Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendokumentasikan Megakoleksi Bung Karno

image-profil

image-gnews
Pengunjung mengamati foto-foto dokumentasi kegiatan Presiden Sukarno saat pameran Sukarno: Besar bersama Rakyat di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, 22 Agustus 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Pengunjung mengamati foto-foto dokumentasi kegiatan Presiden Sukarno saat pameran Sukarno: Besar bersama Rakyat di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, 22 Agustus 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

Agus Dermawan T.
Penulis buku Dari Lorong-lorong Istana Presiden

Pada 1956, terbit dua jilid buku koleksi Presiden Sukarno alias Bung Karno dengan judul Lukisan-lukisan Koleksi Ir. Dr. Sukarno. Pencetak dan penerbitnya adalah Pustaka Kesenian Rakyat Tiongkok, Peking. Meski buku itu belum sempurna, Bung Karno cukup puas atas buku yang disunting oleh Dullah, pelukis Istana Presiden, itu. Maka, pada 1961, terbit lagi tiga jilid buku. Jilid ketiga dan keempat tetap berisi lukisan, tapi jilid kelima berisi karya tiga dimensi.

Sejalan dengan waktu, koleksi sang presiden bertambah. Pada suatu waktu ia berkata kepada Lee Man Fong, pelukis yang menggantikan Dullah, agar buku koleksinya diterbitkan ulang dengan perbaikan dan penambahan. "Buku ini untuk dokumentasi, yang kelak berguna untuk bangsaku," kata Bung Karno, yang mengoleksi karya seniman besar Indonesia dan dunia, dari Affandi, Sudjojono, dan Hendra Gunawan, hingga Walter Spies, Diego Rivera, Tsi Phai-She, W. Russel Flynt, Makovsky, Strobl, dan Manizer.

Pada 1964, terbitlah buku Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Presiden Sukarno dari Republik Indonesia yang diterbitkan oleh Panitia Penerbitan Lukisan dan Patung Koleksi Presiden Sukarno serta PT Topan, Tokyo. Pada 1965, buku yang disunting oleh Lee Man Fong ini terbit dalam versi Cina. Buku yang ikonik ini baru memuat sekitar 550 benda seni koleksi Sukarno, padahal Sukarno punya setidaknya 2.200 sampai 2.500 koleksi, yang menurut Tim Uji Petik 2013, sebagaimana dilaporkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, bernilai hampir Rp 2 triliun.

Selama Orde Baru, koleksi Bung Karno di Istana Kepresidenan dipelihara sebisa-bisanya oleh lembaga yang dibentuk Istana Kepresidenan. Namun harus diakui bahwa kedekatan sebuah lembaga, dengan keterbatasan wewenang dan anggaran, berbeda dengan kecintaan pemilik koleksi.

Baca Juga:

Megawati Soekarnoputri memahami lika-liku nasib benda seni koleksi ayahandanya. Dari situ muncullah ide pendokumentasian untuk seluruh koleksi itu dalam enam jilid buku berjudul Singgasana Seni. Ide besar ini telah disiapkan pada 2004, ketika Megawati menjadi presiden. Proyek ini sempat dibekukan, tapi kemudian dilanjutkan kembali pada 2018 dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus ini.

Namun, setelah 15 tahun, situasi dan kondisi koleksi Bung Karno sering tidak terintip. Kelengahan ini mengakibatkan sejumlah masalah. Puluhan lukisan rusak ringan dan berat. Banyak lukisan, patung, dan keramik hilang. Banyak data dan cerita koleksi hilang dari arsip. Akibatnya, tim redaksi buku itu harus melakukan penelitian yang luas dan mendalam untuk keakuratan data.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi kerja besar tim itu bukannya tidak mungkin tercapai apabila setidaknya melakukan berbagai upaya berikut ini. Pertama, menerima masukan dari para pakar seni yang pernah dekat dengan koleksi Bung Karno. Kedua, melibatkan sejarawan seni yang memahami koleksi Bung Karno. Ketiga, mengajak para ahli forensik seni rupa untuk mendeteksi tarikh lukisan. Keempat, melibatkan para pengurus koleksi benda seni Istana Kepresidenan dari berbagai era. Adapun keluarga Bung Karno tentu menjadi kunci karena dari merekalah "referensi tutur" atau "arsip tutur" bisa didapatkan. Selain itu, tim redaksi dapat menaruh data seni yang samar atau gelap di situs khusus atau media sosial agar bisa direspons, diidentifikasi, dan diungkap oleh siapa pun yang mengetahui.

Menyusun data yang akurat dari ribuan koleksi seni Bung Karno memang bukan pekerjaan yang gampang. Bahkan Dullah, ketika dulu menyusun buku koleksi Bung Karno, sudah menemui sejumlah kesulitan, meskipun hampir semua senimannya masih hidup dan koleksinya masih kinyis-kinyis.

Bila buku ini nanti terbit, masyarakat Indonesia dan dunia bisa mengetahui bagaimana Bung Karno menjadi kolektor seni terbesar di dunia sebelum 1966. Dialah patron seni yang tiada bandingannya. Dia juga merupakan satu dari sedikit presiden di dunia yang sangat memahami seni.

Dokumentasi besar itu juga bisa menjadi acuan keaslian karya seni karena selama lebih dari 40 tahun, koleksi Bung Karno, yang sebagian besar tidak tersosialisasi reproduksinya, sering menjadi bahan alibi para pemalsu. Buku itu nanti dapat mencegah pencurian koleksi, seperti yang terjadi berkali-kali pada masa peralihan Orde Lama ke Orde Baru.

Buku itu juga akan mengabsahkan dan menegaskan kepemilikan suatu karya: mana yang masih menjadi koleksi Bung Karno, yang notabene koleksi Istana Kepresidenan, dan mana yang sudah menjadi koleksi pribadi keluarga Bung Karno, dari Hartini, Guruh Soekarnoputra, sampai Ratna Sari Dewi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

17 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


19 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

25 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

29 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

44 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

45 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.