Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macron dan Rembuk Akbar Nasional

image-profil

image-gnews
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]
Iklan

Jean-Charles Berthonnet
Duta Besar Prancis untuk Indonesia

Setelah terbitnya artikel "Macron dan Demonstrasi" oleh Poltak Partogi Nainggolan di Koran Tempo edisi 22 Januari 2019, saya bermaksud menanggapi sejumlah pertanyaan yang muncul dalam artikel tersebut.

Pertama, mengapa Prancis berunjuk rasa? Dalam beberapa bulan terakhir, di Prancis terjadi sejumlah demonstrasi yang disebut sebagai "gerakan rompi kuning". Gerakan ini lahir dari berbagai ungkapan ketidakpuasan yang meminta tuntutan-tuntutan sosial sebagian rakyat Prancis didengar. Terkadang gerakan ini diwarnai dengan kekerasan.

Sejak awal masa jabatannya pada Mei 2017, Presiden Macron meluncurkan berbagai reformasi ambisius di bidang fiskal, ekonomi, dan sosial, yang bertujuan mengubah ekonomi Prancis, terutama dengan meringankan beban pajak dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi dunia usaha. Beberapa langkah untuk meringankan tekanan fiskal ini tetap harus diimbangi dengan kenaikan pajak lain. Ada pula keinginan mewujudkan komitmen Prancis untuk turut serta dalam perang melawan perubahan iklim.

Demonstrasi tersebut bertolak dari keputusan untuk menaikkan pajak bahan bakar minyak, khususnya solar, yang digunakan secara luas oleh para pengendara mobil di sana. Kenaikan pajak yang didukung oleh mayoritas partai politik tersebut bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan lain, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Iklim Paris.

Namun, bagi sebagian masyarakat, kenaikan pajak itu memperburuk kondisi sosial dan keuangan mereka yang rapuh. Hal tersebut memicu unjuk rasa spontan, juga pemblokiran beberapa jalan tol, atau bundaran jalan. Aksi-aksi ini diprakarsai oleh kelompok-kelompok kecil independen. Demonstrasi tersebut juga turut memicu berbagai macam bentuk ekspresi ketidakpuasan, yang terkadang disertai pula dengan kekerasan.

Kedua, bagaimana reaksi pemerintah Prancis? Presiden Macron mempertimbangkan tuntutan keadilan, pengakuan, dan perbaikan pengupahan dan ingin menanggapinya dengan cepat. Kebijakan-kebijakan "darurat" yang telah diambil oleh pemerintah merupakan jawaban atas harapan jangka pendek yang disampaikan oleh pengunjuk rasa. Pembatalan kenaikan pajak bahan bakar minyak, kenaikan tunjangan kerja (tunjangan sosial untuk melengkapi gaji para pegawai dan pekerja independen berpenghasilan rendah), dan pembebasan pajak uang lembur diharapkan dapat memperbaiki tingkat kehidupan seluruh masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebijakan tersebut tidak mempersoalkan strategi ekonomi global kami yang bertujuan meningkatkan daya saing perusahaan Prancis dan membenahi keuangan negara jangka menengah. Dinamika ini akan terus berlanjut selama 2019 dengan berbagai paket reformasi asuransi tunakarya, aparatur sipil negara, dan pensiun.

Menghadapi "gerakan rompi kuning" ini, pemerintah mengerahkan aparat keamanan secara besar-besaran dengan melibatkan 80 ribu polisi di seluruh wilayah Prancis untuk membatasi kekerasan dan melindungi hak berdemonstrasi melawan mereka yang malah melihat kesempatan untuk merusak. Di Paris pada pekan lalu, ribuan orang berkumpul untuk mengecam kekerasan tersebut dan menyatakan bahwa "gerakan rompi kuning" tidak mewakili sebagian besar rakyat Prancis. Dari hasil pemilihan parlemen Eropa pada Mei 2019, kami akan mengetahui apakah ada partai politik yang akan mendapat keuntungan dari ketidakpuasan ini.

Ketiga, rembuk nasional macam apa yang diinginkan Presiden Macron? Pada 13 Januari lalu, Presiden mengajak rakyat Prancis merundingkan berbagai isu penting yang berkaitan dengan masa depan kami. Beliau meluncurkan Rembuk Akbar Nasional (Grand Débat National) yang belum pernah ada dan akan dilaksanakan hingga 15 Maret mendatang. Presiden ingin mengajak segenap bangsa Prancis turut serta dalam rembuk akbar ini, bukan hanya dengan segelintir pengunjuk rasa.

Rembukan tersebut tidak bermaksud mempertanyakan program yang telah membawa Macron terpilih untuk menduduki tampuk kekuasaan, tapi menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang muncul dalam beberapa pekan terakhir. Tema-tema yang akan dibahas meliputi masalah perpajakan, tata kelola negara, dan pemerintah daerah, serta transisi ekologi dan institusi negara. Hasilnya akan disampaikan oleh Presiden pada April nanti dan akan membantu merumuskan kontrak baru bagi bangsa, memberikan kerangka aksi pemerintah dan parlemen, serta menegaskan posisi Prancis di lingkup Eropa dan internasional.

Rembuk tersebut juga akan membantu rakyat Prancis mengatasi kondisi saat ini demi memelihara nilai-nilai demokrasi dan keterbukaan terhadap dunia luar sembari memahami dan mempertimbangkan pesan-pesan dan sinyal-sinyal yang dikirim oleh "rompi kuning" dan lapisan-lapisan sosial yang mendukung mereka.

Periode yang dilalui oleh negara kami ini menunjukkan pentingnya memperkuat kembali demokrasi dan kewarganegaraan. Rembukan tersebut mencerminkan kesolidan institusi-institusi negara yang mampu mendengarkan tuntutan sosial rakyat Prancis dan menanggapinya melalui rembuk akbar nasional yang baru pertama kali ini terjadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

25 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.