Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dalang

image-profil

Oleh

image-gnews
Pertunjukan Wayang Kulit oleh Ki Manteb Soedharsono pada malam tahun baru 2019 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta 31 Desember 2018. TEMPO/Nurdiansah
Pertunjukan Wayang Kulit oleh Ki Manteb Soedharsono pada malam tahun baru 2019 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta 31 Desember 2018. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Mencari tahu siapa yang menjadi dalang itu memang gampang-gampang susah. Tergantung apa peristiwanya dan bagaimana situasinya.

Saya membicarakan dalang yang sejati. Dalang yang dihormati dan di beberapa etnis kedudukannya setara ustad atau guru dan ulama, karena ilmunya. Namun faktor budaya menyebabkan posisi dalang bisa berbeda. Dalang wayang kulit Jawa sangat mudah dikenali dan tak perlu ditelisik untuk tahu. Dia memamerkan dirinya saat memainkan wayang karena penonton umumnya berada di belakang dalang, sedikit yang melihat bayang-bayang wayang. Karena itu, Ki Dalang berdandan yang baik, baju dan ikat kepalanya khas, bahkan ada keris di pinggangnya.

Dalang wayang golek bisa sedikit berkelit untuk tidak selamanya menjadi tontonan. Orang tahu siapa Ki Dalang itu. Adapun Ki Dalang wayang kulit Bali tersembunyi di sebuah panggung yang dibatasi kelir, yang tak sembarang orang bisa melihatnya. Penonton hanya melihat bayang-bayang, karena itulah sesungguhnya wayang, yang berarti bayangan. Siapa Ki Dalang itu harus dicari asal-usulnya, bertanya ke sana ke mari. Ki Dalang, saat pentas memainkan wayang, bisa jadi hanya memakai sarung, bahkan celana kolor, tanpa baju. Maklum, panas oleh api blancong (sumber cahaya pentas). Dia tak peduli dengan penampilan, siapa yang melihatnya kecuali penabuh gamelan?

Persamaannya, para dalang itu memainkan dengan sesuka hati para wayangnya. Mau bikin perang atau rusuh melulu, atau bikin goro-goro membanyol, terserah Ki Dalang. Para wayang tak bisa protes, wong mereka itu boneka.

Ada dalang lain yang tak memainkan wayang. Misalnya, dalang sendratari. Kesenian ini tergolong baru meskipun tidak baru amat. Sendratari itu akronim dari seni drama tari. Penari memainkan perannya di panggung dan bercerita seperti ada drama, tapi tak boleh bersuara. Dia berbicara dengan bahasa tubuh, bahkan bibirnya pura-pura menyanyi atau berdialog. Tapi suaranya dibawakan oleh Ki Dalang yang entah berada di mana. Yang jelas, berada di sekitar pentas. Ki Dalang tak bisa seenaknya bicara karena ada batasannya, yakni gerak tari dan terutama iringan gamelan. Semua ucapan Ki Dalang harus sesuai dengan alur yang telah ada. Siapa pembuat alur? Itulah peran sutradara. Posisinya paling atas, tapi tak tampak di mata penonton. Mungkin pula tak ada di sekitar pementasan. Sulit dilacak siapa dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahwa kini ada dalang lain yang dicari-cari, misalnya, dalang kerusuhan dan dalang rencana pembunuhan para pejabat, itu di luar pemahaman saya. Kalau mau dikaitkan, silakan saja, karena dunia pentas dan dunia politik sejak dulu memang saling mengintip.

Apakah dalang kerusuhan dan pembunuhan itu sulit ditelusuri? Tentu, karena cara mereka menjadi dalang tak meniru dalang wayang kulit Jawa. Dalang kerusuhan terinspirasi dalang wayang kulit Bali, memainkan para wayangnya tanpa menunjukkan jati diri. Aparat harus banyak mengusut orang, dari pesinden dan penabuh (ya, massa yang teriak-teriak dan lempar batu), tapi pasti sulit karena mereka bisa jadi tidak tahu atau berdalih tak tahu siapa dalangnya.

Atau dalang kerusuhan itu ternyata hanya sejenis dalang sendratari. Dia penggerak di lapangan dengan teks yang sudah ada. Skenarionya disusun orang lain, ada sutradaranya. Bisa satu atau dua, atau lebih. Perlu waktu untuk menelusurinya.

Karena itu, biarkan polisi bekerja mencari dalang, termasuk sutradaranya, jangan direcoki. Orang lain, apalagi yang tak melihat dan tahu "pentas" itu, tak usah berlagak pintar dengan memberi komentar. Bikin bising saja.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

52 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.


Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.


Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Tangkapan layar tayangan video Tempo.co berisi kampanye Prabowo Subianto di Riau, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.


Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kanan) dan Wakil Ketua MK Aswanto (tengah) meninggalkan ruang sidang seusai mengikuti sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. Sejak berdiri pada tahun 2003 hingga Desember 2019 MK telah menerima sebanyak 3.005 perkara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.


Bancakan Proyek Sengkarut Nasional

15 Januari 2024

Mantan Menkominfo Johnny G. Plate divonis 15 tahun penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Mei 2023 dalam kasus korupsi proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dikerjakan Kemenkominfo. Johnny bersama sejumlah tersangka lainnya diduga melakukan pemufakatan jahat dengan cara menggelembungkan harga dalam proyek BTS dan mengatur pemenang proyek hingga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bancakan Proyek Sengkarut Nasional

PPATK menemukan 36,67 persen aliran duit dari proyek strategis nasional mengalir ke politikus dan aparatur sipil negara. Perlu evaluasi total.


Dukung Kesejahteraan PPPK, Kabupaten Banyuasin Raih Penghargaan dari PT Taspen

10 Januari 2024

Pemkab Banyuasin menerima penghargaan atas implementasi dalam kesejahteraan ASN melalui Taspen group terbanyak di wilayah kerja PT. Taspen (Persero) kantor cabang Palembang 2023.
Dukung Kesejahteraan PPPK, Kabupaten Banyuasin Raih Penghargaan dari PT Taspen

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Banyuasin mendapat jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.