Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keputusan Keliru Blok Masela

Oleh

image-gnews
Volume Gas Masela Disepakati
Volume Gas Masela Disepakati
Iklan

PEMERINTAH harus berbesar hati dan mengaku keliru ketika mengubah skema pengembangan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela, Maluku. Fasilitas pengolahan gas alam cair (LNG) yang lokasinya dipindahkan ke darat (onshore), tiga tahun lalu, terbukti lebih mahal ketimbang terapung di laut, sesuai dengan rencana awal. Tetap memaksakan skema itu tak hanya menambah runyam nasib megaproyek gas raksasa di Laut Arafura tersebut, tapi juga berpotensi merugikan negara.

Inpex Masela Ltd dan Shell Plc, kontraktor Blok Masela, telah menyetorkan draf revisi rencana pengembangan (plan of development/POD) dengan skema yang diinginkan pemerintah pada November tahun lalu. Namun, hingga kini, pembahasan draf tak kunjung rampung. Revisi POD menunjukkan biaya investasi pengembangan Masela dengan kilang LNG di darat mencapai US$ 20,3 miliar atau senilai Rp 287,3 triliunlebih mahal US$ 5,5 miliar dibanding POD awal dengan kilang terapung di laut (offshore).

POD Masela dengan skema offshore semula telah disepakati kontraktor dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada September 2015. Namun Presiden Joko Widodo memutuskan sebaliknya pada Maret 2016. Pemerintah meyakini pengembangan blok migas dengan cadangan gas 10,7 triliun kaki kubik ini bakal lebih murah dan berdampak pada perekonomian domestik jika kilang dibangun di darat.

Keputusan politik yang terbukti salah itu sebenarnya tak perlu terjadi jika hasil kajian Poten & Partners pada 2015 tak diabaikan. Menjadi pemenang tender Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengkaji opsi terbaik pengembangan Masela, konsultan independen Inggris ini menilai penggunaan floating LNG lebih efisien dan menguntungkan. Studi ini menegaskan bahwa makin mahal konstruksi dan produksi di Lapangan Abadi akan mengurangi bagi hasil pemerintah. Diteken pada 1998, kontrak Blok Masela memang masih menggunakan skema pengembalian biaya (cost recovery) yang akan ditanggung anggaran negara. Skema onshore juga memiliki tantangan teknis besar untuk membangun sambungan pipa bawah laut menuju daratan karena adanya palung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alur produksi dengan kilang LNG di darat jelas mubazir. Gas Lapangan Abadi tidak bisa langsung dipompa dari lubang sumur menuju daratan lewat sambungan pipa tersebut. Lilin (wax) dalam kandungan gas rentan membeku di suhu dingin lautan. Gas Masela tetap harus "dimurnikan" lebih dulu di atas anjungan produksi lepas pantai untuk kemudian dipompa ke darat. Jika menggunakan kilang LNG terapung, gas hasil pemurnian bisa langsung diolah menjadi gas cair dan tak memerlukan pembangunan pipa ke darat.

Dalih pembangunan kilang LNG Masela di darat lebih bermanfaat terhadap perekonomian domestik kian hari kian meragukan. Hingga kini, tak ada tandatanda pembangunan industri petrokimia di Maluku yang dipercaya bakal terwujud jika kilang LNG Masela dibangun di darat. Industri pupuk pengolah metanol jauhjauh hari telah menyatakan harga gas Masela, sekitar US$ 5,86 per MMBTU, kelewat mahal buat mereka.

Keputusan konyol pemerintah yang memaksa rencana pengembangan Masela dengan skema onshore harus dikoreksi. Sebagai pengambil keputusan perubahan skema tiga tahun lalu, Jokowi semestinya mengembalikan rencana pengembangan Blok Masela ke skema awal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

23 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


25 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

35 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

51 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.