Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merangkul Warga Kita di Suriah

Oleh

image-gnews
Suasana kamp pengungsian al-Hol, yang ditempati puluhan ribu anggota keluarga milisi ISIS di Hasaka, Suriah, 1 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Suasana kamp pengungsian al-Hol, yang ditempati puluhan ribu anggota keluarga milisi ISIS di Hasaka, Suriah, 1 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Iklan

Kisah ratusan warga negara Indonesia di Suriah menimbulkan rasa duka sekaligus dilema. Di antara mereka, banyak yang tewas atau ditahan otoritas Kurdistan yang berkuasa di sana setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kalah perang. Tak sedikit pula-terutama wanita dan anak-anak-yang merana di tempat pengungsian.

Urusan para WNI itu menjadi dilematis karena mereka sebelumnya bergabung dengan ISIS-kelompok radikal yang dimusuhi banyak negara. Kelompok ISIS tidak hanya berperang di Irak dan Suriah, tapi juga menebar teror di banyak negara, termasuk Indonesia. Kini, pantaskah mereka diterima kembali sebagai warga negara Indonesia?

Dari sisi kemanusiaan, mereka jelas layak dirangkul lagi. Hanya, ada aspek politik yang mengganjal. Kalau diterima kembali, bukankah mereka bakal menularkan virus radikalisme di dalam negeri? Dilema seperti ini tidak hanya muncul di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Beberapa negara di Eropa bahkan terang-terangan menolak warga negara yang telah bergabung dengan ISIS.

Pemerintah Indonesia perlu menghindari dilema itu lewat kebijakan jalan tengah: menekankan sisi kemanusiaan tanpa mengabaikan aspek politik. Kita bisa memulangkan WNI bekas anggota ISIS asalkan mereka bersedia ikut dalam program deradikalisasi. Pemerintah perlu segera mengirim tim untuk melaksanakan misi itu. Wanita dan anak-anak yang berada di pengungsian bisa dipulangkan lebih dulu.

Kini terdapat lebih dari 73 ribu pengungsi di Al-Hawl, Suriah. Dari jumlah itu, 11.039 orang berasal dari luar negara Irak dan Suriah, termasuk Indonesia. Jumlah pengungsi membeludak setelah kantong terakhir ISIS di Desa Baghouz al-Fawqani, Dayr az-Zawr, digempur pasukan Kurdistan Suriah pada Maret lalu.

Laporan majalah ini menyebutkan sekitar 200 wanita dan anak-anak asal Indonesia kini mengungsi di Al-Hawl. Aisyah Retno, 35 tahun, asal Kabupaten Aceh Tenggara, salah satu pengungsi yang malang itu. Ia harus bertahan hidup di tenda kecil dengan fasilitas yang minim. Untuk mendapat jatah air buat mandi, Aisyah sampai harus menanti dua hari. Untuk menambal kebutuhan hidup, ia dan rekan-rekannya asal Indonesia berjualan makanan ringan.

Pemerintah semestinya tidak sulit memulangkan Aisyah dan kawan-kawan. Mereka tidaklah masuk kategori pengungsi yang diatur dalam hukum internasional. Sesuai dengan Konvensi Pengungsi 1951, pengungsi adalah mereka yang terusir dari negaranya. Mereka takut pulang karena bisa menjadi korban kekerasan atas nama ras, agama, atau politik. Pengungsi dalam pengertian ini tidak boleh dikembalikan ke negara asal karena hal itu akan membahayakan keselamatan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun WNI yang pergi ke Suriah itu bukan karena terusir, melainkan terpapar ideologi radikal. Aisyah dan kawan-kawan juga belum kehilangan status WNI. Sesuai dengan Undang-Undang Kewarganegaraan, seseorang akan kehilangan kewarganegaraan apabila menjadi warga negara lain atau bergabung dengan tentara asing. Masalahnya, ISIS hanyalah kelompok radikal, bukan sebuah negara yang diakui dunia.

Kendati begitu, kita perlu mengambil kebijakan yang sedikit berbeda untuk WNI yang ikut angkat senjata dan berstatus tahanan perang. Pemerintah harus menghormati proses hukum yang dilakukan otoritas di Suriah dan Mahkamah Internasional.

Cukup banyak WNI yang kini mendekam di penjara Suriah. Salah satunya Ubaid Mustofa Mahdi, 29 tahun. Bergabung dengan ISIS pada 2015, ia bersama empat rekannya dari Indonesia menyerahkan diri kepada otoritas di Suriah dua tahun kemudian. Jika lelaki asal Solo itu tidak terlibat dalam kejahatan perang, lalu dilepas, ia seharusnya bisa diterima lagi sebagai warga negara Indonesia. Sebelumnya, pemerintah juga menerima kembali 18 WNI mantan anggota ISIS yang pulang dari Suriah pada 2017.

Langkah lain yang perlu disiapkan pemerintah adalah menyusun program deradikalisasi bagi bekas anggota ISIS dan keluarganya. Undang-Undang Terorisme yang direvisi tahun lalu telah mengatur hal ini. Sasaran deradikalisasi bukan hanya bekas narapidana kasus terorisme, melainkan juga orang yang terpapar ideologi radikal.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, yang bertanggung jawab mengadakan program tersebut, perlu melibatkan banyak pihak, terutama kalangan ulama. Dengan cara ini, penularan virus radikalisme ISIS bisa dicegah. Jika program deradikalisasi berhasil, BNPT bahkan bisa menugasi orang seperti Aisyah dan Ubaid mengkampanyekan antiradikalisme di negara kita.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.