia lupa bahwa industri manufaktur Amerika sangat bergantung pada bahan baku dari Cina. Akibatnya, industri Amerika terganggu.

Pemerintah Jokowi memang menyadari bahwa cara tercepat untuk keluar dari jerat resesi adalah menarik sebanyak-banyak modal masuk dalam bentuk investasi langsung. Sejak awal menjabat, ia menjanjikan akan memangkas perizinan untuk memudahkan investasi. Namun hingga kini janji tersebut belum dipenuhi.

Lembaga riset asal Kanada, Fraser Institute, dalam laporan bertajuk “Global Petroleum Survey 2018” yang diumumkan pada Januari lalu menempatkan Indonesia dalam kelompok 10 negara dengan iklim investasi minyak dan gas bumi terburuk. Bank Dunia juga menurunkan peringkat kemudahan berusaha Indonesia 2019 sebanyak satu tingkat ke posisi ke-73 dari 190 negara yang disurvei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program penyederhanaan perizinan lewat Online Single Submission belum cukup meningkatkan kemudahan perizinan investasi. Ketidaksinkronan regulasi di antara sesama instansi pusat serta antara pusat dan daerah menjadi penyebabnya. Kepala daerah dikenal suka mempersulit perizinan dan menempatkan dirinya seperti raja kecil.

Kini, menjelang periode kedua jabatannya, Jokowi justru menambah rumit persoalan karena menuding upaya pemberantasan korupsi sebagai penghambat investasi. Kesalahan berpikir ini yang disebut-sebut menjadi dasar pemerintah mendukung revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Langkah ini sungguh keliru dalam menghadapi resesi ekonomi yang menuntut perbaikan laju investasi. Sudah banyak bukti bahwa korupsi justru membawa dampak buruk pada ekonomi dan minat berinvestasi. Korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi lantaran kebutuhan investasi di setiap proyek akan menggelembung demi mengakomodasi korupsi.

Ketimbang kecewa dan kesal karena 33 perusahaan yang cabut dari Cina tidak mampir ke Indonesia melainkan ke Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand, Jokowi lebih baik melakukan introspeksi mengenai cara pemerintah selama ini menarik investasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


19 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

25 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.


Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.


Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Tangkapan layar tayangan video Tempo.co berisi kampanye Prabowo Subianto di Riau, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.


Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kanan) dan Wakil Ketua MK Aswanto (tengah) meninggalkan ruang sidang seusai mengikuti sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. Sejak berdiri pada tahun 2003 hingga Desember 2019 MK telah menerima sebanyak 3.005 perkara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.


Bancakan Proyek Sengkarut Nasional

15 Januari 2024

Mantan Menkominfo Johnny G. Plate divonis 15 tahun penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Mei 2023 dalam kasus korupsi proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dikerjakan Kemenkominfo. Johnny bersama sejumlah tersangka lainnya diduga melakukan pemufakatan jahat dengan cara menggelembungkan harga dalam proyek BTS dan mengatur pemenang proyek hingga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bancakan Proyek Sengkarut Nasional

PPATK menemukan 36,67 persen aliran duit dari proyek strategis nasional mengalir ke politikus dan aparatur sipil negara. Perlu evaluasi total.