Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menurunkan Standar Calon Pegawai Negeri

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Peserta mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) berbasis <i>computer assisted test</i> (CAT) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat, 26 Oktober 2018. Tes SKD CPNS 2018 diselenggarakan mulai 26 Oktober hingga 17 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Peserta mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) berbasis computer assisted test (CAT) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat, 26 Oktober 2018. Tes SKD CPNS 2018 diselenggarakan mulai 26 Oktober hingga 17 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

Pemerintah seharusnya tidak menurunkan standar penerimaan calon pegawai negeri sipil dengan mengabaikan passing grade atau nilai ambang kelulusan. Penurunan standar calon pegawai hanya akan memperlambat perbaikan mutu aparat negara sekaligus merusak program reformasi birokrasi.

Kebijakan tambal-sulam itu dilakukan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, baru-baru ini. Ia menetapkan penggunaan sistem ranking dalam Seleksi Kompetensi Dasar Calon PNS. Tujuannya agar jumlah peserta yang lulus ke tahap seleksi selanjutnya sesuai dengan kebutuhan. Dalam seleksi terakhir, hanya sekitar 100 ribu calon yang memenuhi nilai ambang. Padahal pemerintah membutuhkan ratusan ribu pegawai baru.

Menteri Syafruddin semula hendak menurunkan nilai ambang. Tapi belakangan ia menerapkan sistem ranking tanpa mengutak-atik nilai ambang. Masalahnya, meskipun passing grade tidak diturunkan atau dihapus, penerapan sistem peringkat membuat aturan nilai ambang dalam proses seleksi menjadi tidak relevan. Asalkan peserta tes menempati peringkat yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, ia akan lulus meski hasil tesnya jauh di bawah nilai ambang.

Langkah itu jelas tidak sejalan dengan kampanye pemerintah yang menjanjikan perbaikan mutu aparat negara dan reformasi birokrasi. Presiden Joko Widodo pun, dalam banyak kesempatan, selalu berbicara soal pentingnya memiliki sumber daya manusia yang berkualitas untuk menopang Indonesia dalam persaingan global. Semestinya tekad Presiden tecermin pula dalam kebijakan perekrutan pegawai negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika calon pegawai yang memenuhi syarat hanya sedikit, pemerintah tidak perlu memaksakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan tenaga birokrasi pada tahun ini. Mekanisme seleksi yang dikeluhkan banyak peserta perlu dievaluasi lebih dulu. Boleh jadi pula, banyaknya jumlah calon merupakan cermin dari buruknya kualitas pendidikan kita.

Cara-cara pragmatis boleh saja dilakukan pemerintah jika berada dalam kondisi krisis pegawai. Dalam situasi seperti itu, kita bisa mengorbankan kualitas dengan merekrut sebanyak-banyaknya aparat sipil. Masalahnya, kita tidak sedang berada dalam kondisi krisis jumlah pegawai negeri, melainkan krisis kualitas pegawai negeri. Maret lalu, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Sofian Effendi mengatakan mutu aparat sipil Indonesia, berdasarkan indeks efektivitas pemerintah, masih amat rendah. Dari skala 1-100, nilai mutu pegawai kita hanya 53, sementara Malaysia sudah 86 dan Singapura 90.

Dengan kondisi seperti itu, pemerintah sebaiknya bertahan pada standar penerimaan calon pegawai negeri sipil yang telah ditetapkan. Cara instan dalam merekrut pegawai hanya memberi kesan bahwa pemerintah sekadar ingin merebut hati rakyat demi kepentingan pemilu, tapi mengorbankan upaya peningkatan mutu birokrasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

2 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

31 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

50 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.