Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politikus di Ujung Belati Korupsi

image-profil

image-gnews
Ilustrasi Narapidana kasus korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Ilustrasi Narapidana kasus korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

Umbu TW Pariangu
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, Kupang

Operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, atau yang biasa disapa Romy, menambah panjang daftar elite partai yang terjatuh dari tangga kekuasaan karena skandal rasuah. Ini menunjukkan bahwa elite partai sangat rentan dilamun kekuasaan korup. Padahal mereka bukan orang miskin. Mereka hidup dalam lingkaran harta yang menyilaukan mata rakyat kecil. Sebagai seorang ketua partai termuda saat ini, Romy, misalnya, memiliki harta cukup mencolok: Rp 11 miliar. Namun entah mengapa ia "terjerembap" hanya karena urusan "recehan" Rp 50-200 juta.

Keserakahan akan kekuasaan semakin memiliki daya terkam yang luar biasa terhadap kemakmuran rakyat ketika sistem dan kultur politik yang medioker dibiarkan menjadi landasan pacu bagi adrenalin praktik korup para politikus demi menjaga siklus korupsi di lingkungan (partai)-nya. Politik yang berorientasi kapital, yang memonetisasi tradisi berpartai dengan pola-pola patronase dan klientelisme politik, telah menjadi kelaziman sekaligus lahan subur rasuah di tubuh partai.

Ada semacam surplus kepercayaan yang menyesatkan di kalangan politikus bahwa korupsi politik bukanlah kejahatan luar biasa, melainkan kejahatan kalkulatif. Keuntungan yang diperoleh dari hasil korupsi jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan dan risiko yang akan dihadapi sehingga mereka beramai-ramai berjuang menjadi bagian dari siklus korupsi. Kalaupun pada akhirnya ada yang tertangkap KPK, jumlahnya hanya segelintir dibanding mereka yang mampu hidup dan eksis dalam kemewahan, hasil dari proses merayakan nafsu dan keserakahannya.

Politik telah menjadi lahan empuk korupsi yang mencengangkan. Menurut data KPK, pada awal 2019, 60 persen dari semua pelaku korupsi yang ditangani KPK merupakan korupsi politik, yang terdiri atas anggota parlemen (69 orang), anggota parlemen daerah (161), dan kepala daerah (107). Pada 2018, KPK menargetkan bisa mengungkap 100 kasus korupsi, tapi yang dapat dibongkar justru lebih dari 100 kasus. Bahkan, menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, akan makin banyak kasus korupsi yang terjadi pada 2019. Hal tersebut didasari perkiraan masih banyak korupsi yang bersumber dari APBN. Gambaran ini menunjukkan bahwa politikus kita sejatinya sedang berada di ujung belati korupsi, yang siap menenggelamkan seluruh karier dan kehormatannya sebagai makhluk sosial di dalam kepedihan cercaan dan sumpah serapah publik.

Sejatinya, kasus yang menjerat Romy dalam perspektif demokrasi tidak hanya "memukul" jajaran pengurus, konstituen, simpatisan, dan akar rumput PPP, tapi juga seluruh rakyat yang selama ini memberikan "saham" politik terhadap para elitenya, yang dalam pemilu berkomitmen akan memperjuangkan segenap kepentingan rakyat. Mereka diharapkan menjadi tumpuan penguatan visi politik yang berpihak pada prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sialnya, idealisme itu dengan mudah dibancak oleh libido predatif. Spirit demokrasi (kapabilitas moral, integritas, rekam jejak, keadilan, dan kesejahteraan) begitu mudahnya tersungkur dalam lumpur kemaruk serta niat jahat elite-elitenya. Dengan demikian, meminjam teori korupsinya Vold (1980), politik tidak lagi bicara soal hitam-putih etika dan moralitas, melainkan lebih pada "siapa yang memenanginya" dengan berbagai kemungkinan penyimpangan, termasuk yang busuk sekalipun.

Jangan tanya lagi soal ideologi politik partai. Sebab, ia yang semestinya menjadi panduan berpolitik tak ubahnya baliho atau aksesori demokrasi semata karena partai kesulitan menciptakan idealisme dalam memperjuangkan ideologinya secara praksis-substansial. Akibatnya, publik makin skeptis apakah partai mampu menyelenggarakan demokrasi secara positif atau sebaliknya. Padahal, dalam ekosistem sosial yang progresif, partai pun bisa tumbuh kuat dan melembagakan dirinya (nilai dan cita-citanya) mengikuti proyeksi demokrasi dan peradaban. Karena itu, Dian Burlacu (2018: 1-22) mengatakan, di negara dengan korupsi yang rendah, rakyat (pemilih) memiliki kepercayaan diri yang besar untuk mendukung partai dalam mengimplementasikan program-program secara ideologis.

Maka, untuk membangun atribut kelembagaan partai yang bersih dan memiliki kontribusi nyata bagi kemajuan rakyat dan demokrasi, mau tidak mau dibutuhkan dukungan rakyat yang kritis dalam mengawal mobilitas para anggota partai. Namun itu tidak mungkin muncul di tengah ekosistem partai yang indolen dan parasitis, yang tidak pernah mau sungguh-sungguh membongkar seluruh sistem dan kultur yang menjadi akar penyalahgunaan kekuasaan.

Stigma yang diperoleh politikus atau partai politik akibat perilaku korupsi akan terus mendegradasi partai, sejauh tidak ada upaya kolektif untuk merehabilitasi nilai dan prinsip berpartai yang sehat. Misalnya, dengan menciptakan sistem pendanaan partai yang transparan dan akuntabel, termasuk memutus budaya mahar dalam kandidasi dan melembagakan seleksi kader partai yang meritokratis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

25 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.