Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akrobat Swasembada Gula

Oleh

image-gnews
Petani tebu dari berbagai daerah di Indonesia menaburkan gula import saat aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Petani tersebut menuntut harga gula yang merosot tajam rata-rata Rp 9.000-9.500/kg, jauh dibandingkan tahun 2016 yang rata-rata Rp 11.000-11.500/kg. TEMPO/Rizki Putra
Petani tebu dari berbagai daerah di Indonesia menaburkan gula import saat aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Petani tersebut menuntut harga gula yang merosot tajam rata-rata Rp 9.000-9.500/kg, jauh dibandingkan tahun 2016 yang rata-rata Rp 11.000-11.500/kg. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

RENCANA pemerintah mengembangkan pabrik gula di luar Jawa tentulah baik dan mulia: Pulau Jawa tak lagi memiliki lahan luas yang bisa dipakai sebagai kebun tebu. Sementara itu, kebutuhan gula tak kunjung bisa dipenuhi produksi dalam negeri. Dari 5,7 juta ton permintaan gula untuk industri dan rumah tangga pada 2016, yang bisa dipasok negeri sendiri hanya 2,2 juta ton. Sisanya didatangkan dari negara lain.

Karena itu, keputusan rapat kabinet pada 2016 untuk mengejar swasembada gula pada 2020 dengan mengundang investor swasta-belakangan direvisi menjadi 2024-merupakan ide yang cemerlang. Sayangnya, di lapangan, implementasi niat itu diselimuti konflik kepentingan dan pelbagai aksi main tabrak aturan.

Dari 300 perusahaan yang mengajukan proposal, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memilih 28 di antaranya. Amran mengajukan syarat: investor harus punya uang tunai. Ia tak mau diberi angin surga-dijanjikan ini-itu tapi yang didapat cuma pepesan kosong karena investor bermodal cekak.

Menteri Amran lalu memilih Andi Syamsuddin Arsyad, pengusaha yang masih terhitung sepupunya. Pebisnis batu bara di Kalimantan yang populer dipanggil Haji Isam ini adalah mantan Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019. Bersemangat berbisnis dengan Isam, Menteri Amran turun ke lapangan sendiri mengurus perizinan perusahaan sang Haji.

Dengan dalih membuat terobosan, Amran menerabas pelbagai penghalang. Area konsesi perusahaan Haji Isam di Bombana, Sulawesi Tenggara, misalnya, sebetulnya tak cocok untuk dijadikan kebun tebu. Dalam rancangan tata ruang wilayah kabupaten ataupun provinsi, Bombana merupakan wilayah peternakan sapi karena lahannya berupa sabana dan merupakan area pertambangan yang minim hara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apalagi, sejak 2012, ladang Bombana merupakan bagian dari program Kementerian Pertanian dalam mengembangbiakkan 3.454 ekor sapi oleh 400 peternak. Tapi, oleh perusahaan Isam, peternak dan penduduk desa disingkirkan. Perusahaan Isam memakai aparat kepolisian untuk memaksa penduduk angkat kaki dari lokasi. Amran bahkan tak menoleh ke Konawe Selatan, lokasi lain dekat Bombana yang sebetulnya lebih cocok untuk kebun tebu, selain lebih sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

Tak sulit menduga apa yang kemudian terjadi. Tanah Bombana menghasilkan tebu yang kontet. Hitung-hitungan kapasitas giling dan produksi gula meleset bahkan sebelum pabriknya beroperasi. Amran lalu kembali ke cara lama yang mudah: impor gula mentah. Penerima jatah kuota impor gula adalah sepuluh perusahaan yang menanam duit untuk membuka ladang tebu yang kemudian gagal. Pemerintah menyebut aksi bagi-bagi jatah ini sebagai insentif kesediaan membangun pabrik gula.

Bisnis lancung di balik rencana swasembada gula ini jelas tak bisa dibiarkan. Meski impor gula diizinkan, penyelenggaraan yang tak transparan jelas bertentangan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Alih-alih mencapai swasembada, proyek gula Bombana malah berpotensi mendatangkan bencana lingkungan dan konflik sosial. Presiden Jokowi hendaknya mawas diri: aksi main tabrak dan mengabaikan rambu-rambu dalam mengejar target pembangunan boleh jadi akan mendatangkan celaka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

22 Mei 2024

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

Pemkot tidak melakukan intervensi dalam proses penetapan raja.


IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 Mei 2024

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 April 2024

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


1 April 2024


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

26 Maret 2024

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.