Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengakhiri Polemik Beras

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan saat melepas pengiriman hibah 5.000 ton beras kepada Pemerintah Sri Lanka di gudang beras Bulog, Jakarta, 14 Februari 2017. Sri Lanka tengah mengalami kekeringan sehingga sulit untuk memproduksi pangan. TEMPO/Subekti.
Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan saat melepas pengiriman hibah 5.000 ton beras kepada Pemerintah Sri Lanka di gudang beras Bulog, Jakarta, 14 Februari 2017. Sri Lanka tengah mengalami kekeringan sehingga sulit untuk memproduksi pangan. TEMPO/Subekti.
Iklan

Langkah pemerintah memperbaiki data produksi beras nasional patut diapresiasi. Penghitungan terbaru oleh Badan Pusat Statistik semestinya mengakhiri polemik beras. Data ini bisa dijadikan dasar perlu-tidaknya mengimpor beras, tanpa harus mengundang perdebatan yang memalukan di kalangan pejabat.

Dibeberkan dalam rapat terbatas yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin lalu, hasil penghitungan BPS itu memperlihatkan bahwa data produksi beras selama ini kurang akurat. BPS menghitung produksi beras nasional hanya 32,42 juta ton pada 2018, jauh di bawah prediksi Kementerian Pertanian yang memperkirakan produksi beras mencapai 46,5 juta ton.

Data Kementerian Pertanian meleset karena hanya didasarkan pada luas sawah. Jusuf Kalla pun mengakui bahwa data produksi beras tak pernah akurat sejak 20 tahun lalu. Adapun metode yang dipakai sekarang lebih canggih. Penghitungannya melalui beberapa tahap, dari menghitung luas baku sawah nasional, luas panen, hingga mengkonversi gabah kering menjadi beras.

Selain BPS, penghitungan itu melibatkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Badan Informasi Geospasial, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kali ini Kementerian Pertanian tak masuk dalam tim.

Tak dilibatkannya Kementerian Pertanian sudah tepat agar tidak menimbulkan konflik kepentingan. Kementerian ini sebaiknya pula berkonsentrasi melakukan intensifikasi dan efisiensi produksi beras ketimbang memperluas sawah secara membabi-buta. Pemerintah juga tidak perlu menargetkan swasembada beras jika keinginan ini memang tak masuk akal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data yang baru itu, sebetulnya produksi beras nasional masih surplus 2,85 juta ton pada tahun ini. Asumsinya, konsumsi beras masyarakat kita 29,57 juta ton per tahun. Angka surplus yang kecil itu lebih masuk akal. Jika menggunakan hitungan Kementerian Pertanian, surplusnya amatlah besar. Hal ini tidak sesuai dengan fakta bahwa harga beras di pasar sering naik akibat pasokan berkurang, bahkan perlu mengimpor.

Metode penghitungan terbaru itu hendaknya dibakukan dan menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam menjaga produksi beras dalam negeri. Data produksi beras itu perlu diperbarui secara berkala dan dijadikan pertimbangan pula dalam mengimpor beras. Selama ini kebijakan mengimpor beras yang dilakukan Kementerian Perdagangan selalu mengundang keributan. Penyebabnya, antara lain, Kementerian Pertanian meyakini hasil produksi beras nasional melimpah-ruah.

Pemerintah tidak perlu mati-matian mengejar swasembada beras bila “kebanggaan semu” ini sulit dicapai. Impor beras pun tak jadi masalah asalkan dilakukan secara transparan dan semata-mata bertujuan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok ini. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.