Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyelamatkan Sepak Bola Kita

Oleh

image-gnews
Gabungan suporter Indonesia berunjukrasa di depan gerbang hotel tempat berlangsungnya Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 20 Januari 2019. Mereka menuntut agar Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk Polri menangkap para pejabat di organisasi PSSI yang terlibat dalam praktek pengaturan skor di liga Indonesia. Johannes P. Christo
Gabungan suporter Indonesia berunjukrasa di depan gerbang hotel tempat berlangsungnya Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 20 Januari 2019. Mereka menuntut agar Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk Polri menangkap para pejabat di organisasi PSSI yang terlibat dalam praktek pengaturan skor di liga Indonesia. Johannes P. Christo
Iklan

Langkah Satuan Tugas Antimafia Bola Kepolisian Republik Indonesia menetapkan status tersangka untuk pelaksana tugas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Joko Driyono, harus diberi acungan jempol. Tindakan itu tak hanya membongkar peran salah satu pemain kunci dalam jejaring mafia pengaturan hasil pertandingan, tapi juga membuka peluang untuk mengubah kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional kita.

Polisi menuding Joko menghalang-halangi penyidikan karena dia memerintahkan anak buahnya menghilangkan dokumen pengaturan hasil pertandingan di Liga Indonesia 1, 2, dan 3. Selain melawan hukum, tindakannya mengindikasikan upaya menutup peran pihak lain dalam skandal mafia bola di negeri ini. Aparat penegak hukum tak boleh berhenti pada figur Joko dan harus berupaya membongkar keterlibatan aktor-aktor lain dalam jejaring Joko.

Peran Joko Driyono dalam dugaan pengaturan hasil pertandingan di Indonesia sebenarnya sudah lama tercium. Pada Liga Super 2009/2010, misalnya, Joko selaku pengelola PT Liga Indonesia berperan aktif mengubah jadwal pertandingan Persebaya melawan Persik Kediri sampai tiga kali. Perubahan jadwal itulah yang membuat Persebaya dinyatakan kalah dan terlempar ke divisi bawah. Dengan hasil itu, peserta liga lainnya, Pelita Jaya, lolos dari lubang degradasi. Kita semua tahu Pelita Jaya ketika itu dimiliki keluarga Bakrie dan Joko pernah menjadi manajernya.

Penyidikan polisi atas sepak terjang Joko Driyono itu tentu membuat harapan publik membubung tinggi. Para pencinta sepak bola berharap polisi mampu membongkar motif yang lebih besar di balik pengaturan hasil pertandingan liga sepak bola di Indonesia. Banyak indikasi yang menunjukkan keterkaitan kasus-kasus ini dengan permainan bandar-bandar judi internasional, misalnya.

Pada saat yang sama, penetapan status tersangka untuk Joko Driyono membuka peluang bagi upaya perombakan total di PSSI. Joko harus legawa melepas kursinya sebagai pelaksana tugas ketua umum. Jangan meniru preseden buruk di masa lalu, ketika Ketua Umum PSSI waktu itu, Nurdin Halid, ngotot memimpin dari balik terali besi.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kongres luar biasa PSSI yang akan digelar pasca-pemilihan presiden dan anggota legislatif, 17 April nanti, harus dimanfaatkan semua pihak untuk membersihkan organisasi induk sepak bola kita ini dari praktik korupsi. Memilih ketua umum baru saja tak cukup jika jajaran kepengurusannya masih diisi orang-orang dengan rekam jejak tercela. Tanpa PSSI yang bersih, mustahil sepak bola Indonesia bisa berprestasi.

Prestasi buruk tim sepak bola Indonesia saat ini jelas terkait erat dengan runyamnya kepengurusan PSSI. Tahun lalu, tim Garuda babak-belur di fase grup Piala Konfederasi Asia Tenggara (AFF), keok oleh Vietnam, yang baru membentuk tim nasional pada awal 1990-an.

Penting disadari bahwa reformasi sepak bola nasional adalah tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Pemilik klub dan kepala daerah tak boleh lagi menyogok pengawas pertandingan untuk memenangkan timnya. Para wasit dan hakim garis juga harus berkomitmen menjaga integritas masing-masing. Jangan lupa, pertandingan yang penuh kecurangan berpotensi menyulut konflik antarsuporter fanatik dan memicu kerusuhan sosial. Jika kondisi saat ini tak segera dibenahi, sepak bola Indonesia bakal makin terpuruk dan kian sulit diselamatkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

20 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


22 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

28 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

32 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

47 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

48 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.