Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Kemenangan

Oleh

image-gnews
Petugas PPK memeriksa kotak suara saat persiapan rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Kecamatan Denpasar Barat, Bali, Sabtu, 20 April 2019. Rekapitulasi suara Pemilu 2019 di tingkat kecamatan di Denpasar akan dilakukan pada 22 April 2019 dengan batas waktu hingga 4 Mei mendatang sehingga selanjutnya bisa diserahkan ke KPU Kota Denpasar. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas PPK memeriksa kotak suara saat persiapan rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Kecamatan Denpasar Barat, Bali, Sabtu, 20 April 2019. Rekapitulasi suara Pemilu 2019 di tingkat kecamatan di Denpasar akan dilakukan pada 22 April 2019 dengan batas waktu hingga 4 Mei mendatang sehingga selanjutnya bisa diserahkan ke KPU Kota Denpasar. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Iklan

HASIL hitung cepat pemilihan presiden 2019 memang menunjukkan kekalahan Prabowo Subianto, tapi Joko Widodo tidak bisa disebut unggul meyakinkan. Jika hasil pemungutan suara resmi kelak tak bergeser jauh dari angka hitung cepat lembaga survei, sang inkumben hanya unggul dengan selisih 1-2 persen dari kemenangannya lima tahun lalu.

Dengan demikian, hasil pemilihan 17 April 2019 tak hanya berarti pemberian mandat rakyat kepada Jokowi untuk menjadi presiden lima tahun lagi, tapi juga peringatan yang benderang agar dia mengubah kebijakan dan prioritas pemerintahan. Sebagai petahana yang punya kesempatan menyodorkan bukti kinerja ketimbang janji-janji belaka, persentase kemenangan Jokowi jauh dari mengesankan.

Hasil sigi lembaga survei menunjukkan Jokowi kalah di lebih banyak provinsi ketimbang lima tahun lalu. Untungnya, dia unggul di provinsi dengan jumlah pemilih besar, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini lagi-lagi menunjukkan banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Jokowi untuk masa pemerintahannya yang kedua.

Isu pertama yang mesti diperhatikan sang pemenang adalah perbaikan tata kelola ekonomi. Salah satu hal yang paling mendesak adalah subsidi energi yang terus memberatkan keuangan Pertamina dan PLN. Keengganan pemerintah melepas harga Premium sepenuhnya kepada mekanisme pasar, misalnya, jelas tak konsisten dengan janji kampanye Jokowi. Jika tak diubah, kebijakan subsidi energi seperti sekarang amat membebani neraca transaksi berjalan.

Pada periode kedua ini, Jokowi punya kesempatan mengesampingkan pertimbangan politis dalam pengelolaan ekonomi. Transparansi dan konsistensi akan membantu pelaku pasar merencanakan strategi. Sikap plinplan seperti yang ditunjukkan pemerintah dalam pengumuman kenaikan harga Premium dan penetapan daftar negatif investasi, misalnya, tak boleh lagi terjadi. Selain itu, badan usaha milik negara tak bisa terus dipaksa mengejar target pembangunan infrastruktur dengan mengabaikan pertimbangan pasar dan kondisi keuangannya sendiri.

Baca Juga:

Pembenahan juga harus dilakukan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Penundaan kenaikan premi iuran tanpa alasan yang kuat-meski semua kalkulasi aktuaria menunjukkan perusahaan telah didera defisit-sangat berbahaya bagi masa depan program asuransi kesehatan universal ini. Setelah pemilu usai, pemerintah selayaknya bertindak lebih rasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Isu berikutnya adalah soal penegakan hukum. Pemerintah harus menjamin independensi lembaga penegak hukum, dari polisi, jaksa, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi. Kesan bahwa pengusutan kasus pidana di kepolisian bisa dipesan sesuai dengan kehendak pemerintah memberikan sinyal amat buruk kepada orang banyak. Figur-figur yang memimpin lembaga penegak hukum seharusnya nonpartisan dan profesional. Jokowi tak boleh lagi menempatkan politikus sebagai jaksa agung.

Komitmen Jokowi soal pemberantasan korupsi juga harus diperkuat. Rongrongan terhadap efektivitas KPK lima tahun terakhir bisa terjadi karena Presiden tidak tegas melindungi lembaga itu. Dilakukan unsur polisi di dalam KPK, intervensi semacam itu mencederai integritas Komisi. Membiarkan KPK dilemahkan secara sistematis dari dalam berisiko memukul mundur gerakan pemberantasan korupsi di negeri ini.

Isu ketiga, yang tak kalah penting, adalah soal perlindungan hak asasi manusia kaum minoritas. Persekusi atas kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transeksual, pemeluk kepercayaan yang dinilai menyimpang seperti Ahmadiyah dan Syiah, serta kelompok marginal lain tak boleh lagi terjadi. Apalagi kelompok ini jelas menitipkan aspirasi mereka kepada Jokowi, bukan penantangnya.

Dominannya suara partai nasionalis pluralis, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerakan Indonesia Raya, dalam pemilu legislatif menunjukkan tren serupa. Kemenangan Jokowi dan partai-partai ini bisa ditafsirkan sebagai penolakan pemilih atas maraknya politik identitas yang mencoba membelah Indonesia selama masa kampanye. Jokowi harus menangkap tren elektoral ini dan berdiri paling depan memastikan perilaku intoleran dengan dalih apa pun tak punya tempat lagi.

Pengumuman resmi hasil pemilihan presiden jelas masih menunggu hasil penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum. Namun tak ada salahnya jika Presiden Joko Widodo dan barisan pendukungnya mulai memilah-milah prioritas kerja dan figur-figur yang bisa membantu di kabinet. Lima tahun kedua ini harus lebih baik daripada yang pertama. Tak selayaknya Jokowi menyia-nyiakan kepercayaan orang ramai ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

19 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


21 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

27 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

31 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

47 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

47 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.