Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Semi Arab di Aljazair

image-profil

image-gnews
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di jalan-jalan Aljir, Aljazair, untuk memprotes pencalonan pilpres Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk masa jabatan kelima, Jumat, 1 Maret 2019.[Washington Post]
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di jalan-jalan Aljir, Aljazair, untuk memprotes pencalonan pilpres Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk masa jabatan kelima, Jumat, 1 Maret 2019.[Washington Post]
Iklan

Ibnu Burdah
Dosen UIN Sunan Kalijaga

Ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan di Aljazair selama berpekan-pekan. Protes tak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga di Ibu Kota Aljier. Unjuk rasa itu dipicu keinginan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika untuk maju kembali dalam pemilihan presiden pada April mendatang. Karena itu, slogan gerakan tersebut pada mulanya adalah "laa lil ‘ahdah al-khamisah" atau "laa lil fathrah al-khamisah" (tidak untuk periode kelima). Mereka menolak pencalonan kembali Bouteflika, yang telah menjadi presiden selama empat periode atau sekitar 20 tahun.

Apalagi kondisi kesehatan lelaki 81 tahun itu sudah sangat lemah. Bahkan sudah enam atau tujuh tahun ia sama sekali tak berbicara kepada rakyatnya dan harus bolak-balik berobat ke luar negeri. Pencalonan kembali Bouteflika ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap rakyat. "Masak mayat dicalonkan jadi presiden," kata seorang warga Aljazair kepada saya.

Gerakan protes di Aljier bermakna sangat penting karena demonstrasi di Ibu Kota dilarang keras oleh undang-undang dengan ancaman hukuman yang cukup berat. Gerakan ini menandai keberanian rakyat melawan rezim yang berkuasa.

Namun mereka tak hanya menolak pencalonan kembali Bouteflika, tapi juga menyerukan "irhal" (enyahlah) dan "asy syab yurid isqad al-nidham" (rakyat ingin menjatuhkan rezim)-persis slogan-slogan Musim Semi Arab di Mesir, Tunisia, Suriah, dan lain-lain.

Beberapa hal bisa membantu menjelaskan kuatnya keinginan rakyat Aljazair menjatuhkan rezim Bouteflika. Pertama, persentuhan antarnegara Arab saat ini sangat besar. Sejak adanya televisi satelit, "kebudayaan Arab baru" mulai lahir, yaitu kebudayaan yang "menyatukan" Arab kendati terpisah oleh kenyataan negara-bangsa sejak berakhirnya Perang Dunia I dan II. Pan Arabisme secara politik, menurut Andrew Hammond, gagal tapi secara kultural ternyata tidak. Penularan apa yang terjadi di Tunisia, Mesir, Yaman, Bahrain, dan lain-lain-yang disebut Musim Semi Arab-mudah sekali terjadi di negara Arab lain, termasuk Aljazair. Apalagi media baru, terutama media sosial, makin memperkuat kemudahan persentuhan ini.

Kendati ditakut-takuti bahwa apa yang terjadi di Suriah atau Yaman bisa menimpa Aljazair, rakyat tetap maju dan bergerak. "Hadzihi al-jazair, walaysat suriah" (Kami Aljazair, bukan Suriah), demikian para demonstran berteriak dalam unjuk rasa yang tergolong "damai" itu bila dibandingkan dengan demonstrasi Musim Semi Arab lainnya. Di samping itu, mereka tentu mengikuti apa yang terjadi di negara tetangga, Tunisia. Negeri itu berhasil menjungkalkan rezim kuat Zainal Abidin bin Ali sekaligus berhasil melewati masa transisi dengan membanggakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, faktor media sosial yang mengubah alur dan sumber informasi. Alur dan sumber informasi menjadi tak mudah dikontrol. Sementara dulu media-media seperti Al-Nahar, Al-Khabar, dan Al-Syuruq menjadi sumber utama informasi rakyat, sekarang sumber informasi itu datang dari mana saja. Dulu alur informasi berasal dari rezim kepada rakyat melalui media-media konvensional itu. Sekarang semua rakyat berpotensi menjadi sumber dan penulis sekaligus konsumen berita. Diperkirakan hampir semua warga di kota-kota di Aljazair sudah "melek" media sosial, terutama anak-anak muda.

Rezim Bouteflika tentu tak akan mudah lagi mengontrol pengetahuan rakyat tentang mereka. Media sosial sepertinya akan menjadi pilar utama dalam gerakan protes perubahan di Aljazair ini, sebagaimana di Mesir dan Tunisia. Tapi apakah rakyat Aljazair juga akan mengucapkan "syukran laka ya Fesbuk" (Terima kasih, Facebook) sebagaimana rakyat Mesir mengucapkan itu setelah berhasil menjatuhkan Mubarak, itu soal lain.

Ketiga, keadaan ekonomi dan politik Aljazair beberapa tahun terakhir secara umum memburuk. Modernisasi yang digalang Bouteflika selama dua dekade terakhir tidak cukup berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai. Apalagi memburuknya ekonomi dunia juga berpengaruh terhadap harga minyak. Kebutuhan bahan pokok dikabarkan juga naik, sementara korupsi kroni-kroni rezim Bouteflika luar biasa. Aljazair termasuk negara paling korup di dunia. Dan, yang penting, lapisan pemuda terdidik yang menganggur di negeri itu juga semakin tebal. Mereka inilah salah satu pilar demonstrasi kali ini. Perjuangan panjang para aktivis politik dan hak asasi manusia, keadaan yang buruk, dan media sosial berakumulasi bagi lahirnya gerakan ini.

Di sisi lain, kebebasan politik di Aljazair sangat terbatas. Sangat sulit untuk membuat terobosan perubahan melalui bilik suara karena partai-partai oposisi "dimandulkan" oleh lingkaran rezim yang berkuasa. Partai berkuasa Jabhah al-Tahrir seperti sendirian di medan laga, meski ada sekitar 40 partai politik di sana. Sumber-sumber ekonomi dikuasai segelintir elite, terutama orang kuat di partai berkuasa, para jenderal, dinas intelijen, dan tentunya keluarga besar Bouteflika.

Jatuhnya Bouteflika, jika terjadi, tak otomatis berarti jatuhnya rezim karena kekuasaan di Aljazair, baik politik, ekonomi, maupun militer, dikuasai oleh lingkaran elite di atas. Tapi rakyat sudah tahu itu semua dan mengarahkan tuntutan bukan hanya ke Bouteflika, tapi juga kepada anasir-anasir rezim ini secara keseluruhan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.