Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Abaikan Pemilihan Legislatif

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Sejumlah siswa membuka lembar surat suara saat simulasi pencoblosan  surat suara pemilihan legislatif di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya (20/3). Puluhan siswa dari SD Muhammadiyah 18 Mulyorejo melakukan kunjungan untuk mengetahui tata cara melakukan pencoblosan sampai proses melipat juga memasukkannya kekotak suara. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah siswa membuka lembar surat suara saat simulasi pencoblosan surat suara pemilihan legislatif di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya (20/3). Puluhan siswa dari SD Muhammadiyah 18 Mulyorejo melakukan kunjungan untuk mengetahui tata cara melakukan pencoblosan sampai proses melipat juga memasukkannya kekotak suara. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

Hiruk-pikuk pemilihan presiden 17 April mendatang semestinya tidak membuat kita mengabaikan pentingnya pemilihan calon anggota legislatif. Tanpa pengecekan rekam jejak yang teliti, buruknya kualitas wakil rakyat yang mengisi Dewan Perwakilan Rakyat di tingkat pusat dan daerah akan terjadi kembali.

Padahal fungsi legislatif tak kalah krusial dibanding eksekutif. Tak cuma berperan mengawasi jalannya roda pemerintahan sehari-hari, lembaga legislatif memiliki kekuasaan dalam mengawal fungsi legislasi serta menetapkan anggaran. Ironisnya, prestasi itu tidak tampak pada wakil rakyat periode 2014-2019.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah proses legislasi. Sepanjang tahun lalu, DPR hanya mampu mengesahkan lima undang-undang dari 50 rancangan yang masuk program legislasi nasional prioritas. Selebihnya, undang-undang harus dibahas pada masa sidang berikutnya.

Minimnya undang-undang yang disahkan mengulang kegagalan pada tahun sebelumnya. Sejak 2015, politikus Senayan selalu menargetkan lebih dari 40 rancangan undang-undang masuk program legislasi nasional prioritas. Namun, sepanjang 2015-2018, rancangan yang berhasil disahkan menjadi undang-undang tak lebih dari 25. Capaian tertinggi DPR terjadi pada 2016 dengan mengesahkan 10 undang-undang dari 50 target yang ditetapkan.

Rendahnya capaian tersebut tak lepas dari perilaku anggota Dewan yang mengulur-ulur pembahasan. Ada 17 rancangan undang-undang yang dibahas hingga lima kali masa sidang. Padahal batas waktu untuk mengesahkan undang-undang adalah maksimal tiga kali masa sidang. Tak mengherankan bila iktikad mereka dalam menyelesaikan undang-undang banyak dipertanyakan.

Baca Juga:

Rendahnya penyelesaian undang-undang bukan satu-satunya penyakit wakil rakyat. Tingkat kehadiran pada setiap masa sidang juga tak lebih dari 50 persen. Kalaupun mereka mengisi formulir kehadiran, yang benar-benar duduk di ruang sidang tak lebih dari 100 orang dari 559 anggota DPR secara keseluruhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang paling mengenaskan tentu saja kasus korupsi yang membelit anggota Dewan. KPK, sejak berdiri pada 2004, telah menangkap 72 politikus Senayan. Mayoritas mereka ditangkap karena menerima suap. Lembaga antirasuah bahkan pernah menetapkan serombongan anggota DPRD Kota Malang, 41 orang, sebagai tersangka korupsi.

Seperti tak pernah jera, korupsi yang melibatkan anggota Dewan terus berulang. Penangkapan Bowo Sidik Pangarso pada Rabu 27 Maret lalu merupakan contoh paling konkret bagaimana suap dan politik uang berkelindan dalam satu napas. Bowo diduga akan membagi-bagikan uang hasil suap sebesar Rp 8 miliar kepada warga Demak, Jepara, dan Kudus-tempat ia maju sebagai calon legislator dari Partai Golkar.

Agar calon anggota legislatif seperti Bowo tidak terpilih lagi, kita harus benar-benar mencermati integritas, rekam jejak, serta kepedulian mereka terhadap persoalan penting di masyarakat. Saringan awal yang paling mudah adalah mengeliminasi calon yang menolak profil dan rekam jejaknya diketahui publik. Kehadiran sejumlah situs, seperti Jari Ungu, Pintar Memilih, dan Rekam Jejak, harus disebarluaskan agar publik lebih mengenali calon wakil rakyat.

Urusan mencari "orang baik" memang sulit. Tapi ikhtiar tanpa henti tak boleh putus untuk memilih wakil rakyat yang baik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

15 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

43 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.