Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mimpi Jakarta Bebas Banjir

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Foto udara saat pengendara menerobos banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Jalan Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat 26 April 2019. Banjir itu terjadi sejak Jumat pagi akibat tingginya intensitas hujan di Wilayah Bogor dan sekitarnya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Foto udara saat pengendara menerobos banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Jalan Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat 26 April 2019. Banjir itu terjadi sejak Jumat pagi akibat tingginya intensitas hujan di Wilayah Bogor dan sekitarnya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

Stop berdebat soal pembangunan waduk dan naturalisasi bantaran sungai untuk mengatasi banjir di Jakarta! Pemerintah DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum harus segera menerapkan langkah konkret agar banjir yang saban tahun terjadi tak terulang. Caranya, kebut pembangunan waduk di hulu dan tata kawasan sepanjang Sungai Ciliwung.

Pembangunan waduk Sukamahi dan Ciawi di Jawa Barat yang direncanakan sejak 14 tahun lalu tak kunjung rampung. Padahal, waduk yang mampu menampung 8,3 juta kubik air ini bisa mengurangi 30 persen air yang mengalir ke Sungai Ciliwung dan bermuara di wilayah utara Jakarta. Kondisi ini berbeda dengan proyek pembangunan lain yang jauh lebih cepat digarapdan memang termasuk proyek strategis nasionalseperti pembangunan jalan tol Trans Jawa dan revitalisasi sejumlah bandar udara.

Masalah pembebasan lahan seharusnya tak lagi mengganjal. Selama harga yang ditawarkan sudah disepakati, pembangunan waduk senilai Rp 2,68 triliun tersebut bisa terus berjalan. Sembari membangun waduk, kawasan di sepanjang sungai ditata.

Gagasan naturalisasi ataukah pembetonan Sungai Ciliwung tak perlu memicu pro dan kontra. Anggapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang pembetonan di sepanjang sungai yang mempercepat pembuangan air ke laut, bukan terserap ke tanah seperti dalam konsep naturalisasi, tidak sepenuhnya tepat. Resapan air juga dapat ditingkatkan dengan lebih banyak membuka ruang terbuka hijau.

Lagi pula, apakah naturalisasi bantaran sungai di tengah kota yang sudah begitu padat penduduknya itu memungkinkan? Di sejumlah kota besar di negara tetangga, naturalisasi hanya dilakukan di sungai yang bagian tepinya masih hutan. Di Jakarta, contohnya ada di Condet, Jakarta Timur. Namun, di tengah kota, yang lebih tepat adalah pembetonan sembari memanfaatkan kawasan bantaran sungai menjadi jalur pedestrian atau tempat wisata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penataan kawasan tepian sungai ini tentu termasuk memindahkan mereka yang berkukuh tinggal di bantaran sungai. Merekalah biang keladi masalah banjir karena mempersempit jalan air sekaligus mencemarinya. Tidak pantas orang-orang egois yang bertahan hidup di bantaran sungai ini menyalahkan mereka yang tinggal di hulu.

Untuk hal ini, ketimpangan mereka yang tinggal di hulu dan di hilir bisa dirasakan. Penduduk yang terkena dampak proyek pembangunan waduk terpaksa melepas tanahnya demi kenyamanan orang-orang yang tinggal di bantaran sungai. Sementara mereka di bantaran sungai mau menang sendiri, kemudian "berteriak" ketika kebanjiran.

Situasi bertambah rumit ketika sejumlah politikus justru membela orang yang tinggal di bantaran sungai demi mengerek popularitas. Mereka tak ingin isu penggusuran meruap karena berpotensi memancing kerusuhan. Padahal, bukankah risiko hidup di bibir sungai adalah terkena dampak banjir?

Satu lagi yang perlu diperhatikan dalam setiap upaya penataan kota adalah pelibatan masyarakat. Penduduk yang tinggal paling dekat dengan sungai adalah penerima manfaat terbesar sekaligus penjaga kelestarian sungai. Jangan lupakan andil mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.