Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khashoggi, Munir, dan Negara Predator

image-profil

image-gnews
Pengunjuk rasa dari Jaringan Aliansi Laksanakan Hak Asasi Manusia (Jalan HAM) membawa poster bergambar aktivis HAM Munir, ketika memperingati Hari HAM Internasional, di Medan, Sumatera Utara, 10 Desember 2015. Mereka mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. ANTARA FOTO
Pengunjuk rasa dari Jaringan Aliansi Laksanakan Hak Asasi Manusia (Jalan HAM) membawa poster bergambar aktivis HAM Munir, ketika memperingati Hari HAM Internasional, di Medan, Sumatera Utara, 10 Desember 2015. Mereka mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. ANTARA FOTO
Iklan

Aboeprijadi Santoso
Wartawan di Amsterdam

Jamal Khashoggi, seperti Munir, gugur pada musim gugur. Munir tewas pada 7 September 2004, dan jurnalis Arab Saudi itu tewas di dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.

Pembunuhan politik tingkat tinggi merupakan cerita klasik. Kasus tersebut lazim berkelindan di tengah geopolitik yang dinamis. Hal itu pula yang mengilhami filsuf legendaris, Niccolo Machiavelli, yang hidup di Italia pada abad XVI.

Yang gelap di ranah keamanan negara itu lazimnya krusial. Filsuf Inggris abad XVII, Thomas Hobbes, melukiskan konteks semacam itu relevan bagi kekuatan yang ingin berpaku pada ketertiban demi mengelak anarki. Obsesi seputar sosok Leviathan ini membuat dirinya dianggap melegitimasi rezimrezim otoriter.

Antropolog Talal Asad mengingatkan, sebenarnya ide persekutuan Commonwealthlah yang diinginkan Hobbes, dengan format politik untuk melindungi warga dari "perang antarmanusia". Namun kenyataannya negara acap tampil dalam kedua citra tersebut. Ia cenderung menjadi predator yang mengandalkan dalil force and fraud (kekuatan dan tipu daya).

Khashoggi dan Munir adalah korban negara predator. Fraud itu tiba dengan meracuni Munir dan memancing Khashoggi ke Konsulat. Munir adalah seorang aktivis hak asasi manusia yang teguh dan disegani. Khashoggi, kolumnis The Washington Post, seperti Munir, bukan pembangkang. Bahkan jurnalis ini lama berada di sekitar Istana Arab Saudi. Keduanya pun bukan aktivis radikalmeski Khashoggi bersimpati pada AlIkhwan alMuslimin yang secara politik berseberangan dengan kaum Wahabbi di Arab Saudi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keduanya membangun jejaring kawan: Munir cenderung di dalam negeri, Khashoggi di London dan Washington. Mereka patriot yang beraspirasi membangun demokrasi. Munir bergerak lincah dan berbicara seputar peran militer dalam negara dan keberingasannya di daerah konflik. Adapun Khashoggi ingin mendobrak "tirai besi" otokrasi Arab Saudi demi memajukan kemerdekaan berekspresi.

Dengan mengkritik Istana Arab Saudi, adakah Khashoggi dianggap melewati batas? Dalam kolom terakhirnya, pendukung "Musim Semi Arab" ini mengecam negaranegara Arab yang membungkam jurnalis dan mengajak dunia Arab membangun platform opini di luar pemerintahan. Tahun lalu, dia mengaku memilih tinggal di luar negaranya demi keamanan dirinya. Menurut sohib Kashoggi di Kanada, telepon genggamnya, yang berisi rencana memindahkan kegiatan ke Amerika Serikat, telah diretas.

Ada peran agen keamanan yang langsung berada di bawah wewenang bos intelijen negara dan muslihat perencanaan pembunuhan Khashoggikedua ihwal ini membuat kasus Khashoggi mirip dengan kasus Munir. Dua hal itu memicu dugaan mengarah ke aparat intelijen di bawah Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. Paling kurang tiga anggota tim forensik juga merupakan pengawal pribadinya. MBS sendiri pernah memperingatkan Amerika: "Khashoggi merupakan elemen berbahaya".

Dalam kasus Munir, dugaan juga mengarah ke aparat sejenis berinisial AMH dan MPr. Kasusnya pun masih gelap. Ongen R.L., pengkhotbah dan penyanyi yang minum teh bersama Munir di Bandar Udara Changi, Singapura, misalnya, telah tiada menjelang ia hendak membuka cerita (Mei 2012). Namun mantan tokoh Badan Koordinasi Intelijen Negara, Soeripto, memastikan peran kunci aparat Badan Intelijen Negara.

Tragisnya, kedua kasus tersebut kemungkinan besar akan berakhir serupa. Kasus Munir tak berakhir adil walaupun, misalnya, beberapa jam setelah diracuni, Pollycarpus diketahui telah melapor kepada MPr bahwa ia "sudah mendapat ikan besar". Pada kurun itu, Polly puluhan kali mengontak MPr di kantornya. Kasus Munir akhirnya mengambang karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang berjanji akan menyelesaikan the test of history ini, menelantarkan laporan tim pencari fakta kasus Munir yang akhirnya raib. Kini, di bawah Presiden Joko Widodo, kasus itu pun masih telantar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

3 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

7 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

22 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

23 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

43 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

46 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

46 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

52 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

53 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

53 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.