Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Transparansi Pengadaan Lahan

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau sungai Ciliwung saat menghadiri peringatan Hari Ciliwung ke-7 di kawasan Condet, Jakarta, Ahad,11 November 2018. Anies Baswedan meninjau kondisi sungai Ciliwung dalam peringatan ini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau sungai Ciliwung saat menghadiri peringatan Hari Ciliwung ke-7 di kawasan Condet, Jakarta, Ahad,11 November 2018. Anies Baswedan meninjau kondisi sungai Ciliwung dalam peringatan ini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

MESKI terlambat, rencana pemerintah DKI Jakarta membuat sistem pengadaan lahan yang transparan bagi publik perlu disokong. Kebijakan ini bisa memangkas aksi spekulan yang selama ini sangat merugikan para pemilik lahan. Bagi pemerintah Jakarta, proses yang terbuka ini juga akan memperlancar pembebasan lahan untuk proyek-proyek strategis yang sebelumnya terganjal ulah para makelar.

Sudah terbukti bahwa praktik lancung para spekulan, yang biasa dipanggil "biong", membuat rencana normalisasi Sungai Ciliwung di Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, terancam tersendat. Pemerintah Jakarta terpaksa menahan pembayaran ganti ruginya karena ada aduan dari para pemilik lahan. Pemilik lahan menolak melepas tanahnya karena hanya menerima pembayaran Rp 900 ribu per meter persegi. Padahal pemerintah Jakarta membeli tanah tersebut seharga Rp 4,5 juta per meter persegi. Sebagian besar uang pembayaran itu ditengarai masuk ke kantong biong.

Aksi para biong sebenarnya sudah berlangsung lama di Ibu Kota. Pembebasan lahan untuk megaproyek Kanal Banjir Timur menjadi bukti sejarah bagaimana aksi tukang pakang tanah ini mengganggu proyek pemerintah. Dimulai pada 1973, proyek peredam banjir di wilayah timur Jakarta itu baru kelar pada 2010-an, di antaranya karena ulah para biong yang mencari untung besar dari pembebasan lahan. Ulah mereka mengakibatkan pemerintah Jakarta baru bisa membebaskan 60 persen lahan hingga 2007.

Penyebab utama para biong leluasa bermain adalah, selama ini rencana pembebasan lahan tidak pernah diketahui secara detail oleh publik. Warga hanya bisa mengetahui adanya rencana tersebut dari dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI. Itu pun sekadar alokasi dana untuk pembebasan lahan secara gelondongan, tanpa disertai penjelasan rinci tentang lokasi lahan yang akan dibebaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjadi janggal kalau para biong malah bisa mengantongi rincian pembebasan lahan tersebut. Sulit dimungkiri bahwa informasi itu memang sengaja ditutupi oleh oknum pejabat pemerintah Jakarta, yang kemudian membocorkannya kepada para biong. Berbekal informasi dari orang dalam itu, para biong kemudian membeli lahan yang telah masuk rencana dibebaskan. Modus lain, seperti dalam kasus di Kelurahan Gedong, para biong membuat perjanjian di bawah tangan untuk memperdaya para pemilik lahan.

Baca Juga:

Dengan kondisi itu, guna melindungi pemilik lahan dari tindakan curang para spekulan, menjadi penting realisasi rencana pemerintah Jakarta untuk mengumumkan secara terbuka rencana pembebasan lahan untuk pembangunan. Pengumuman itu meliputi peta pembebasan lahan dan harga penilaian yang sudah ditetapkan. Penggunaan website resmi akan membuat semua kegiatan menjadi terbuka dan pemilik yang lahannya dibebaskan akan mendapat kompensasi sesuai dengan harga pasar.

Percepatan penerapan aturan tersebut diperlukan karena banyak pembangunan proyek vital yang mendesak segera dirampungkan. Dengan transparansi proses pengadaan lahan, tak ada lagi alasan penyelesaian proyek strategis seperti normalisasi Ciliwung, yang penting sebagai upaya menanggulangi banjir di Jakarta, menjadi tertunda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

20 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


22 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

28 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

32 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

47 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

48 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.