Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontroversi Film 'Kucumbu Tubuh Indahku'

image-profil

image-gnews
Poster film Kucumbu Tubuh Indahku. Twitter.com
Poster film Kucumbu Tubuh Indahku. Twitter.com
Iklan

Bagong Suyanto
Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Airlangga

Film, apalagi hasil kreasi sutradara senior seperti Garin Nugroho, sesungguhnya adalah karya seni untuk dinikmati, bukan untuk dibenci. Tapi ini tidak berlaku bagi film Kucumbu Tubuh Indahku.

Film yang mendapat beberapa penghargaan internasional, termasuk dari Italia, Prancis, Australia, dan Meksiko, ini ternyata malah memantik perdebatan ketika diputar di Tanah Air. Film yang sudah diputar di lebih dari 30 festival film di seluruh dunia ini kini memicu munculnya petisi penolakan di sini.

Petisi yang dimuat di Change.org itu ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia dan sudah ditandatangani lebih dari 5.800 orang pada Jumat 26 April lalu. Isinya adalah imbauan untuk memboikot film ini, yang dinilai mendukung kehadiran lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Rakhmi Marshita, pemrakarsa petisi itu, mengajak para warganet menolak film yang ia anggap tidak sesuai dengan norma masyarakat. "Jika film seperti ini diizinkan tayang dan disebarluaskan, kita mesti khawatir bahwa generasi muda yang mengalami kesulitan menemukan jati diri akan mencontoh perilaku dalam film ini," demikian tulisan Rakhmi dalam petisinya.

Kekhawatiran sejumlah kalangan bahwa film Kucumbu Tubuh Indahku bakal berisiko memicu efek negatif bagi masyarakat sebetulnya bukan hal baru. Dalam dua-tiga tahun terakhir, polemik tentang keberadaan LGBT terus menjadi kontroversi. Keberadaan mereka yang dinilai makin masif dan berani memperlihatkan eksistensinya dikhawatirkan bukan hanya berpotensi berdampak buruk di masyarakat, tapi juga dituding melanggar nilai dan norma keagamaan.

Sejumlah negara, seperti Brunei, misalnya, bahkan menerapkan hukuman mati dengan cara rajam bagi pelaku hubungan seks sesama pria. Adapun pasangan perempuan sesama jenis terancam hukuman cambuk 40 kali atau penjara 10 tahun.

Menurut laporan State Sponsored Homophobia (2019), tercatat paling tidak ada 70 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengkriminalkan LBGT. Sejumlah negara yang memberlakukan hukuman mati bagi kaum LGBT, selain Brunei, adalah Afganistan, Iran, Sudan, Nigeria, Yaman, Arab Saudi, Qatar, dan Somalia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, meski tidak menerapkan ancaman hukuman mati bagi LGBT, keberadaan LGBT umumnya masih dipandang dengan tatapan yang nanar, menertawai, sinis, mencemooh, dan tidak jarang dengan penghakiman. Bahkan ada sebuah perguruan tinggi yang terang-terangan menolak dan mengancam mengeluarkan mahasiswa yang ketahuan sebagai LGBT.

Alih-alih bersimpati dan berusaha membantu para LGBT untuk keluar dari persoalan, apalagi menerima kehadiran mereka, sejumlah pihak tak jarang memperlakukan mereka sebagai pihak yang bersalah. LGBT sering kali ditempatkan sebagai bagian dari kelompok liyan yang berpotensi meracuni orang-orang di sekitarnya untuk terseret berbuat keliru. Mereka umumnya dinilai sebagai komunitas berbahaya dan bahkan bentuk penyimpangan kejiwaan. Padahal Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) telah menyatakan bahwa LGBT bukanlah bentuk kelainan mental atau kelainan perilaku seksual.

Melalui film Kucumbu Tubuh Indahku, Garin sebetulnya tidak hanya menampilkan cerita tentang perjalanan penari lengger dan koreografer terkenal Rianto yang kini tinggal di Jepang. Film itu juga bertutur tentang tradisi gemblak dari Ponorogo, yang membahas sisi maskulin dan feminin yang tidak jarang memang menjadi dilema yang tak mudah dipecahkan.

Menonton film Kucumbu Tubuh Indahku, kita sebetulnya diajak untuk lebih memahami dan bahkan berempati kepada situasi problematik yang dihadapi oleh kelompok liyan ini ketika menghadapi tantangan kehidupan.

Garin tidak bermaksud membela dan tidak pula menghakimi apa yang terjadi dan dialami kelompok LGBT. Apa yang dituturkan Garin sesungguhnya adalah sebuah tawaran sekaligus ajakan untuk berdialog di antara para penonton.

Kalau memiliki kesempatan memilih, bisa dipastikan tidak ada satu orang pun yang sengaja memilih menjadi LGBT. Tapi orang-orang yang berpikir dogmatis dan kaku biasanya tidak berusaha memahami apa yang mendorong seseorang menjadi LGBT. Dalam pandangan orang-orang seperti ini, LGBT umumnya dipandang sebagai dosa besar, sehingga sudah sepantasnya mereka diancam hukuman penjara hingga hukuman mati.

Apakah dengan menghukum mati para LGBT, persoalan akan selesai? Apakah dengan mengancam mereka, akan ada jaminan tidak lagi muncul LGBT baru? Menjawab pertanyaan ini tentu bukan hal mudah. Tapi pemberlakuan berbagai regulasi yang sifatnya menghukum itu ada kemungkinan bukan malah membuat LGBT berkurang, melainkan sebaliknya, justru akan makin resistan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.