Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suara Anak yang Terabaikan

image-profil

image-gnews
Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung saat aksi menyambut Hari Anak Nasional di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 21 Juli 2019. Lomba tersebut sekaligus untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. ANTARA
Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung saat aksi menyambut Hari Anak Nasional di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 21 Juli 2019. Lomba tersebut sekaligus untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. ANTARA
Iklan

Paulus Mujiran
Peneliti The Dickstra Syndicate, Semarang

Dalam puncak Hari Anak Nasional pada 23 Juli, hal rutin yang dilakukan pemerintah ialah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menyampaikan suaranya dalam tajuk "Suara Anak Indonesia". Biasanya anak-anak itu secara bersama-sama membacakannya di depan presiden atau menteri di tingkat nasional atau gubernur dan bupati/wali kota di tingkat daerah. Suara anak ini biasanya dirumuskan dalam momen pelatihan bersama anak beberapa waktu sebelumnya, yang mengangkat isu tematik di daerah.

Dari tahun ke tahun, penekanan isu yang diangkat anak-anak ini beragam. Tahun lalu, misalnya, berfokus pada kampanye anti-iklan rokok. Tahun ini fokus ditekankan pada pemanfaatan media digital, termasuk media sosial. Di daerah, dengan isu menonjol tertentu, seperti pernikahan usia anak, kekerasan pada anak, dan stunting, biasanya mereka mengangkat isu-isu itu dalam suara anak-anak mereka. Hal itu menarik karena anak diberi kesempatan untuk bersuara di hadapan pejabat pemerintah yang tentu saja amat membanggakan bagi anak-anak itu.

Perumusan suara anak itu biasanya menggunakan alur isu berdasar cluster dalam Konvensi Hak Anak, seperti hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus. Beberapa masalah yang kerap diangkat dalam suara anak, antara lain akta kelahiran, informasi layak anak, kerapuhan dalam keluarga, putus sekolah, dan kekerasan terhadap anak.

Selain memberikan ruang dalam suara anak, pemerintah melibatkan anak-anak dalam musyawarah perencanaan pembangunan dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, hingga nasional. Dalam musyawarah itu, anak-anak diberi kesempatan memberikan sumbang sarannya atas pembangunan yang sedang dan akan berlangsung. Diharapkan, dengan cara itu, partisipasi anak dalam pembangunan akan terwujud.

Baik suara anak dalam momentum puncak Hari Anak Nasional maupun dalam musyawarah perencanaan pembangunan selalu menyisakan pertanyaan hampa: untuk apa suara anak dibacakan? Untuk apa anak diundang dalam musyawarah perencanaan pembangunan? Fakta membuktikan, pembacaan suara anak hanyalah ritual yang diulang dari tahun ke tahun, tapi minim aksi nyata dari pembuat kebijakan untuk menindaklanjuti suara anak itu. Suara anak hanya enak didengar, tapi tidak diperlukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suara anak digaungkan dalam setiap peringatan Hari Anak, tapi dampak yang dirasakan anak tidak signifikan. Tidak banyak pemerintah daerah yang menjadikan suara anak sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan publik mereka. Suara anak kemudian menjadi mirip slogan "habis dibaca kertas dibuang". Itulah nasib suara anak.

Hal tersebut terjadi lantaran ruang kebijakan itu milik orang dewasa. Ketika roda kebijakan pembangunan sudah berlangsung dan semua dirumuskan oleh orang dewasa, kehadiran anak hanya menciptakan dunia "seolah-olah". Begitu pun dengan mentalitas pejabat publik: yang penting suara anak dibacakan; yang penting anak dalam musyawarah, tak peduli apakah anak dapat menyuarakan aspirasinya atau tidak; dan yang penting dalam daftar presensi dan foto hadir anak-anak karena akan ditanya pada saat evaluasi kota/kabupaten layak anak.

Sikap menyepelekan suara anak merupakan watak birokrat sejak dulu. Mental formalitas "yang penting bapak senang" tidak juga luntur walaupun kekuasaan telah silih berganti. Hal itu membuktikan rasa enggan pejabat mendengarkan masukan-masukan dari publik (anak dan rakyat). Tradisi membaca suara anak terus dipertahankan dengan persiapan yang matang, sementara setelah itu suara anak yang orisinal dari jeritan anak-anak dicampakkan begitu saja.

Untuk apa anak-anak dihadirkan dalam musyawarah mengenai rancangan pembangunan ketika draf usulan sudah jadi dan anak-anak hadir hanya untuk merestuinya? Seyogianya pelibatan anak-anak benar-benar berangkat dari bawah, dari mana isu itu diangkat. Anak-anak, karena keluguan dan kepolosan mereka, sejatinya memiliki usul-usul yang layak didengarkan. Mereka bukan tokenisme sosok yang hanya "plonga-plongo", tapi informasi mereka amat lengkap dan memadai.

Saya berharap tradisi membaca suara anak dalam momentum Hari Anak layak dihentikan sepanjang hanya memajang anak di atas panggung dan bersuara, lalu suara mereka dicampakkan. Hal itu hanya membuat anak-anak mendapat kebanggaan semu. Pemerintah harus lebih bersungguh-sungguh memberikan ruang partisipasi anak, bukan justru mengebirinya dalam momentum pembacaan suara anak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.