Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jari, Jarum, dan Garin Nugroho

image-profil

Oleh

image-gnews
utradara Garin Nugroho kembali menghadirkan karya film panjang terbaru berjudul
utradara Garin Nugroho kembali menghadirkan karya film panjang terbaru berjudul "Kucumbu Tubuh Indahku" (Memories of My Body). Film ini berhasil masuk dalam sesi bergengsi Orizzonti Competition, Venice Film Festival ke-75 yang akan berlangsung pada tanggal 29 Agustus-8 September 2018
Iklan

Tubuhnya tak pernah memberi nama pada dirinya sendiri; tak pernah membedakan gender lelaki, perempuan. Setiap kali ruhnya menggerakkan jari-jarinya, kakinya, matanya dan membentuk keindahan, maka saat itu Wahyu Juno akan menjadi penari yang menyatu dengan fitrahnya.

Wahyu Juno (diperankan dengan bagus oleh penari Rianto) bercerita menatap kamera, berbicara tak hanya dengan suara, tetapi juga dengan seluruh tubuhnya sekaligus sepasang matanya. Tentang masa kecilnya, tentang masa remaja dan tentang masa dewasa. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana sepanjang hidupnya, tubuh Juno  selalu menjadi pusat perhatian sekaligus pusat persoalan justru karena keindahannya.

Dan Juno dewasa pun membuka layar masa kecil: kita berkenalan dengan si kecil Juno (Raditya Evandra) yang tak pernah mengenal ibunya. Si Bapak begitu saja meninggalkannya dan membiarkan tetangganya yang mengurus Juno. Belakangan, melalui mulut salah seorang sanak, Juno baru mengetahui bapaknya dituduh terlibat dalam tragedi 1965. Tetapi itu semua bukan sesuatu yang dipahami si kecil Juno, seperti halnya dia juga tak paham mengapa setiap orang dewasa tertarik dengan gerak tubuhnya yang lentur. Sejak kecil, Juno satu-satunya lelaki di kampungnya yang dianggap layak untuk menjadi penari Lengger.

Menari Lengger. Ini nama yang biasa saja di masa lalu, tetapi jaman sekarang dianggap sebagai suatu ketidakwajaran. Lengger Lanang yang berasal dari Banyumas adalah sebuah tradisi yang sudah berabad-abad usianya yang pernah menjadi inspirasi dalam penulisan Serat Centhini. Garin dengan berani menampilkan Juno, sang protagonis sebagai penari Lengger, penari lelaki yang menari sebagai perempuan, dan tak jarang bersikap luwes seperti perempuan di luar panggung.

Tetapi Garin tidak sekedar menciptakan tokoh lelaki yang senang menari belaka. Garin juga memberi konteks bagaimana lingkungan dan tokoh-tokoh keluarga Juno sungguh ganjil sehingga sejak usia dini, Juno  sering menjadi saksi kekerasan. Adegan Sujiwo Tejo yang menyiksa pacar isterinya hingga darah si lelaki menyembur-nyembur itu disaksikan Juno kecil. Itu salah satu peristiwa yang menciptakan luka besar pada jiwa Juno, selain luka ditinggalkan Bapaknya.

Dari satu lelaki ke lelaki lain yang merasa memiliki dan menikmati tubuhnya, Juno tetap setia pada fitrahnya: dia seorang penari yang setia untuk mengikuti ruhnya yang menggerakkan tubuh. Bahwa ada bupati yang telanjur kesengsem padanya atau ada warok reog yang juga menganggap Juno sebagai teritorinya, sebetulnya Juno tahu dia tak pernah dimiliki siapapun, bahkan oleh orang tuanya.

Kali ini  karya Garin yang ditayangkan di Festival Film Venice adalah sebuah karya yang lebih naratif dibanding film-film sebelumnya. Dia  menyusun cerita dengan rapi meski tetap memberi ruang yang luas untuk interpretasi setiap karakter, setiap adegan dan bahkan pada setiap gerakan. Bukan hanya seksualitas Juno yang sengaja dibuat kabur, tetapi bahkan tokoh-tokoh lain semuanya berada di garis perbatasan.

Sutradara Garin Nugroho kembali menghadirkan karya film panjang terbaru berjudul "Kucumbu Tubuh Indahku" (Memories of My Body). Film ini berhasil masuk dalam sesi bergengsi Orizzonti Competition, Venice Film Festival ke-75 yang akan berlangsung pada tanggal 29 Agustus-8 September 2018

Ada beberapa jejak khas Garin yang mengingatkan pada film-film sebelumnya: seperti jari yang terluka oleh jarum jahit dan darah yang dihisap yang pernah tampil dalam film Cinta dalam Sepotong Roti (1991) dan Bulan Tertusuk Ilalang (1995). Bagi mereka yang memahami kosa kata filmografi Garin, akan tahu bahwa inilah  cara Garin menunjukkan sensualitas dan seksualias, selain kalimat “lubang dalam hidup” yang berulang-ulang disebut dan divisualkan melalui si kecil Juno yang kencing ke dalam  lubang tanah. Tapi yang lebih menarik lagi, seperti yang diperbincangkan di Ubud Writers and Readers  Festival 2018 pekan lalu, bukan hanya puteri Garin, Kamila Andini yang merasa sering ‘dituduh’ terpengaruh gaya sinematik ayahnya.  Kini justru sang Ayah yang terpengaruh bahasa sinematik anaknya. Misalnya adegan menari di atas tempat tidur dalam film ini jelas mengingatkan kita pada film The Seen and Unseen karya Kamila Andini – yang juga ditayangkan di Ubud Writers and Readers Festival ini—menjadikan adegan si kembar menari di tempat tidur sebagai bagian paling mengesankan dalam film itu.

Hal lain yang tak kalah penting adalah tokoh Juno dewasa yang penuh ekspresi menabrak 'tembok' antara dirinya dan penonton – atau istilahnya breaking the fourth wall—sehingga kita berhasil manut dengan ajakannya untuk menjenguk masa remajanya yang sensual sekaligus menyiksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi Garin, film terbarunya adalah "sebuah pernyataan sekaligus kritik". Dia ingin menyatakan bahwa persatuan maskulinitas dan femininitas adalah suatu hal yang wajar di negeri ini sejak berabad-abad lamanya. Garin menyadari betapa semakin berlebihan sikap masyarakat terhadap kesenian tradisional hingga terjadi pelarangan-pelarangan yang kemudian menghilangkan nama mereka sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia. Kritik Garin yang terasa keras di dalam film ini adalah bagaimana brutalitas terhadap tubuh (perempuan maupun lelaki) dianggap sebagai sesuatu yang lazim oleh masyarakat.

Film ini mungkin salah satu film Garin yang digarap dengan  baik, selain Daun di Atas Bantal, Rindu Kami Padamu, Opera Jawa, dan Setan Jawa. Di dalam film ini, meski dia kini memilih bertutur dengan sederhana, tapi Garin sengaja membuat berbagai adegan yang pasti akan melahirkan diskusi dan bahkan debat. Misalnya: mengapa para perempuan dalam film ini hampir semuanya menjengkelkan dan ke mana sang Ibu yang begitu dirindukan? Mengapa Garin tampak sangat menahan diri untuk menggambarkankan keintiman tokoh-tokohnya (yang tentu saja saya asumsikan karena penonton Indonesia semakin konservatif) dan mengapa bapak Juno  hanya digambarkan sekilas saja  sebagai korban 1965?

Tetapi, sekali lagi, saya bahagia tahun ini akhirnya menyaksikan sebuah film Indonesia yang digarap dengan serius yang isinya dan para tokohnya memberikan peluang untuk diperbincangkan dan diperdebatkan. Yang lebih penting lagi: Rianto adalah bintang baru yang layak diperhatikan dan akan berkembang menjadi aktor masa depan kita.

Kucumbu Tubuh Indahku (Memories of My Body)

Sutradara: Garin Nugroho

Skenario: Garin Nugroho

Pemain: Raditya Evandra, Muhammad Khan,  Rianto, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Whani Dharmawan, Endah Laras

Produksi: Four Colours Films

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.