Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman People Power Amien Rais

image-profil

image-gnews
Ketua Dewa Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais hadir di lokasi finish Jalan Sehat Relawan Roemah Djoeang di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Februari 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri
Ketua Dewa Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais hadir di lokasi finish Jalan Sehat Relawan Roemah Djoeang di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Februari 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri
Iklan

Bagong Suyanto
Guru Besar FISIP Universitas Airlangga

Politikus gaek Amien Rais kembali melontarkan pernyataan yang kontroversial. Alih-alih memperlihatkan sikap yang bijaksana untuk mengurangi tensi politik yang merambat naik menjelang pemilihan umum, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional ini justru menyatakan akan menggelar aksi people power ketimbang mengadukan adanya kemungkinan terjadinya praktik curang dalam pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

Di hadapan para pendukungnya dalam acara Apel Siaga Umat 313 di Jakarta Pusat yang digelar untuk mencegah kecurangan pemilu, Amien mengancam akan menggerakkan massa bila terjadi kecurangan. Meski Amien menjamin tidak akan terjadi tindak kekerasan atau kerusuhan bila nanti massa memprotes keputusan Komisi Pemilihan Umum, pernyataan politikus senior ini segera memantik berbagai reaksi sejumlah pihak.

Berbeda dengan aksi revolusi yang acap kali diwarnai pertumpahan darah, Amien menjanjikan aksi people power yang dia gagas steril dari kemungkinan itu. Tidak akan ada setetes pun darah yang tertumpah. Demikian pernyataan Amien tatkala melontarkan gagasannya di hadapan massa salah satu kontestan pemilu.

Entah apa yang mendasari Amien melontarkan pernyataan yang kontroversial itu. Selain didasari ketidakpercayaan pada pelaksanaan dan mekanisme pengawasan pemilu yang dikhawatirkan akan diwarnai praktik curang, Amien Rais melakukan hal itu sepertinya karena terjebak pada romantisme peran masa lalunya ketika terlibat sebagai tokoh reformasi yang memiliki andil dan berhasil menurunkan pemerintahan Orde Baru.

Kita tentu tahu bahwa Amien telah tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tokoh reformasi yang berjasa mendorong terjadinya perpindahan kekuasaan dari pemerintah Orde Baru yang otoriter ke pemerintahan baru di era yang lebih terbuka. Dengan berkaca dari pengalamannya itulah Amien tampaknya membayangkan akan dapat melakukan hal yang sama sekarang.

Berdasarkan pengalaman yang terjadi di berbagai negara, aksi people power sering kali memang efektif untuk menarik perhatian publik dan ujung-ujungnya menjatuhkan pemimpin politik, atau paling tidak menggoyahkan kemapanan. Di sejumlah negara, seperti Mesir dan Irak, aksi people power yang masif telah terbukti efektif sebagai sarana untuk memformulasikan tujuan gerakan, kemudian menggulingkan pemimpin yang dinilai otoriter, korup, dan kejam.

Masalahnya, apakah Indonesia saat ini memiliki profil seperti negara-negara yang dipimpin oleh presiden yang otoriter? Berbeda dengan sejumlah negara yang pemimpinnya dapat digulingkan karena tekanan people power, Indonesia selama hampir dua dekade terakhir harus diakui memiliki perkembangan yang berbeda, yang cenderung makin demokratis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun masih ada berbagai persoalan yang perlu dibenahi untuk memastikan proses demokratisasi benar-benar berjalan, sebagai sebuah bangsa dan negara, harus diakui Indonesia telah berhasil membangun kehidupan berdemokrasi yang makin baik. Berkat partisipasi masyarakat dari bawah yang makin terbuka dan meningkatnya sikap kritis masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan saat ini tidak lagi bisa dilakukan hanya berdasarkan pendekatan yang represif dan membungkam suara rakyat. Saat ini, ketika kekuasaan makin terfragmentasi dan masyarakat juga semakin kritis terhadap kesewenang-wenangan, rasa-rasanya sulit bagi siapa pun pemimpinnya untuk bertindak otoriter.

Pemimpin yang otoriter justru besar kemungkinan akan ditinggalkan pendukungnya. Pemimpin yang menjalankan kekuasaan secara absolut dan tidak memberi kesempatan pada hak-hak politik rakyat niscaya akan kehilangan legitimasinya, dan karena itu tidak lagi berwibawa. Dalam konteks seperti ini, gagasan Amien Rais untuk melakukan aksi people power bukan saja tidak relevan, tapi juga berbahaya.

Sebagai negara yang demokratis dan jauh dari karakter otoriter, Indonesia dewasa ini telah banyak berbenah. Praktik curang dalam pemilu dan tindakan penyalahgunaan kekuasaan niscaya tidak akan lagi dapat dilakukan secara masif.

Bahwa dalam pelaksanaan dan proses berdemokrasi masih ditemui sejumlah pelanggaran, tentu hal itu tidak mungkin dapat 100 persen dihindari. Meski demikian, itu sama sekali bukan alasan bagi kelompok oposan mana pun untuk menggelar aksi people power.

Gagasan Amien Rais menggelar aksi people power jika ditemukan praktik curang dalam pemilu sah-sah saja dilontarkan sebagai sebuah bentuk peringatan. Namun pemilihan terminologi tersebut riskan akan membawa bangsa ini ke masa depan yang menyengsarakan rakyat. Tentu akan lebih baik apabila hal semacam ini dihindari para elite politik yang memiliki kebajikan.

Sebagai negara yang dibangun berdasarkan hukum, kita seyogianya menyadari bahwa koridor bagi penyelesaian berbagai konflik yang terjadi di masyarakat, termasuk konflik politik, telah disediakan lembaga, dan mekanismenya dijamin undang-undang. Kehadiran Mahkamah Konstitusi, lembaga internasional, dan lembaga lain bisa dijadikan saluran untuk menyampaikan keluhan dan menyelesaikan konflik. Tentu tidak elok jika mereka dinafikan hanya karena syak wasangka.

Siapa pun tokoh atau elite politik yang terlibat dalam kontestasi politik, alangkah baiknya jika mereka menjadi role model dan mampu memilih diksi politik yang menyejukkan. Pengalaman kelam berbagai negara lain, yang hingga saat ini masih harus berkutat dengan konflik internal dan pertikaian yang tidak berkesudahan, seharusnya menjadi rujukan bagi siapa pun sebelum melontarkan pernyataan yang berpotensi memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.