Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wacana Antikorupsi di Tahun Kandidasi

image-profil

image-gnews
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif bersama Komisioner Independent Commission Against Corruption (Komisi Antikorupsi Hongkong) Simon YL Peh setelah melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. ANTARA
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif bersama Komisioner Independent Commission Against Corruption (Komisi Antikorupsi Hongkong) Simon YL Peh setelah melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. ANTARA
Iklan

D. Danarka Sasangka
Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

Isu antikorupsi menjadi salah satu isu populer selama masa kandidasi Pemilihan Umum 2019. Kita bisa melihatnya dari bagaimana isu ini dikemas sedemikian menarik melalui keragaman skema argumentasi, pertimbangan etik, hingga struktur dialog yang merepresentasikan arah ideologi para penuturnya.

Di satu sisi, tentu saja fenomena ini menjadi satu gejala politik yang patut disyukuri. Namun tampaknya kita juga perlu lebih sensitif untuk menangkap kecenderungan yang tidak cukup produktif. Wacana antikorupi seakan-akan masih terisolasi dalam pengandaian korupsi sebagai sebuah peristiwa hukum atau peristiwa politis "sesaat". Para penutur terkesan masih mewacanakan korupsi sebatas sebagai a rotten apple (Punch, 2003), sebiji "apel" yang bisa disisihkan begitu saja dari apel lain atau wadah yang menaunginya. Wacana-wacana tersebut sepertinya belum menyinggung persoalan sistemik yang berada di sekitarnya.

Kecenderungan tersebut salah satunya dapat kita lihat dalam wacana normatif yang dilantunkan dua kandidat presiden selama masa kampanye. Di permukaan, kita mendapat kesan bahwa wacana yang mereka lantunkan berbeda tajam secara ideologis karena kontroversi perspektif etik yang mereka pilih. Satu kandidat memakai perspektif utilitarian, yang terkesan memberikan toleransi kepada para koruptor asalkan sebagian dana negara dapat kembali. Kandidat lain memakai perspektif etik, seakan-akan zero tolerance (tanpa toleransi) yang lebih kaku.

Namun, kalau kita telusuri lebih jauh, wacana keduanya memiliki kemiripan, untuk tidak menunjukkan mata rantai identifikasi sistemik atas sebab dan proyeksi atas akibat dari korupsi secara lebih panjang. Keduanya seolah-olah lebih sibuk untuk menunjukkan posisi ideologis mereka sebagai dua kubu yang berkontestasi. Padahal, identifikasi sebab dan proyeksi akibat adalah dua variabel penting yang selanjutnya menjadi basis rasionalisasi dan pertimbangan-pertimbangan konkret dari kebijakan-kebijakan yang ditawarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecenderungan yang sama juga terbaca dalam wacana-wacana reaktif publik yang mengikutinya. Ulasan tentang sebab-akibat seakan-akan tidak lebih penting dibanding perbedaan ideologi yang dipertentangkan satu dengan yang lain. Di sinilah sekali lagi metafora Punch menjadi relevan. Wacana antikorupsi seolah-olah tidak menyentuh ihwal kemungkinan "kerusakan wadah buahnya", apalagi "kebun buah yang rusak". Di sini, narasi "wadah rusak" atau bahkan "kebun apel yang dipenuhi ulat" adalah narasi metaforis untuk melacak sebab dan akibat korupsi secara lebih sistemik.

Secara spontan kita akan memaklumi bahwa tidak komprehensifnya wacana yang dituturkan adalah konsekuensi dari basa-basi politik proses kandidasi. Namun, seandainya kita mengembalikan cara pandang kita pada pengandaian bahwa wacana korupsi juga menjadi potret bagaimana publik negeri ini merekonstruksi korupsi, tentu terabaikannya narasi "sebab-akibat" korupsi dan relasi sistemiknya dengan lingkungan di sekitarnya merupakan satu kecenderungan yang tidak cukup menggembirakan.

Merefleksikan wacana tentang korupsi adalah bagian dari usaha membangun imajinasi tentang masa depan kita sebagai sebuah bangsa. Tentu amat disayangkan kalau dalam momen strategis, seperti masa kandidasi yang baru saja kita lewati, kita hanya terpukau dan terpaku pada pertentangan ideologis. Memang, mengikuti konsep legendaris sub-universe of meaning yang pernah dilontarkan Berger dan Luckman (1966), sifat alamiah konstruksi sosial tentang korupsi adalah relatif dan ideologis. Dalam hal ini, bagaimana korupsi diartikan akan sangat bergantung pada preferensi nilai para penuturnya. Meskipun demikian, sifat dasar ini tidak boleh begitu saja menjadi pembenaran. Ketika kita terjebak dalam pertentangan ideologis di dalamnya, wacana korupsi tidak akan pernah menjadi wacana yang produktif.

Untuk itu, sudah saatnya momen-momen publik yang potensial berikutnya diberdayakan secara optimal sebagai ruang strategis untuk berwacana bersama tentang korupsi secara lebih komprehensif dengan pertentangan ideologis yang lebih terkontrol. Belajar dari wacana korupsi selama tahun kandidasi lalu, tentu saja kita berharap agar jangan sampai wacana korupsi selanjutnya hanya menjadi bagian dari basa-basi politik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

15 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival pada 2022. (Dok. Istimewa)
HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

Event HUT Kota Yogyakarta telah dipersiapkan mulai Oktober hingga Desember 2024 di berbagai titik.


Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

34 hari lalu

DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat pimpinan pengusulan nama Penjabat Gubernur (PJ Gubernur), menggantikan Heru Budi Hartono, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

DPRD mempertimbangkan pilkada sehingga mengusulkan tiga calon penjabat gubernur Jakarta tanpa Heru Budi.


Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

51 hari lalu

Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja Jakarta Job Fair 2024 di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Pusat menggelar Jakarta Job Fair yang diikuti oleh 40 perusahaan selama dua hari pada 28-29 Mei 2024. Dok. Pemprov DKI Jakarta
Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.


12 Agustus 2024


BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

10 Agustus 2024

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.


Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

29 Juli 2024

Pesawat N250 karya Presiden RI ketiga, BJ Habibie saat menjabat sebagai Menristek dan Dirut IPTN di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 11 September 2019. Pesawat N250 adalah karya monumentalnya yang menerapkan teknologi kendali otomatis fly by wire pertama di dunia. TEMPO/Prima Mulia
Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional.


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

11 Juli 2024

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

30 Mei 2024

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

22 Mei 2024

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

Pemkot tidak melakukan intervensi dalam proses penetapan raja.


IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 Mei 2024

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.