Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Dinasti Petinggi Partai

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Iklan

ADA hal penting yang terlewatkan dalam keramaian menjelang Pemilihan Umum 2019. Ketika seluruh konsentrasi publik terserap pada persaingan dua calon presiden, para petinggi partai politik tanpa malu berlomba-lomba memboyong anak dan istrinya menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilu legislatif yang digelar bersamaan dengan pemilihan presiden nanti.

Sulit untuk abai bahwa langkah para petinggi partai itu berpeluang membentuk dinasti politik dalam lembaga legislatif. Politik kekerabatan akan melahirkan sistem patrimonial, yang mengutamakan regenerasi politik berdasarkan ikatan genealogis ketimbang merit system. Padahal pemilu semestinya menjadi ajang kompetisi bagi para kader partai terbaik untuk membangun kepercayaan konstituen agar bisa terpilih menjadi wakil mereka di DPR. Penempatan anggota keluarga sekaligus mencerminkan tersumbatnya kaderisasi organisasi di partai politik.

Ada sembilan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang memiliki hubungan kekerabatan dengan para ketua umum partai politik pada pemilu kali ini. Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengajak istri dan tiga anaknya. Selain itu, terdapat Puan Maharani, Edhie Baskoro Yudhoyono, Prananda Surya Paloh, dan Ravindra Airlangga, putra Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ada lagi Yuri Kemal Fadlullah, anak Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, yang akan bertarung di Jakarta.

Para calon legislator harus memiliki pengetahuan politik yang baik. Merekalah yang akan menjalankan fungsi legislasi di DPR selama lima tahun ke depan. Sudah seharusnya yang terpilih adalah mereka yang merintis karier politik dan bukan semata-mata bermodal "jatah" ketua umum partai demi melanggengkan dinasti. Meski tak melanggar aturan, main jatah di daerah pemilihan akan membuat kader yang memiliki kompetensi lebih baik tersingkir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sistem demokrasi yang sehat, partai politik harus menjalankan fungsi kaderisasi. Kader yang meniti karier lebih lama di partai politik cenderung memiliki pengetahuan politik dan tata negara yang lebih memadai ketimbang kemampuan instan anak dan istri para petinggi partai. Semua kader harus mendapat kesempatan yang sama untuk bersaing menuju Senayan.

Ketika daftar pemilih tetap sudah diketok Komisi Pemilihan Umum, partai politik peserta pemilu mesti didorong agar membuka jati diri dan rekam jejak para calon legislator yang mereka usung. Upaya ini menjadi sebuah keharusan, karena perilaku menutup diri ini menggejala di banyak partai. Survei Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) pada Oktober tahun lalu menyebutkan hampir separuh calon legislator enggan mempublikasikan riwayat hidup secara rinci di laman KPU. Mereka berasal dari Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Sikap serupa juga ditemukan di Partai Garuda, Partai Berkarya, dan Perindo.

Di luar keterbukaan informasi, publik yang memiliki hak pilih harus juga bersikap terhadap para calon yang berpotensi melahirkan dinasti politik. Jangan pilih mereka yang maju menjadi wakil rakyat tanpa catatan prestasi dan hanya bermodal politik kekerabatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.