Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratu Anne dan Kedua Perempuan di Sisinya

image-profil

Oleh

image-gnews
Film The Favourite. situs IDMB
Film The Favourite. situs IDMB
Iklan

Di dalam tubuh Ratu Anne bukan hanya ada penyakit pirai (pembengkakan di sendi-sendi tulang kaki), encok dan darah tinggi. Tetapi dia juga rendah diri karena merasa tidak cukup jelita; dia merasa tak percaya diri dengan kemampuannya memerintah Inggris di awal abad 18 ketika negaranya tengah bertempur dengan Prancis, dan pada dasarnya dia lebih bergairah bercengkerama dengan perempuan daripada dengan lelaki.

Maka tak heran jika Ratu Anne (diperankan dengan luar biasa oleh Olivia Colman) sangat tergantung pada Duchess of Malborough yang dikenal sebagai Sarah Churcill (Rachel Weisz). Tugas Sarah bukan sekedar mendorong kursi roda, karena kaki sang Ratu didera pirai yang semakin parah, tetapi juga menasehati berbagai hal dari soal domestik istana hingga soal undang-undang dan keputusan Ratu untuk meneruskan perang dengan Prancis atau damai. Sedemikian pentingnya Sarah, seluruh istana mahfum bahwa kekuasaan yang nyaris tak terbatas ada di tangan Sarah karena sering kali sang Ratu patuh pada keinginan Sarah.

Datanglah sang sepupu yang tak kalah jelita. Abigail Masham, seorang Baronnes Masham yang keluarganya jatuh miskin akibat utang yang kemudian dijual sang ayah kepada siapa saja yang mau membelinya. Abigail yang semula bekerja sebagai pembantu istana dengan lihai mampu menarik perhatian sang Ratu. Dia menyiapkan obat herbal bagi seluruh persendian Ratu yang bengkak. Sarah murka dengan kelancangan Abigail yang menembus ruang-ruang pribadi sang Ratu. Ternyata herbal itu ampuh. Sang Ratu tak merasa kesakitan. Jadilah Abigail ikut mendampingi Sarah membantu kegiatan sehari-hari Ratu Anne. Hingga dia mampu mencuri semua teknik Sarah dalam meladeni Ratu, termasuk memuaskannya secara seksual. Pada satu saat, Abigail berhasil mendepak Sarah dari sisi sang Ratu dan bahkan dari istana.

Film The Favourite adalah sebuah perjalanan panjang penulis skenario dan penggagas Deborah Davis. Dia mengaku sudah menulisnya sejak tahun 1998 dengan judul asli The Balance of Power. Dengan menggunakan berbagai sumber pustaka, salah satunya buku karya Winston Churchill yang menulis tentang nenek moyangnya the Duke Marlborough yang menikah dengan Sarah Churchill. Isi buku itu salah satunya menceritakan hubungan unik ketiga perempuan ini dan bagaimana mereka saling memanipulasi untuk bertahan. Bagian inilah yang kemudian menjadi fokus dari skenario film ini. Produser Ceci Dempsey sangat tertarik dengan gagasan Deborah Davis, tetapi saat itu sulit memperoleh dana dari investor karena isi cerita yang secara terbuka menceritakan kisah hubungan 3 perempuan lesbian sementara tokoh-tokoh lelaki hanya sekedar pendukung. Baru beberapa tahun silam proyek ini mendapatkan dukungan finansial dengan perkembangan sosial dan politik yang terjadi di berbagai negara -negara Barat.

Yang menarik dari penggarapan film ini, meski mengambil tema periode abad 18, sutradara Yorgos Lanthimos (Dogtooth, 2009; Lobster, 2015; The Killing of a Sacred Deer, 2017) tetap terasa kontemporer karena musik yang justru ‘anti-klasik’ , lebih eksperimental. Kostumnya pun sengaja dibuat kontras, para lelaki justru berdandan penuh dengan pupur putih dan gincu super merah, sementara para perempuan minim polesan. Bahkan Sarah sesekali mengenakan pakaian maskulin saat latihan menembak.

Tentu saja ini semua adalah upaya Deborah Davis dan sutradara Yorgos menggunakan lisensi kreatif mereka, karena di dalam bukus sejarah resmi tak pernah dijelaskan secara terbuka tentang hubungan Ratu Anne dengan kedua asisten perempuannya yang bersaing memperoleh kekuasaan dengan menggunakan seks.

Aktris Olivia Colman tampil bagaikan dinamit. Setelah dia memperoleh berbagai kemenangan dalam mini seri The Night Manager (2016), Colman berhasil menampilkan seluruh spektrum emosi Ratu Anne yang emosional, rendah diri, mudah tersinggung sekaligus penuh gairah seks. Rachel Weisz dan Emma Stone juga mampu mengimbangi kedahsyatan Colman. Kontras karakter mereka terlihat ketika sang Ratu selalu memperlakukan 17 kelinci piaraannya di kamarnya seperti anaknya, Abigail langsung sigap memahami sang ratu dan ikut-ikutan memuja muji 17 'anak' Ratu. “Mereka adalah pengganti anak-anakku yang hilang, sebagian tewas keguguran di dalam perutku; sebagian sempat lahir tapi tak bertahan lama,” kata Ratu Anne dengan suara bergetar. Sementara Sarah, karena sudah lama berhubungan dengan sang Ratu menjadi jauh keras, galak, realistis dan terkadang sangat kasar saat menghalau halusinasi Ratu Anne.

Hal lain yang perlu dipelajari para pencipta (film, sastra, tari, teater) kita adalah Yorgos jarang menampilkan tokoh yang sangat baik atau sangat jahat. Tokoh-tokoh Yorgos semua mengandung masalah sehingga mereka semua tak pernah hitam atau putih. Semuanya menjengkelkan sekaligus membuat kita ingin membela mereka. Mereka adalah orang-orang yang mencoba bertahan dan akan melakukan apa saja agar bisa tetap hidup. Film Dogtooth yang menggemparkan itu juga salah satu film Yorgos yang meledak dan dipuji para kritikus karena tokoh-tokohnya yang eksentrik itu tidak muncul hanya sekedar untuk shock value.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kalangan sineas festival, nama Yorgos sudah menjadi ‘langganan’. Film Lobster (2015) terpilih Jury Prize dalam Festival Film Cannes 2015. Bahwa selama musim festival film 2019 The Favourite berkali-kali memperoleh nominasi dan penghargaan, dan bahkan Academy Awards tahun ini mengganjarnya dengan 10 nominasi termasuk Film Terbaik menunjukkan betapa Yorgos Lanthimos (45 tahun) adalah sutradara generasi baru yang sudah menembus Hollywood tetapi akan menyegarkan atau bahkan menggebrak film-film Hollywood yang sudah terlalu formulaik.

THE FAVOURITE

Sutradara: Yorgos Lanthimos

Skenario: Deborah Davis dan Tony McNamara

Pemain: Olivia Colman, Emma Stone, Rachel Weisz, Nicholas Hoult, Joe Alwyn

Produksi: Scarlet Films, Arcana, Film4 Productions, Waypont Entertainment

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.