Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Janji Manis buat Penyandang Disabilitas

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sudaryono memberikan keterangan pers seusai pertemuan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan perwakilan Penyandang Disabilitas Indonesia di Kertanegara, Jakarta, 4 Desember 2018. Calon Presiden Prabowo Subianto melakukan silatuhrahmi dan dialog bersama Perwakilan penyandang Disabilitas Indonesia dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sudaryono memberikan keterangan pers seusai pertemuan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan perwakilan Penyandang Disabilitas Indonesia di Kertanegara, Jakarta, 4 Desember 2018. Calon Presiden Prabowo Subianto melakukan silatuhrahmi dan dialog bersama Perwakilan penyandang Disabilitas Indonesia dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

Perhatian khusus yang diberikan dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kepada kaum difabel dalam peringatan hari penyandang disabilitas internasional, 3 Desember lalu, tak ada artinya jika kualitas hidup para penyandang disabilitas tak banyak berubah. Terlebih, janji mereka sesungguhnya mengulang retorika yang sama pada kampanye pemilihan presiden sebelumnya.

Awal pekan ini, di hadapan ratusan difabel di Bekasi, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo berjanji membangun pabrik khusus untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. Dia mengakui janji itu sudah ia sampaikan empat tahun lalu, tapi belum terwujud. Dua hari kemudian, giliran Prabowo yang menegaskan komitmennya untuk menciptakan kondisi hidup yang terhormat buat kaum difabel jika terpilih menjadi presiden.

Faktanya, akses bagi para difabel pada berbagai fasilitas publik sampai kini masih memprihatinkan. Kesempatan mereka untuk memperoleh pekerjaan formal, dan berbagai layanan yang dinikmati khalayak ramai, masih jauh dari ideal. Stigma bahwa kaum difabel tak bisa hidup setara masih jamak di benak banyak orang.

Padahal sudah ada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjamin hak para difabel. Dalam peraturan itu, hak penyandang disabilitas meliputi soal rehabilitasi, akses pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum, dan jaminan keamanan. Tapi, sejauh ini, pemerintah terkesan tak serius melaksanakan apa yang terdapat dalam undang-undang tersebut.

Kesan itu muncul karena hingga kini peraturan pendukung undang-undang tersebut tak juga terbit. Jika Presiden Joko Widodo benar-benar berencana membangun pabrik khusus untuk penyandang disabilitas, misalnya, tentu pembahasan peraturan untuk perusahaan yang mempekerjakan penyandang cacat bisa dipercepat. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri seharusnya segera duduk bersama agar keinginan Presiden terealisasi dalam waktu singkat.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nyatanya, pemerintah bergerak lamban. Sejauh ini baru delapan rancangan peraturan pemerintah untuk menjamin hak penyandang disabilitas yang sedang difinalkan. Padahal peraturan tersebut amat krusial guna melindungi dan menjamin hak kaum difabel yang terus diabaikan.

Bukan hanya di pusat, lemahnya dukungan terhadap kaum difabel juga terasa di level pemerintah daerah. Dari lima ratus lebih kabupaten atau kota di Indonesia, baru 18 daerah yang sudah menerbitkan peraturan khusus untuk melindungi hak penyandang disabilitas. Di Jakarta saja, sebagian besar jembatan penyeberangan orang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas. Padahal jumlah penyandang disabilitas di Ibu Kota mencapai 10 persen dari populasi Jakarta.

Perhatian serius terhadap kaum difabel sudah semestinya menjadi agenda pemerintah, siapa pun presidennya. Tanpa niat yang sungguh-sungguh, penyandang disabilitas akan terus menjadi warga negara kelas dua. Jangan sampai isu disabilitas menjadi komoditas penarik suara belaka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

14 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


16 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

22 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

26 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

42 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.