Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Untung-Rugi Tuan Rumah Olimpiade

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Kembang api menyala setelah api Olimpiade dinyalakan saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, 9 Februari 2018. AP
Kembang api menyala setelah api Olimpiade dinyalakan saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, 9 Februari 2018. AP
Iklan

LANGKAH pemerintah ikut meramaikan bursa pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032 sesungguhnya sesuatu yang wajar. Namun mimpi menyelenggarakan perhelatan internasional ini perlu bersandar pada perhitungan matang.

Berkaca pada pengalaman banyak negara, persiapan menjadi tuan rumah Olimpiade mesti dikerjakan jauh sebelumnya. Apalagi penentuan tuan rumah dilakukan delapan tahun sebelum Olimpiade diselenggarakan. Itu sebabnya, setelah Duta Besar Indonesia di Swiss, Muliaman Hadad, resmi menyampaikan keinginan Presiden Joko Widodo kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, pemerintah mesti berbenah dari sekarang.

Menyelenggarakan pesta olahraga dengan skala lebih besar daripada Asian Games bukan pekerjaan ringan. Bukan cuma kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia, IOC mewajibkan negara tuan rumah menggelar pesta olahraga yang ramah lingkungan. Dengan tingkat polusi udara rata-rata 42,2 mikrogram per meter kubik, sulit rasanya pemerintah menjagokan Jakarta sebagai tuan rumah. Angka ini jauh di atas standar baku mutu yang ditetapkan WHO, yakni 25 mikrogram per meter kubik. Namun memilih kota selain Jakarta bukan persoalan mudah.

Yang harus diperhatikan adalah kalkulasi untung-rugi dalam jangka panjang. Untuk menyiapkan proposal penawaran ke IOC saja, pemerintah mesti menyiapkan rata-rata US$ 50-100 juta. Tokyo bahkan menelan kerugian US$ 150 juta saat mengikuti proses bidding Olimpiade 2016-yang kemudian dimenangi oleh Rio de Janeiro. Angka itu baru untuk membayar biaya konsultan dan event organizer.

Biaya penyelenggaraan pertandingan bahkan jauh lebih mahal lagi. Beijing, misalnya, harus menggelontorkan dana US$ 42 miliar saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Adapun Olimpiade Athena 2004 menguras kocek hingga US$ 15 miliar. Setelah terpilih sebagai tuan rumah, sejumlah kota tersebut masih harus membangun jalan, memperbaiki bandara, sarana transportasi dalam kota, hingga akomodasi para atlet, yang bisa menelan biaya US$ 5-50 miliar.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ribuan sponsor, media, dan penonton yang membeludak sebelum dan sesudah Olimpiade berlangsung memang berpotensi mendatangkan pendapatan. Namun dampak penyelenggaraan Olimpiade kerap tak sebanding dengan manfaat ekonomi yang ingin dicapai. Penciptaan lapangan kerja sering tak sesuai dengan harapan. Tak sedikit lowongan yang ditawarkan jatuh kepada mereka yang sebelumnya telah memiliki pekerjaan sehingga tidak menurunkan angka pengangguran.

Pendapatan tuan rumah juga tak sebanding dengan pengeluaran. Dengan menggelontorkan duit US$ 16 miliar, Olimpiade Rio de Janeiro hanya mengeruk pendapatan US$ 1 miliar. Bahkan tak sedikit kota-kota penyelenggara Olimpiade terjebak utang. Sejumlah fasilitas Olimpiade Athena yang dibangun dari utang bahkan menyeret Yunani ke jurang kebangkrutan. Satu-satunya yang berhasil menangguk keuntungan hanya Olimpiade Los Angeles 1984. Itu pun dengan catatan: hampir semua infrastruktur yang dibutuhkan telah tersedia.

Pemerintah mesti sadar kesuksesan tuan rumah Asian Games 2018 bukanlah ukuran keberhasilan untuk menyelenggarakan pesta olahraga yang lebih akbar. Apalagi bila ikhtiar itu hanya untuk menuruti gengsi semata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

25 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

44 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.