Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tarik-Ulur Tarif Kereta Ratangga

Oleh

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuliskan pesan di nama baru kereta MRT Jakarta Ratangga di Depo Lebak Bulus, Senin, 10 Desember 2018. TEMPO/Lani Diana
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuliskan pesan di nama baru kereta MRT Jakarta Ratangga di Depo Lebak Bulus, Senin, 10 Desember 2018. TEMPO/Lani Diana
Iklan

ADA yang tak beres dalam tarik-ulur pembahasan tarif mass rapid transit atau moda raya terpadu (MRT) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Dirancang sejak dua dekade lalu, MRT sebetulnya sudah siap beroperasi. Hanya, pengoperasian kereta bernama Ratangga ini bisa terganjal sikap politikus yang terus-menerus mempersoalkan harga tiket dan subsidi.

Anggota Dewan seperti tak peduli bahwa, tanpa kepastian soal tarif, jadwal pengoperasian penuh MRT fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia pada 1 April 2019 bisa berantakan. Padahal itu bisa "mempermalukan" Presiden Joko Widodo, yang meresmikan proyek bernilai Rp 16,7 triliun tersebut pada Ahad, 24 Maret 2019.

Pemerintah Jakarta mengusulkan tarif tiket MRT berdasarkan jarak perjalanan, dari Rp 3.000 sampai Rp 14.000. Usul tarif dan perhitungan subsidinya, sekitar Rp 21.659 per penumpang, mendarat di meja anggota Dewan pada 6 Maret lalu. Semula sikap anggota Dewan terlihat wajar. Mereka mempertanyakan komponen biaya operasional, besaran tarif, dan subsidi daerah.

DPRD memang harus memastikan subsidi Rp 572 miliar dari anggaran DKI Jakarta tepat sasaran. Masalahnya, anggota Dewan tak pernah mengungkapkan argumen yang meyakinkan dan hasil perhitungan tarif versi mereka. Dengan sikap yang berubah-ubah dan "asal beda", anggota DPRD terkesan hanya mencari panggung menjelang Pemilihan Umum 2019.

Dalam menentukan tarif dan subsidi tiket MRT, pemerintah DKI dan DPRD tak bisa semata-mata memakai rumus untung dan rugi. Di kota-kota lain di dunia, pemerintah selalu mengucurkan subsidi besar untuk transportasi publik yang aman dan nyaman.

Tak realistis mengharapkan pengembalian modal pembangunan MRT dari pendapatan tiket semata. Karena itu, pemerintah DKI harus mendorong agar MRT bisa menjadi pengungkit perekonomian dan kesejahteraan penduduk Ibu Kota. Dengan begitu, proyek MRT secara tidak langsung bisa segera "balik modal".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penentuan tarif dan subsidi angkutan umum hendaknya memperhitungkan dua hal secara paralel. Pertama, "keterjangkauan" tarif transportasi oleh semua lapisan masyarakat. Kedua, "kelangsungan" hidup angkutan umum itu.

Di satu sisi, angkutan umum massal tak boleh diskriminatif terhadap orang yang tak mampu membayar tarif tertentu. Karena itu, pemerintah harus menyediakan subsidi. Agar subsidi tepat sasaran, skemanya bisa dibuat beragam: berdasarkan golongan penghasilan, jenis pekerjaan, atau wilayah tempat tinggal. Di sisi lain, penentuan tarif dan subsidi juga harus memperhitungkan kelangsungan pengelolaan angkutan umum serta standar pelayanan yang optimal. Bila operator tak mendapat insentif untuk menjaga mutu pelayanan, jaringan transportasi umum yang mahal seperti MRT bisa sia-sia.

Penataan transportasi Ibu Kota juga tak bisa parsial dan sektoral. Dalam konteks ini, patut disayangkan masih ada anggota DPRD yang mempersoalkan bahwa subsidi tarif MRT bakal dinikmati warga luar Jakarta. Bagaimanapun, para "pelaju" dari luar Jakarta tak boleh dipandang sebagai parasit. Sebab, mereka pun berperan penting dalam menggerakkan perekonomian Ibu Kota.

Transportasi Ibu Kota justru harus terintegrasi dengan wilayah penyangga. Pembangunan MRT Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia merupakan langkah awal yang positif menuju integrasi itu. Kepentingan yang lebih sempit, seperti politik elektoral, semestinya tidak menyandera penetapan tarif dan pengoperasian kereta Ratangga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.