Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Retorika Prabowo

Oleh

image-gnews
Presidential hopeful Prabowo Subianto delivers a speech to Prabowo-Sandi volunteers at Istora Senayan, Jakarta, November 22, 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Presidential hopeful Prabowo Subianto delivers a speech to Prabowo-Sandi volunteers at Istora Senayan, Jakarta, November 22, 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

SEBELUM terlambat, tim kampanye calon presiden Prabowo Subianto sebaiknya segera menimbang ulang strategi dan gaya bahasa kandidatnya. Mendekati hari-H pemilihan umum empat bulan mendatang, gaya kampanye tim nomor 02 ini kian konfrontatif. Awal pekan lalu, Prabowo membakar semangat pendukungnya dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, dengan sesumbar: Indonesia bisa punah jika dia gagal terpilih menjadi presiden.

Retorika semacam itu sungguh berbahaya. Menempatkan diri sebagai mesiah, dan kubu lawan sebagai sumber masalah, hanya bakal memperuncing potensi konflik antar-pendukung di lapangan. Kompetisi politik, yang seharusnya berlangsung beradab, dengan cepat bisa berubah menjadi beringas dan brutal. Kedua kandidat, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, seharusnya berfokus menjelaskan kelebihan mereka jika mendapat mandat rakyat menjadi presiden. Bukan menakuti-nakuti khalayak soal apa yang terjadi jika mereka kalah.

Selain itu, gaya kampanye Prabowo bermasalah karena memunculkan konstruksi realitas lain yang berpotensi membuat publik gamang. Kita masih ingat: pada Oktober 2017, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat ini mengatakan ada kajian yang menyebutkan Indonesia akan bubar pada 2030. Belakangan terungkap, kajian yang dimaksud ada dalam sebuah novel belaka. Lontaran pernyataan semacam itu bisa jadi merupakan disinformasi yang didesain untuk membentuk "realitas alternatif" tanpa dukungan fakta yang memadai.

Ketika publik tak bisa bersepakat soal apa yang merupakan "fakta" dan mana yang "hoaks", manipulasi kesadaran pun bisa dengan mudah dilakukan. Ketika rujukan untuk hal yang faktual dikaburkan, khalayak pun dipaksa percaya kepada realitas yang paling sesuai dengan sudut pandangnya. Inilah yang oleh para ahli disebut sebagai era post-truth-era ketika kebenaran ilmiah terlampaui oleh keyakinan belaka.

Strategi kampanye semacam itu bukan hal baru. Dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sampai Presiden Brasil terpilih Jair Bolsonaro, semua menggunakan taktik serupa untuk memenangi pemilihan. Hasilnya adalah publik yang terbelah dan stabilitas politik yang terguncang. Pola kampanye semacam itu berdampak panjang meski pemilu sudah lama berakhir. Perpecahan yang terjadi di masyarakat sulit kembali disatukan.

Satu-satunya penangkal untuk kampanye disinformasi semacam itu adalah adanya akses pada rujukan fakta yang kuat dan kredibel. Untuk itu, keberadaan "wasit" yang punya otoritas dan legitimasi dalam menentukan "kebenaran" jadi teramat penting. Selain akademikus, pers punya peran ini. Karena itu, pernyataan Prabowo pada awal Desember lalu, yang menuding pers sebagai "antek yang hendak menghancurkan Indonesia" karena dinilai kerap menyebarkan kebohongan, amat disesalkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangan yang berulang-ulang dan sistematis atas media massa arus utama harus diwaspadai sebagai upaya menggerus modal sosial pers sebagai rujukan publik dalam mencari fakta. Tanpa pers yang tepercaya, manipulasi dan disinformasi lebih mudah terjadi. Tentu, pada saat yang sama, redaksi media dituntut terus memperbaiki akurasi dan kejernihan pemberitaannya.

Kita menginginkan kampanye yang bersih dari manipulasi dan disinformasi. Demokrasi baru bisa bekerja efektif jika rakyat mendapat informasi yang memadai dan dapat dipercaya. Karena itu, keberadaan fakta yang akurat teramat penting. Tanpa itu, kampanye politik hanya bakal menyuburkan kebencian dan permusuhan.

Perubahan gaya kampanye Prabowo Subianto berpotensi mengubah suasana kampanye menjadi lebih bernas dan berkualitas. Apalagi, sejauh ini, sejumlah lembaga survei memastikan basis pemilih Prabowo tak pernah bergeser dari angka 26-30 persen. Dalam beberapa survei yang dilakukan sejak awal tahun ini, elektabilitas politikus Gerindra ini tak bergeser jauh dari angka itu. Dengan jumlah pemilih mengambang-yang belum memastikan pilihannya-sebesar 12-16 persen, peluang Prabowo menyalip petahana sebenarnya masih terbuka lebar.

Tentu gayung harus bersambut. Ajakan untuk menolak cara-cara kampanye yang menebarkan ketakutan dan memanipulasi fakta seyogianya berasal dari kedua kubu calon presiden. Penyelenggara pemilu juga bisa berperan aktif mengawasi pola kampanye kedua kandidat. Badan Pengawas Pemilu bisa memberikan peringatan keras jika disinformasi terus disebarkan. Hanya dengan cara itu, pemilihan presiden bisa membawa harapan untuk Indonesia yang lebih baik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.