Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mimpi Buruk Dinasti Al-Saud

image-profil

image-gnews
Seorang demonstran memegang gambar Jamal Khashoggi saat protes di depan konsulat Arab Saudi di Istanbul [Osman Orsal / Reuters]
Seorang demonstran memegang gambar Jamal Khashoggi saat protes di depan konsulat Arab Saudi di Istanbul [Osman Orsal / Reuters]
Iklan

Smith Alhadar
Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education

Persekusi, penculikan, dan pembunuhan terhadap pembangkang bukan barang baru bagi Arab Saudi. Hubungannya yang kuat dengan Amerika Serikat dan Eropa membuat Saudi kebal dari kritik internasional. Tapi, dengan kematian jurnalis Jamal Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, kekebalan Riyadh menghadapi ujian berat. Setelah 18 hari membantah, pada 20 Oktober, Saudi secara resmi mengakui wartawan senior Saudi itu tewas dalam suatu perkelahian di Konsulat.

Saudi pun memecat Ahmad al-Asiri, wakil ketua badan intelijen, dan Saud al-Qahtani, penasihat istana-keduanya pembantu dekat Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (MBS)-serta menahan 18 orang, yang sebagian diduga terlibat dalam kematian Khashoggi. Presiden Amerika Donald Trump, yang merupakan sekutu MBS, menyambut baik langkah itu dan menganggap penjelasan Saudi dapat dipercaya. Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania, dan Libanon juga membela posisi Saudi.

Tapi lebih banyak warga dunia dan negara yang meragukan keterangan Saudi karena sejumlah alasan. Pertama, Saudi belum menunjukkan bukti atas klaimnya. Paling tidak klaim itu bertentangan dengan hasil investigasi aparat Turki yang menyatakan Khashoggi dimutilasi oleh 15 pejabat yang dikirim langsung dari Saudi menggunakan jet pribadi. Kedua, sampai kini Saudi belum menunjukkan keberadaan jenazah Khasoggi. Ketiga, sulit diterima akal sehat bahwa Khashoggi baku hantam dengan belasan orang yang terlatih untuk membunuh.

PBB, Amnesty International, dan sejumlah negara Eropa menuntut penyelidikan yang lebih transparan, menyeluruh, dan independen. Bahkan makin banyak anggota Kongres Amerika, baik dari Republik maupun Demokrat, politikus, dan wartawan, menuntut agar Gedung Putih menjatuhkan sanksi kepada Saudi. Sikap Trump yang masih menolak pembatalan penjualan senjata senilai US$ 110 miliar kepada Saudi justru dikaitkan dengan kepentingan pribadi Trump. Adapun Mesir, Libanon, dan Yordania juga sangat bergantung pada bantuan keuangan Riyadh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum kasus Khashoggi muncul, Kerajaan Arab Saudi dikenal sebagai negara yang stabil. Negara produsen minyak terbesar di Timur Tengah ini bak gula yang dikerumuni banyak semut dari berbagai penjuru dunia. Reformasi sosial-ekonomi-berupa kebebasan lebih besar di ruang publik bagi perempuan dan promosi Islam moderat-yang dijalankan MBS mendapat apresiasi komunitas internasional.

Tapi kini banyak sekutu Saudi mulai menjaga jarak dengannya. Ironisnya, otak pembunuhan Khashoggi justru mengarah pada MBS. Khashoggi memang menentang kebijakan MBS memerangi Yaman dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar. Dua isu ini tidak populer di kalangan publik Saudi. Khashoggi juga mengkritik persekusi terhadap intelektual, aktivis, ulama, dan wartawan. Dia mengeluh bahwa Kerajaan Saudi tidak akan pernah menjadi negara demokrasi selama MBS berkuasa.

Kebijakan-kebijakan MBS yang terkesan agresif itu tak lepas dari keyakinannya bahwa ia telah mendapat cek kosong dari Trump setelah ia membangun hubungan dengan Israel, memusuhi Iran, membeli senjata ratusan miliar dolar Amerika, dukungan terhadap "Kesepakatan Abad Ini" antara Israel dan Palestina, serta mengendalikan harga minyak sesuai dengan keinginan Amerika. Rupanya MBS keliru. Trump pun pada akhirnya tak berdaya menghadapi tekanan Kongres dan publik Amerika untuk menjatuhkan sanksi terhadap Saudi. Demikian juga negara-negara Eropa.

Kini, nasib Saudi bergantung pada Turki. Namun Ankara telah sampai pada titik tak bisa balik. Pembunuhan di bumi Turki tentu tak dapat dibiarkan berlalu begitu saja. Walaupun Konsulat Saudi merupakan wilayah yurisdiksi Saudi, pembunuhan di situ akan merupakan eksekusi ekstrayudisial yang melanggar hukum internasional. Walhasil, kasus ini merupakan mimpi buruk bagi dinasti Al-Saud. Kalaupun nanti ada kompromi di belakang layar antara Turki, Saudi, dan Amerika untuk menyelesaikan kasus ini, MBS sebagai penguasa de facto akan terus menjadi beban bagi Saudi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

44 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

59 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

28 Mei 2024

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.