Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rorschach

image-profil

Oleh

image-gnews
Ilustrasi pembukaan kotak suara.  ANTARA/M Rusman
Ilustrasi pembukaan kotak suara. ANTARA/M Rusman
Iklan

Kita hidup dalam zaman demokrasi dan superhero. Keduanya berlawanan, tapi mungkin saling bertaut. Kita hidup dalam masa kotak suara bersahaja diantre di TPS dan adegan superseru, supergemuruh, dan superkhayal dalam Infinity Wars di layar TV. Masing-masing kita bicarakan dengan akrab, kadang-kadang sengit, sesekali geli.

Kita tahu demokrasi bukan tempat untuk Batman, Superman, Thanos, Wonder Woman, dan semua makhluk fiktif yang tak lazim dalam kemampuan berkelahi dan model celana itu.

Para superhero memukau. Sementara itu demokrasi, bila telah berjalan “normal”, bisa membosankan. Dalam demokrasi, “super-” menandai anomali. Bahkan sebuah antithesis.

Setelah tak ada lagi revolusi sosialis, setelah sejarah sebagai peristiwa besar berakhir, tindakan heroik sangat jarang terjadi dalam hidup bersama, khususnya dalam politik. Yang ber­edar dan berkuasa: manusia rata-rata. Demokrasi dan kapitalisme membuat banyak hal dalam hidup jadi datar, kecuali bentuk perut.

Pada 1992, Francis Fukuyama menulis buku yang cemerlang meskipun isinya tak selalu bisa diterima: The End of History and the Last Man. Bukan, buku ini bukan hanya sebuah sorak-sorai untuk kemenangan demokrasi-liberal dan kapitalisme. Ada satu paragraf yang membuat kita merenung, agak murung. “Kemenangan” itu, “akhir sejarah” itu, bukan masa yang sepenuhnya menyenangkan:

Akhir sejarah akan merupakan sebuah masa yang menyedihkan. Perjuangan agar diakui, kesediaan mempertaruhkan nyawa untuk sebuah tujuan yang sepenuhnya abstrak, pergulatan sedunia yang menggugah keberanian, kemauan untuk nekad, kesemarakan imajinasi dan idealisme akan digantikan perhitungan ekonomi, usaha memecahkan soal-soal teknis yang tak henti-hentinya, perkara lingkungan dan pemuasan tuntutan konsumen yang makin canggih.

Itu memang suasana di masyarakat manusia yang disebut dalam buku Fukuyama sebagai “the last man”. Kata ini versi Inggris dari yang disebut Nietzsche—dalam karyanya yang termasyhur, Also Sprach Zarathustra—sebagai letzter Mensch.

Dalam terjemahan Indonesia, H.B. Jassin memilih kata “Manusia Purna” untuk pengertian itu—dan saya kira lebih tepat ketimbang terjemahan Inggris. Kata “purna” mengisyaratkan keadaan yang “rampung”, “usai”, tak akan ada peningkatan dan progresi.

Sebab letzter Mensch bisa juga disebut manusia jinak, tak punya lagi kreativitas, kering, dingin, tak punya imajinasi.

Zarathustra, sebuah sosok imajiner yang kadang-kadang seperti nabi, kadang-kadang seperti orang eksentrik, kadang-kadang bicara banyak sebagai si bijak, berkata:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awas! Akan tiba masanya manusia tidak lagi menembakkan panah hasratnya melampaui manusia dan tali busurnya tidak lagi dapat bergetar!….

Bumi pun sudah jadi kecil dan di atasnya melompat-lompat Manusia Purna, yang membikin kecil segalanya....

Bagi Zarathustra, Manusia Purna—yang tak mengenal cinta, tak terpesona bintang-bintang—adalah “manusia yang paling hina”. Ia gerak surut di tengah pasang naik kehidupan alam semesta. Ia tak mau melampaui apa-apa. “Kami telah temukan bahagia”—kata Manusia Purna.

Mungkin sebab itu datang percobaan, dalam imajinasi dan aksi, untuk lepas dari “masa yang menyedihkan” itu. Dalam imajinasi orang bikin para superhero yang ribut berantem dengan segala superteknologi. Dalam aksi sejumlah anak muda memasuki “perjuangan untuk diakui”, dengan “menembakkan panah hasratnya” melampaui manusia rata-rata: meninggalkan rumah orang tua yang borjuis dan beradab tapi membosankan, dan bergabung dengan gerakan teroris—sebuah “hijrah” yang kadang-kadang biadab.

Tapi yang terjadi sebuah lingkaran setan. Apa yang diubah? Para superhero hanya mengembalikan keadaan yang ter­ancam “yang-lain”, yang “bukan-kita”, yang diwakili tokoh-tokoh yang lebih ganjil lagi. Para pemuda “hijrah” juga demikian, dan membiarkan diri diperbudak dogma.

Tapi ada superhero yang autentik: Rorschach dalam komik Watchmen. Jagoan ini brutal dalam membalas ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, tapi ia mati sebelum kisah selesai.

Anak pelacur ini—seperti Bruce Wayne yang kaya raya dan jadi Batman—mengenakan topeng. Tapi maskernya dari kain buruk. Warnanya putih bercoreng hitam seperti tetesan tinta dalam alat tes psikologi yang disebut Rorschach. Hitam-putih itu menandai sikapnya yang membedakan “kami” dan “mereka” dengan mutlak—seperti para teroris atas nama agama. Tapi topeng itu juga mengisyaratkan, sebagaimana alat tes psikologi itu, bahwa ia sesuatu yang artinya hanya tafsiran masing-masing yang melihatnya. Ia, seperti manusia umumnya, sebuah misteri. Tak mudah dihakimi.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.