Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unicorn

image-profil

Oleh

image-gnews
Massa yang menamakan diri Komunitas Blogger Milenial (KBM) membawa berbagai atribut saat menggelar aksi Save Unicorn, di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019. Dalam aksinya, mereka juga membawa boneka berbentuk unicorn. TEMPO/Amston Probel
Massa yang menamakan diri Komunitas Blogger Milenial (KBM) membawa berbagai atribut saat menggelar aksi Save Unicorn, di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019. Dalam aksinya, mereka juga membawa boneka berbentuk unicorn. TEMPO/Amston Probel
Iklan

Toriq Hadad*
@thhadad

Binatang apa sebenarnya unicorn, yang tiba-tiba nyelonong masuk ke panggung debat kedua calon presiden kita, pekan lalu?

Konon, hewan ini sejenis kuda. Namun bukan kuda yang biasa ditunggangi para hartawan. Unicorn lebih mirip seperti kuda poni dengan satu tanduk di kepala. Bahasa Latinnya unus cornu, yang berarti satu tanduk. Bila diusut lebih jauh, kata itu milik orang Yunani kuno, yakni monokeros, yang juga berarti satu tanduk.

Kalau banyak yang tidak kenal dengan unicorn, kita maklumi saja. Hewan itu hanya hidup dalam legenda dan mitos. Kendati bukan hewan beneran, mitos di sekitar unicorn ini menghebohkan. Darah dan tanduknya digosipkan bisa mendatangkan kekuatan mistis. Di dunia Barat, tanduknya dipercaya bisa menetralkan racun, mengobati segala penyakit.

Kata unicorn gampang membuat orang tertipu. Propaganda keampuhan khasiat tanduk unicorn itu menciptakan "pasar" dan menarik minat pedagang yang curang. Mereka memburu narwhal, sejenis ikan paus bermoncong runcing yang hidup di Kanada dan Greenland. Moncong runcing narwhal mereka jual sebagai tanduk unicorn. Sampai abad pertengahan, tanduk unicorn yang sangat mahal itu menjadi buruan bangsawan dan kaum high-class. Padahal yang mereka beli hanyalah moncong runcing narwhal atau taring panjang walrus yang hidup di Arktika.

Kendati hanya hidup di alam khayalan, unicorn dipakai sebagai "binatang resmi" Skotlandia sejak 1300-an. Kenapa? Sebab, itu merupakan simbol perlawanan pada Inggris, yang memakai singa sebagai "binatang nasional" mereka. Orang Skotlandia percaya pada mitos bahwa unicorn-terkadang digambarkan berkaki kuda dan berekor singa-merupakan musuh abadi singa. Pada 1296, sejarah mencatat Kerajaan Inggris menyerbu Skotlandia. Perang terjadi dan baru berakhir dengan kemerdekaan Skotlandia pada 1328.

Riwayat unicorn memang penuh tipu-tipu dan berlumuran darah. Namun mengapa unicorn yang dipilih sebagai sebutan start-up (perusahaan rintisan bidang digital) yang memiliki nilai perusahaan (valuasi)

US$ 1 miliar?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaan ini saya lempar pada teman-teman saya. Hampir semua tahu istilah ini, tapi banyak yang gagal menjawab tepat. Saya juga termasuk yang tidak tahu. Menurut Minda Zetlin, co-author The Geek Gap, istilah ini dipakai lantaran jarang ada start-up yang valuasinya menembus US$ 1 miliar dalam waktu relatif singkat. Capaian luar biasa itu seperti mitos, sama halnya dengan unicorn.

Saya kira analogi ini kurang pas. Binatang unicorn tak pernah ada, hanya mitos belaka. Adapun start-up unicorn benar-benar ada. Namun buat apa terlalu serius kalau sang penemu istilah ternyata pakai ilmu coba-coba? Aileen Lee, yang mendirikan perusahaan investasi Cowboy Ventures, pada 2013 kesulitan menyebut start-up yang menembus valuasi

US$ 1 miliar kurang dari sepuluh tahun. Pada mulanya, Lee memakai istilah home run atau mega hit.

Dua istilah ini ternyata "tidak laku". Tak ada yang mau mengikuti Lee. Kedua istilah itu tidak menunjukkan betapa langka start-up yang mampu mencapai valuasi sekitar Rp 14 triliun-dalam nilai rupiah sekarang. Begitu Lee melempar kata unicorn dalam blog-nya, kata itu langsung populer. Unicorn mewakili kelangkaan start-up yang mencapai prestasi ajaib bagai mitos. Persentase start-up yang mampu bertahan hidup hanya 0,07 persen.

Jadi, ketika unicorn masuk ke panggung debat calon presiden, persoalannya bukan sekadar kenal atau tidak kenal dengan istilah itu. Yang terpenting bagi kelompok milenial dan pelaku bisnis digital, kebijakan siapa yang terbaik dan memberi angin segar pada dunia bisnis baru ini.

*Wartawan Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.