Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akar Konflik di Papua

Oleh

image-gnews
Iklan

Persekusi dan diskriminasi rasial terhadap mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Pelakunya harus diproses secara hukum. Keadilan perlu ditegakkan, tidak hanya untuk meredakan kemarahan orang Papua, tapi juga buat menimbulkan efek jera.

Konstitusi menjamin kesetaraan semua warga negara di muka hukum, tanpa membedakan suku, agama, ras, dan identitas lain. Aparat negara wajib melindungi mahasiswa Papua dari persekusi dan diskriminasi rasial. Di Malang, polisi terkesan membiarkan kelompok intoleran menyerang mahasiswa. Di Surabaya, ketika terjadi pengepungan asrama mahasiswa Papua oleh massa, orang yang diduga aparat justru ikut meneriakkan ujaran kebencian yang merendahkan martabat kemanusiaan.

Serangan terhadap mahasiswa di Jawa Timur menelanjangi sikap hipokrit sebagian masyarakat Indonesia. Di satu sisi, Papua, yang kaya dengan sumber alamnya, dianggap teramat penting bagi Indonesia. Tapi, di sisi lain, warga Papua kerap dipandang sebelah mata dengan segala stigma buruknya.

Gagal mencegah benturan di Jawa Timur, pemerintah pun terlambat mengantisipasi gelombang unjuk rasa serta kerusuhan di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat. Presiden Joko Widodo akhirnya memerintahkan Kepala Kepolisian RI dan Panglima Tentara Nasional Indonesia datang langsung ke Papua. Tapi kerusakan telanjur terjadi. Papua berada di ambang konflik horizontal.

Bara konflik tak boleh dibiarkan membesar di Papua. Pemerintah mesti ekstra-hati-hati meredakan gejolak. Pengiriman lebih dari 1.200 personel gabungan Brigade Mobil Polri dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke Papua berpotensi memanaskan situasi. Selama ini, pendekatan keamanan terbukti gagal mengatasi konflik di Papua.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konflik berkepanjangan di Papua harus diselesaikan dari akarnya. Hasil penelitian bersambung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2009 dan 2017) memetakan empat akar konflik Papua-Jakarta. Pertama, sejarah dan status integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang masih kontroversial. Kedua, pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan oleh aparat negara yang belum diselesaikan secara adil. Ketiga, marginalisasi dan diskriminasi terhadap orang asli Papua. Terakhir, kegagalan pembangunan di Papua, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sampai hari ini, semua masalah itu belum terpecahkan.

Sejak era reformasi, Jakarta mengubah cara pandang dan pendekatan terhadap Papua. Sepanjang 2001-2018, pemerintah pusat menggelontorkan dana otonomi khusus Papua sekitar Rp 75 triliun. Sejak memerintah pada 2014, Presiden Jokowi pun bolak-balik mengunjungi Papua serta terus menggenjot pembangunan infrastruktur di sana.

Namun kebijakan afirmatif yang menekankan pembangunan fisik itu belum banyak memperbaiki nasib warga Papua. Indeks Pembangunan Manusia Papua masih terendah se-Indonesia. Tingkat kemiskinan di Papua pun masih yang tertinggi, yakni 27,53 persen, dari angka nasional 9,47 persen (Maret 2019).

Banyak yang mesti dikerjakan untuk mengakhiri konflik Papua sampai akarnya. Negara harus mengakui kesalahan di masa lalu. Pelanggar hak asasi manusia mesti diadili. Kebijakan afirmasi untuk warga lokal perlu dilanjutkan. Di atas segalanya, Jakarta dan Papua harus terus membuka dialog yang didasari iktikad mencari solusi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.